Untuk membantu pembelajar terampil melakukan analisis
pembelajaran dapat melalui langkah-langkah berikut: •
Menulis semua tujuan pembelajaran khususkompetensi khusus yang relevan dengan Tujuan Pembelajaran Umumkompetensi umum dalam
potongan kertas ukuran kartu pos. •
Memberi nomor setiap Tujuan pembelajaran KhususKompetensi Khusus, dimulai dari Tujuan Pembelajaran KhususKompetensi Khusus
yang paling awal dari nomor 1 dan seterusnya. •
Menggambarkan dan menentukan hubungan antar Tujuan pembelajaran KhususKompetensi Khusus tersebut dalam bentuk
bagan yang dengan struktur kompetensi. •
Memberikan tanda panah pada setiap hubungan antar Tujuan Pembelajaran KhususKompetensi Khusus,
Perumusan tujuan pembelajarankompetensi dapat berlandaskan pada teori dari Mager yang mempersyaratkan kriteria rumusan tujuan
dengan komponen Audience, Behavior, Condition, dan Degree Standard”, Sedangkan menurut Bullard kriteria rumusan kompetensi
minimal mengandung tiga komponen yaitu “Performance, Condition dan Standard”.
Kriteria perumusan dari ahli tidak berbeda, karena relevansinya pada pelaksanaan proses pembelajaran lebih nyatamemadai. Contoh:
siswa kelas XII SMK Negeri XYZ semester ganjil mampu menghitung mean, median, dan modus secara akurat bila disediakan nilai hasil
penjualan selama satu bulan.
Bila dianalisis rumusan tujuan ini memiliki kriteria lengkap yaitu sebagai berikut.
• Audience adalah siswa yang belajar. Siapa?
Siswa kelas XII SMK Negeri XYZ semester ganjil. •
Behavior performance adalah perilaku yang akan dilakukan siswa setelah mengikuti pelajaran, dengan menuliskan perilaku dalam bentuk
kata kerja dan dilengkapi objeknya. Perilaku? Menghitung mean, median dan modus dalam bentuk kuantitatif.
• Condition adalah prasyarat atau syarat yang diberikan kepada siswa
pada saat siswa melaksanakan kegiatan pembelajarantugas evaluasi. Kondisi? Nilai hasil penjualan selama satu bulan.
• Degreestandard adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai
perilaku yang diharapkan. Standar? Secara akurat. Perumusan tujuan pembelajaran yang mengandung dua kriteria
yaitu audience dan behaviour sudah memadai tetapi akan memberikan kesulitan dalam proses pengukuran karena ketidakjelasan kondisi dan
standar keberhasilan.
2. Materi Pembelajaran
Komponen materi pembelajaran pada sistem rancangan pembelajaran merupakan salah satu isi pengalaman belajar, dirancang sebagai bahan kajian yang
disebut mata pelajaran. Hal ini dikemukakan dalam pasal 20 PP RI No 15 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, setiap perencanaan pembelajaran akan
MODEL‐MODEL PEMBELAJARAN PAUDTK
185
memuat antara lain materi ajar yang dikelola secara sistematis setelah perumusan tujuan”. Tyler dalam model pengembangan kurikulum menyebut dengan istilah merinci
konten dan mengorganisasikan konten. Sedangkan Reigeluth menyebut dengan istilah pengorganisasian isi mata pelajaran.
Materi pelajaran adalah konten atau isi pelajaran yang diorganisasikan sesuai dengan tujuan pembelajarankompetensi ya ng dicapai peserta didik. Isi pelajaran
dalam perencanaan pembelajaran dirinci menjadi bagian-bagian kecil agar memudahkan siswa untuk menyampaikan, mengolah, dan menggunakannya kembali.
Bagian-bagian kecil isi pelajaran disusun mulai dari materi pokok pokok bahasan topik, kemudian sub materi pokok sub pokok bahasansub topik dan terakhir adalah
bahan ajar. Dengan demikian, isi pelajaran menjadi konsisten dan memadai serta dapat dipertanggungjawabkan dari segi ontologi, epistimologis, dan aksiologi.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merinci dan mengorganisasikan isi
pelajaran menurut Tyler adalah dengan melakukan berikut.
•
Pengaturan Horizontal
Penataan isi secara horizontal berhubungan dengan keluasan dan kedalaman isi pelajaran dengan mata pelajaran lainnya. Hal ini dilakukan untuk menghindari
pengulangan materi pelajaran.
• Pengaturan Vertikal
Penataan isi pelajaran vertikal berhubungan dengan muatan dan kesinambungan yaitu penyajian menggambarkan kontinuitas sesuai kebutuhan siswa dan tuntutan
keilmuan. Hal ini dilakukan untuk menjamin keberlangsungan isi pelajaran dari konkret menuju abstrak, dari sederhana menuju rumit, dari khusus menjadi umum,
dari umum menjadi khusus, dan lain-lain. Dengan demikian isi pelajaran ditata secara bertahap sesuai dengan perkembangan dan kesiapan peserta didik serta
berkelanjutan. Contoh:
• Tujuan pembelajaran khususkompetensi dasar
Siswa kelas X terampil memotret dengan tiga teknik pencahayaan tanpa salah bila tersedia lampu photo studio dan kamera photo tipe FM 10.
• Materi pembelajaran
Memotret dengan teknik pencahayaan. •
Isi pelajaran diatur dalam format peta konsep.
Gambar Materi Pelajaran
Memotret dengan teknik pencahayaan
Definisi Prasya
Prosed Sinar depan
Sinar samping Sinar belakang
186
MODEL‐MODEL PEMBELAJARAN PAUDTK
Reigeluth dan Merill mengemukakan pengorganisasian isi pelajaran melalui tipe isi pelajaran menjadi empat yaitu sebagai berikut.
- Fakta yaitu isi pelajaran berbentuk objek, peristiwa, simbol yang ada didalam
lingkungan nyataimajinasi dan dapat merupakan asosiasi antara objek dan lainnya. Contoh: Ki Hajar Dewantara adalah tokoh pendidikan nasional di
Indonesia, beliau mendirikan organisasi Taman Siswa di Yogyakarta.
- Konsep yaitu isi pelajaran yang merupakan sekelompok objek, peristiwa atau
simbol yang memiliki karakteristik dan diidentifikasi dengan nama sama. Contoh: konsep ekonomi memiliki karakteristik dan sebutan nama yang sama seperti
definisi ekonomi, jenis kategori ekonomi, kegiatan ekonomi.
- Prinsip, yaitu isi pelajaran yang menggambarkan hubungan sebab akibat antara
konsep-konsep. Contoh: prinsip gizi masyarakat empat sehat lima sempurna bermakna pada konsep kategori makanan dan pelengkap makanan serta dampak
dari implementasi prinsip tersebut.
- Prosedur yaitu isi pelajaran yang menjelaskan urutan langkah untuk mencapai
suatu tujuan, memecahkan masalah atau sesuatu. Contoh: penyusunan neraca saldo keuangan rugi laba.
o Mencatat transaksi
o Mengelompokkan transaksi debet dan kredit
o Menghitung sisa uang dari sisa transaksi
o Dan seterusnya.
Empat tipe isi pelajaran seluruhnya atau sebagian dapat terkandung di dalam materi pokok, dan biasanya terkait satu dengan lainnya.
Contoh:
Materi pokok : Kebutuhan pokok dalam ekonomi Fakta
: manusia mempunyai kebutuhan akan makan, pendidikan, rumah, dll.
Konsep : definisi kebutuhan teori kebutuhan
Prinsip : kebutuhan yang bersifat utama, penting dan segera harus menjadi
prioritas. Prosedur
: usaha perdagangan wiraswasta, bekerja dalam pemerintahan Tabel Tipe Isi Pelajaran
Fakta Konsep
Prinsip Prosedur
• Obyek
• Peristiwa
• Simbol
• Asosiasi ketiganya
• Definisi
• Klasifikasi
• Ciri
• Fungsi
• Aturan
• Hukum
• Syarat
• Urutan
• Cara kerja
• Langkahtahapan
Ahli pembelajaran Tony Buzan mengemukakan pengembangan isi pelajaran dengan nama mind map peta pikiran, dimana cara kerjanya disesuaikan teori
belahan otak Sperry yaitu belahan otak kiri berpikir secara logika dan belahan otak kanan bekerja secara emosi. Oleh karena itu, diperlukan tidak hanya teks, tetapi
perlunya dengan gambar dan warna serta setiap rincian isi pelajaran dihubungkan dengan garis seolah-olah adalah simbol neuron atau sel saraf, prinsip cabang-
cabang pohon dan memudahkan penggambaran poin-poin utama.
MODEL‐MODEL PEMBELAJARAN PAUDTK
187
Berdasarkan peta pikiran dapat dikembangkan ke dalam bentuk bahan ajar cetak dan atau non cetak disesuaikan dengan tipe isi pelajaran dan gaya belajar
siswa serta perkembangan kognitif siswa. Guru atau pembelajar dapat mengembangkan bahan ajar dengan format seperti: bahan ajar mandiri modul,
buku teks, diktat, hand out, CD pembelajaran, VCD pembelajaran, slide power point dan lain-lain.
Mengembangkan bahan ajar dapat dilakukan pembelajar dengan cara berikut.
- Menulis Sendiri Isi Pelajaran
Isi pelajaran ditulis oleh pembelajar sendiri karena keahliannya kemampuan menulis yang dimilikinya.
- Mengemas Kembali Isi Pelajaran.
Isi pelajaran yang sudah ada dikumpulkan dan disusun kembali dengan gaya bahasa dan strategi yang sesuai. Ketersediaan sumber referensi yang relevan
sangat diutamakan. -
Menata Isi pelajaran dengan Kompilasi Isi pelajaran ditata berdasarkan sumber belajar tersedia dan kemudian sumber
tersebut di foto copy ulang atau cetak utang dan dikompilasi secara lengkap. Ketersediaan berbagai sumber belajar harus dipilih secara akurat.
Penyajian bahan ajar dapat dikemas sesuai kebutuhan, tetapi perlu dipelihara keterbacaan dan kemudahan untuk dipelajari oleh siswa.
3. Strategi Pembelajaran