Tabel 7 menunjukan bahwa untuk mengetahui keaktifan, peneliti menggunakan jenis penilaian non tes, lembar observasi digunakan sebagai
instrumen pengumpulan data keaktifan, dan observasi pengamatan digunakan untuk teknik pengumpulan data keaktifan. Sedangkan untuk
mengetahui prestasi, peneliti menggunakan jenis penilaian tes dengan hasil tes sebagai instrument pengumpulan data dan tes objektif sebagai teknik
pengumpulan data untukmengetahui prestasi.
3.8 Taraf Kesukaran, Validitas dan Reliabilitas
3.8.1 Taraf Kesukaran
Menurut Masidjo 2010: 189 taraf kesuakran suatu item dapat diketahu dari banyak siswa yang menjawab benar. Taraf kesukaran suatu
item dinyakakan dalam suatu bilangan indeks yang disebut indeks kesukaran., yang sering disingkat IK. Dalam hal ini yang dimaksud adalah
bilangan yang merupakan hasil perbandingan antara jawaban benar yang diperoleh dengan jawaban benar yang seharusnya diperoleh dari suatu
item. Untuk menghitung bilangan indeks kesukaran suatu item digunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan: IK
= indeks kesukaran B
= jawaban benar yang diperoleh siswa dari suatu item
B IK =
N x skor maksimal
N = kelompok siswa
Skor maksimal suatu item = besarnya skor yang dituntut oleh suatu
jawaban benar dari suatu item N x Skor maksimal suatu item = jumlah jawaban benar yang seharusnya
diperoleh siswa dari suatu item Besar indeks kesukaran suatu item akan berkisar antara 0,00
sampai dengan 1,00. Indeks kesukaran suatu item sebesar 0,00 berarti seluruh siswa dari kelompok siswa tersebut menjawab benar. Sedangkan
indeks kesukaran suatu item sebesar 1,00 berarti tidak seorang siswa dari kelompok siswa yang menjawab benar, item tersebut dikatakan mudah
sekali. Untuk memperoleh gambaran konkret tentang taraf kesukaran suatu item dapat dipergunakan ancar-ancar seperti pada tabel 8.
Tabel 8 Kualifikasi IK
IK-IK KUALIFIKASI
0,81 – 1,00
Mudah Sekali MS 0,61
– 0,80 Mudah Md
0,41 – 0,60
Cukup C 0,21
– 0,40 Sukar Sk
0,00 – 0,21
Sukar Sekali SS
Peneliti menentukan indeks kesukaran item soal objektif yang berjumlah 30 soal dengan mengujikan soal tes objektif tersebut kepada 35
siswa SD Negeri Tlogoadi. Setelah melakukan uji 30 soal tes objektif dan
diketahui jawaban benar setiap siswa, maka peneliti melakukan perhitungan indeks kesukaran dengan rumus yang sudah tersedia.
Penghitungan indeks kesukaran dilakukan untuk mengetahui tingkat kesukaran soal setiap item. Hasil penghitungan IK dapat diketahui dari
tabel 9 dan selengkapnya terdapat pada lampiran 5.
Tabel 9 Hasil Penghitungan Indeks Kesukaran IK 30 Soal Objektif
No soal IK
Keterangan
1 0,83
Mudah Sekali 2
0,14 Sukar Sekali
3 0,63
Mudah 4
0,20 Sukar Sekali
5 0,94
Mudah Sekali 6
0,94 Mudah Sekali
7 0,74
Mudah 8
0,97 Mudah Sekali
9 0,89
Mudah Sekali 10
0,91 Mudah Sekali
11 0,89
Mudah Sekali 12
0,51 SedangCukup
13 0,86
Mudah Sekali 14
0,69 Mudah
15 0,83
Mudah Sekali 16
0,77 Mudah
17 0,94
Mudah Sekali
No soal IK
Keterangan
18 0,57
SedangCukup 19
0,89 Mudah Sekali
20 0,26
Sukar 21
0,71 Mudah
22 0,83
Mudah Sekali 23
0,89 Mudah Sekali
24 0,97
Mudah Sekali 25
0,80 Mudah
26 1,00
Mudah Sekali 27
0,86 Mudah Sekali
28 0,54
SedangCukup 29
0,83 Mudah Sekali
30 0,89
Mudah Sekali
Indeks kesukaran setiap item soal objektif yang diujikan kepada 35 siswa tergambar pada tabel 9. Dari 30 soal tersebut sudah mencakup lima
rentang kualifikasi IK yang terdapat dalam Masidjo 2010: 192. Namun, penyebaran rentang tidak merata karena didominasi oleh rentang
kualifikasi mudah sekali. Sedangkan hanya ada 2 soal yang masuk dalam rentang kualifikasi sukar sekali. Dengan demikian dapat diketahui tingkat
kesukaran setiap butir soal objektif yang akan digunakan.
3.8.2 Validitas