tersebut dapat dikatakan jika dalam proses pembelajaran, siswa yang menjadi subyek, sehingga keaktifan siswa juga merupakan suatu hal
pokok yang harus ada dalam proses pembelajaran demi tercapainya tujuan pembelajaran sesuai dengan hakekat belajar.
Berdasarkan uraian diatas secara umum dapat disimpulkan bahwa keaktifan merupakan segala keterlibatan siswa baik secara fisik
maupun mental
dalam proses
pembelajaran yang
dipertanggungjawabkan oleh peserta didik itu sendiri. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran tersebut dilakukan siswa dengan menyenangkan,
penuh semangat dalam mempelajari sesuatu sehingga siswa menyukai hal yang dipelajari. Keterlibatan tersebut meliputi mendengar, melihat,
menjawab, melakukan, mencari tahu dan mendiskusikannya dengan orang lain. Sehingga dengan keaktifan diharapkan siswa dapat
memperoleh penguasaan kompetensi dan kebermaknaan dalam pembelajaran melalui pengalaman langsung dan berinteraksi dengan
sekitarnya.
2.1.1.3 Indikator siswa belajar aktif
Lukmanul Hakiim 2009: 52 menyatakan bahwa bentuk-bentuk keaktifan siswa dalam proses belajar meliputi keaktifan penginderaan,
yaitu mendengar, melihat, mencium, merasa dan meraba, mengolah dan menyatakan ide serta melakukan latihan-latihan yang berkaitan dengan
keterampilan jasmaniah. Menurut Sudjana 2009: 61 keaktifan siswa dapat dilihat jika siswa turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya,
siswa terlibat dalam pemecahan masalah, siswa bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang
dihadapinya, siswa berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan persoalan yang sedang dihadapinya, siswa
berdiskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru, siswa menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya, siswa melatih diri
dalam memecahkan soal atau masalah, siswa menggunakan kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperolehnya dalam
menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya. Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono 2006: 45 indikator
keaktifan mencakup diantaranya adalah mencatat atau sekedar mendengarkan pemberitahuan, memperhatikan hal-hal yang dijelaskan
guru, mencatat tugas yang diberikan dan mengerjakan tugas rumah, berdiskusi dalam kelompok, melibatkan diri dalam proses tanya jawab
dan terlibat dalam menyimpulkan pembelajaran. Berdasarkan indikator- indikator keaktifan yang telah dikemukakan para ahli tersebut maka
dapat disimpulkan bahwa indikator keaktifan adalah sebagai berikut: 1 bertanya kepada guru dan atau teman tentang materi pembelajaran IPA
saat proses pembelajaran, 2 mengemukakan pendapat ketika berdiskusi kelompok, dan 3 mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dalam
proses pembelajaran IPA. Indikator 1 keaktifan yaitu bertanya kepada guru dan atau
teman tentang materi pembelajaran IPA meliputi bertanya tentang materi
kepada guru dan atau siswa, serta terlibat dalam proses tanya jawab dengan teman maupun guru tentang materi pelajaran IPA berlangsung.
Selanjutnya, indikator 2 keaktifan yaitu mengemukakan pendapat ketika berdiskusi kelompok meliputi segala aktivitas siswa saat bekera dalam
kelompok. Aktivitas tersebut meliputi mengungkapkan pendapat atau gagasan, terlibat dalam menyelesaikan masalah, menyelesaikan tugas
atau lembar kerja yang disediakan guru. Sedangkan indikator 3 keaktifan yaitu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dalam proses
pembelajaran IPA
meliputi mendengarkan,
mencatat tugas,
memperhatikan, melaksanakan dan menyelesaikan tugas sesuai petunjuk serta mencari berbagai informasi untuk memecahkan masalah. Indikator
menyimpulkan seperti yang terdapat dalam indikator menurut Dimyati dan Mudjiono 2006: 45 tidak dipakai karena menyimpulkan tidak
terjadi saat proses pembelajaran berlangsung, melainkan hanya pada akhir pembelajaran saja. Aktivitas siswa seperti indikator yang telah
dirumuskan tersebut juga melibatkan penginderaan seperti yang terungkap dalam keaktifan menurut Lukmanul Hakiim 2009: 25.
2.1.1 Prestasi Belajar