No. Metode
Kemampuan dalam TIK
16 Seminar Menganalisismemecahkan masalah
17 Simposium Menganalisis masalah
18 Tutorial Menjelaskanmenerapkanmenganalisis suatu konsep atau
prinsip 19 Deduktif
Menjelaskanmenerapkanmenganalisis suatu konsep. Prinsip, prosedur
20 Induktif Mensistesis suatu konsep, prinsip, atau perilaku
Berdasarkan teori tersebut maka guru sebagai perencana pembelajaran dapat mengkreasikan semua komponen strategi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan
situasi belajar yang ada.
4. Evaluasi Pembelajaran
Kata evaluasi pada tulisan ini diidentikkan dengan kata penilaian yaitu proses kegiatan mengukur dan menentukan tingkat ketercapaian tujuan. Hasil belajar adalah
kemampuan yang dicapai peserta didik setelah diberikan perlakuan dengan alat ukur tertentu. Kemampuan tersebut meliputi:
• Kemampuan berpikir cognitive terdiri dari mengingat C-1, mengertiC-2,
memahami C-3, menganalisis C-4, menilai C-5 dan mencipta C-6; •
Kemampuan mengadopsi suatu nilai dan sikap Affective terdiri dari menerima A-1, menanggapi A-2, menghargai A-3, mengorganisasikanmengatur diri A-4, dan
mengamalkanmenjadikan pola hidup A-5; dan •
Kemampuan gerakan otot psychomotor terdiri dari meniru p-1, menerapkan menggunakanmanipulasi p-2, memantapkan ketepatan p-3, merangkaiartikulasi
p-4 dan naturalisasi P-5. Berdasarkan paparan di atas maka evaluasi pembelajaran adalah proses
kegiatan mengukur dan menentukan tingkat ketercapaian kemampuan peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Hal ini sesuai dengan definisi yang
dikemukakan oleh perceivat dan Ellington: penilaian pembelajaran siswa adalah kegiatan yang dirancang untuk mengukur tingkat pencapaian siswa dalam belajar yang
diperoleh melalui penerapan program pengajaran tertentu dalam tempo yang relatif pendek singkat. Definisi ini sejalan dengan pasal 20 dan pasal 22 ayat 1 pada
Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 yang mengatur tentang penilaian pembelajaran oleh pendidik sesuai dengan kompetensi dasar yang
harus dikuasai.
Implikasi dari definisi ini adalah evaluasipenilaian pembelajaran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran, sehingga harus relevan
dengan tujuan yang akan dicapai. Pada perkembangan kurikulum yang berjalan sekarang KTSP maka rencana
penilaian pembelajaran harus berdasarkan kemampuan minimal yang dapat dilakukan atau ditampilkan siswa. Dengan demikian, pendekatan penilaian yang tepat adalah
penilaian Acuan KriteriaPatokan PAP.
Konsekuensi PAP adalah siswa dinyatakan berhasil apabila telah mencapai batas kelulusan dari perilaku indikatorkriteria unjuk kerja yang telah ditetapkan.
MODEL‐MODEL PEMBELAJARAN PAUDTK
197
Gambar Proses Penilaian Pembelajaran Jenis tagihan dapat ditinjau dari aspek tugas individu atau tugas kelompok,
aspek proses atau produk aspek lingkup penilaian formatif, sub sumatif atau sumatif, aspek ulangan harian; serta ulangan umum bersama semester atau ujian akhir.
Tagihan adalah apa yang harus dilakukandikerjakan siswa atau perilaku siswa yang akan diukur, dengan menggunakan berbagai alat penilaian. Dalam hal ini
Suharsimi menyebut dengan istilah obyek evaluasi. Berbagai alat penilaian di bawah ini dapat digunakan dalam membantu realisasi
pengukuran tagihan seperti yang dikemukakan Depdiknas dalam Sistem Penilaian Kelas.
1 Penilaian Tertulis
- Menggunakan tes tertulis dengan ragam soal kemampuan kognitif dan
pengetahuan keterampilan berbentuk pilihan ganda, benar-salah, uraian atau lainnya.
- Butir soal adalah pertanyaan, pernyataan atau tugas-tugas yang harus dilakukan.
2 Penilaian PenampilanKinerja -
Menggunakan tes praktik dengan ragam soal kemampuan aplikasiketerampilan berbentuk rating scale atau checklist.
- Butir soal adalah kinerjaperbuatan yang didemonstrasikan oleh siswa.
Misal: •
Siswa diminta untuk berpidato dengan kemampuan ekpresifisik, suara dan verbal.
• Siswa diminta untuk berpidato dengan sistematika membuka, menyajikan dan
menutup. 3 Penilaian Portofolio
- Menggunakan nontes dengan ragam soal kemampuan hasil kerja dalam waktu
tertentu melalui penilaian diri dan kuesioner. -
Butir soaladalah dokumenhasil kerja siswakoleksi pekerjaan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. penilaiannya dapat dibedakan dari portofolio kerja, portofolio
dokumentasi, dan portofolio pertunjukkan 4 Penilaian Sikap
- Menggunakan nontes dengan ragam soal kemampuan siswa dalam menilai
terhadap objek, orang atau masalah tertentu. Kemampuan, ini, terdiri dari afeksi.
TPK Sub Kompet ensi
Kompet ensi Khusus
Kompet ensi Dasar
Indikat or Krit eri a Unj uk
Kerj a Pengukuran Tes
Non Tes Bat as l ul us
mini mal 60 - 100
Penil ai an
198
MODEL‐MODEL PEMBELAJARAN PAUDTK
perasaan, kognisi kepercayaankeyakinan dan konasi kecenderungan berbuat. Alat penilaiannya adalah skala sikap dari Likert, observasi daftar cek.
- Butir soal adalah perilaku afeksi, kognisis, atau konasi dapat berdiri sendiri atau
gabungan. Misal:
Kebijakan tentang pembuangan sampah dengan kompetensi siswa mampu menerima peraturan kesehatan lingkungan.
Penilaian proses dan hasil belajar dimaksudkan untuk mengukur tingkat penguasaan siswa terhadap perilaku yang tercantum dalam indikator. Menurut
Depdiknas untuk merencanakan penilaiannya harus diperhatikan prinsip-prinsip berikut ini.
• Mengacu kepada kompetensi.
• Menggunakan acuan kriteria standar kelulusan belajar mengajarSKBM.
• Bersifat holistik mencakup aspek kognitif, afektif dan psimotorik.
• Kegiatan penilaian merupakan proses yang berkelanjutan.
• Membangun rasa keingintahuan siswa terhadap kemampuan dirinya.
• Menggali informasi melalui berbagai tagihan alat ukur yang harus ditempuh oleh
siswa •
Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa untuk digunakan sebagai bahan umpan balik.
Rowntree mengemukakan prinsip-prinsip penilaian hasil belajar harus memenuhi ketentuan:
- Validitas Kesahihan
Kesesuaian pengukuran pertanyaan, tes, atau alat ukur lainnya dengan tujuan penilaian dan perilaku yang akan dicapai.
- Reliabilitas Keterandalan
Suatu ukuran konsistensi dari alat ukur menunjukkan hasil yang sarna dari kondisi yang berbeda setara untuk diperbandingkan.
- Dapat Diterapkan praktis
Penilaian memungkinkan untuk dilaksanakan, sehingga alat ukurtagihan yang diminta kepada siswa realistis.
- Manfaat dan Kewajaran
Penilaian harus mencerminkan tingkat ketepatan perilaku wajar dan memberikan masukan tentang keadaan dirinya dan mendorong siswa untuk terus memacu dirinya
berprestasi di kelas. Sedangkan langkah-langkah untuk merancang penilaian hasil belajar sebagai
komponen perencanaan pembelajaran, yang diadopsi dari Dick dan Carey adalah sebagai berikut.
Menentukan maksud penilaian hasil belajar.
Membuat tabel spesifikasi untuk menjabarkan proporsi alat ukur.
Misal:
Kompetensi Dasar Indikator
Jenis Tagihan Jumlah
Tes Portofolio
MODEL‐MODEL PEMBELAJARAN PAUDTK
199
Menulis butir-butir alat ukur dilengkapi dengan petunjuk sesuai dengan jenis tagihan
yang telah direncanakan
Menuliskan kunci jawaban atau rambu-rambu kunci jawaban untuk alat ukur nontes.
Merencanakan skor dan nilai masing-masing alat ukur yang digunakan sebagai informasi kemajuan hasil belajar siswa baik dalam bentuk kuantitatif maupun
kualitatif. Langkah-langkah di atas dapat dilakukan guru pada perencanaan pembelajaran
tingkat mikro RPPrencana pelaksanaan pembelajaran. Sedangkan untuk tingkat mata pelajarantema yaitu di dalam silabus cukup menuliskan jenis tagihannya dan alat
penilaiannya.
5. Prosedur Pengembangan Silabus