Guru dalam merancang media pembelajaran flipchart, harus memperhatikan jumlah peserta didik, biaya, ukuran tulisan, ukuran gambar, warna dan lain-lain.
Untuk menghemat biaya dapat digunakan bagian belakang kalender yang sudah tidak dimanfaatkan ukuran 60 x 40 cm.
2. Pemanfaatan Media Pembelajaran
Pemanfaatan media pembelajaran identik dengan penggunaan media pembelajaran. Menurut Heinich 1983, pemanfaatan merupakan satu komponen dari
model sistem pembelajarannya yang disebut utilisasi. Utilisasi pemanfaatan merupakan satu tugas pembelajaran guru dalam membantu mempermudah siswa
belajar.
Seels dan Richey 2002, h. 50 dalam buku Teknologi Pembelajaran mendefinisikan pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk
belajar. Berdasarkan definisi tersebut, maka pemanfaatan merupakan aktivitas menggunakan serangkaian operasi atau kegiatan yang diarahkan pada suatu hasil
belajar dan segala sesuatu yang mendukung terjadinya belajar seperti: sistem pelayanan, bahan pembelajaran dan lingkungan.
AECT Association for Educational Communication and Technology
mengungkapkan pendapat serupa dimana fungsi pemanfaatan adalah mengusahakan agar pembelajar dapat berinteraksi dengan sumber belajar atau komponen
pembelajaran. Fungsi ini penting karena memperjelas hubungan pemelajar dengan bahan dan sistem pembelajaran Yusufhadi Miarso, 1986, h. 194.
Fungsi pemanfaatan merupakan fungsi yang cukup penting karena memperjelas hubungan pemelajar dan sistem pembelajaran. Pemelajar akan menggunakan suatu
sumber belajar jika ia mengetahui bahwa dengan menggunakan sumber belajar tersebut ia akan memperoleh keuntungan dalam proses pembelajarannya.
Menurut Sadiman dkk 1993, h. 189-190 ada dua pola dalam memanfaatkan media yaitu:
• Pemanfaatan media dalam situasi kelas, yaitu dimana pemanfaatannya dipadukan
dengan proses pembelajaran di situasi kelas untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
• Pemanfaatan media di luar kelas situasi kelas, pemanfaatan ini dibagi menjadi dua
kelompok utama. -
Pemanfaatan secara bebas, ialah media digunakan sesuai kebutuhan masing- masing, biasanya digunakan secara perorangan. Dalam pemanfaatan secara
bebas, kontrol atau kendali berada pada individual, dimana penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhannya.
- Pemanfaatan secara terkontrol, ialah bahwa media itu digunakan dalam suatu
rangkaian kegiatan yang diatur untuk mencapai tujuan pembelajaran. Supaya media dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien, ada tiga langkah
dalam menggunakannya, yaitu: •
Persiapan sebelum menggunakan media Sebelum menggunakan media, persiapan yang dilakukan dapat berupa mempelajari
petunjuk penggunaan, mempersiapkan peralatan, serta menetapkan tujuan yang akan dicapai.
MODEL‐MODEL PEMBELAJARAN PAUDTK
231
• Kegiatan selama menggunakan media
Kegiatan disesuaikan dengan kebutuhan dan jenis media yang digunakan. •
Kegiatan tindak lanjut Tindak lanjut dilakukan untuk menjajagi apakah tujuan telah tercapai dan untuk
memantapkan pemahaman terhadap materi instruksional yang disampaikan melalui media bersangkutan.
Prosedur pemanfaatan tersebut dapat diterapkan oleh guru sesuai dengan pola pemanfaatan.
Sebagai contoh, perhatikan ilustrasi berikut ini. 1. Tahap persiapan
a. Kepala sekolah menentukan tujuan penggunaan media pembelajaran, misal untuk menjelaskan konsep pembelajaran kuantum, dengan sasaran guru di
sekolah. b. Kepala sekolah menyiapkan penggandaan media power point yang telah
disusun misal power point terlampir. c. Kepala sekolah memeriksa, ruangan, alat, listrik sebelum pelaksanaan
pelatihan. 2. Tahap pelaksanaan
a. Kepala sekolah menyajikan sesuai dengan metode dan waktu tersedia b. Kepala sekolah meminta peran serta peserta pelatihan sesuai dengan prosedur
pembelajaran. 3. Tindak lanjut
a. Guru sebagai peserta pelatihan diminta mempraktekkan. b. Kepala sekolah memberikan umpan balik.
Contoh: 1. Penyajian media power point. Pada saat penjelasan materi, kepala sekolah tidak
boleh membaca pada laptop tetapi menggunakan pen pointer yang ditunjukkan pada layar.
2. Materi tidak dibaca tetapi dijelaskan dengan ilustrasi. Tetap menjaga kontak mata antara kepala sekolah dengan guru pada saat penyajian.
PEMBELAJARAN KUANTUM
QUANTUM TEACHING
232
MODEL‐MODEL PEMBELAJARAN PAUDTK
‘
Tujuan Pembelajaran Umum
Peserta pelatihan akan dapat menunjukkan contoh penerapan pembelajaran kuantum.
Tujuan Pembelajaran Khusus
1. Peserta pelatihan akan dapat mendeskripsikan hakikat pembelajaran kuantum
2. Peserta pelatihan akan dapat membedakan unsur-unsur model pembelajaran kuantum.
Prosedur Pembelajaran
1. Peserta mengamati penjelasan nara sumber tentang relevansi materi pelatihan,
2. Peserta aktif berpikir, bertanya tentang materi pelatihan yang sedang di pelajarinya,
3. Peserta aktif memberikan contoh peragaan sebagai instruktur yang memanfaatkan pembelajaran kuantum,
4. Peserta menindak lanjuti dengan membaca buku Quantum Teaching
‘
Sejarah Pembelajaran Kuantum
1. Belajar Kuantum = pemercepatan belajar dari Dr. Georgi Lozanov,
2. Memanfaatkan otak mengatur informasi, 3. Implikasi dalam pembelajaran kuantum Bobbi Deporter,
Mark Reardon, Sarah Singer-Nourie.
MODEL‐MODEL PEMBELAJARAN PAUDTK
233
Definisi
Mengupayakan siswa belajar melalui orkestrasi bermacam-macam yang ada di dalam dan
di sekitar momen belajar.
‘
Asas
Bawalah dunia mereka ke dunia kita, antarkan dunia kita ke dunia mereka.
1. Segalanya bicara, 2. Segalanya bertujuan,
3. Pengalaman sebelum pemberian nama, 4. Akui setiap usaha,
5. Jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan.
‘
Tujuan
1. Memudahkan proses belajar, 2. Meningkatkan kualitas pembelajaran.
234
MODEL‐MODEL PEMBELAJARAN PAUDTK
‘
Unsur Model Pembelajaran Kuantum
1. Konteks
Kegiatan mengubah latar pembelajaran: lingkungan, suasana, landasan dan rancangan.
2. Isi
Kegiatan menyajikan isi dan fasilitas untuk mempermudah proses: penyajian, fasilitas, keterampilan belajar, dan
keterampilan hidup.
‘
AKU TAHU KUNCI KEUNGGULAN
1. Kejujuran, tulus dan santun 2. Kegagalan awal kesuksesan
3. Bicaralah dengan niat baik positif dan bertanggung jawab 4. Hidup di saat ini: kerjakan setiap tugas dan manfaatkan waktu,
5. Komitmen: penuhi kewajiban, janji 6. Tanggung jawab atas tindakan
7. Bersikap terbuka dan luwes 8. Selaraskan pikiran, tubuh dan jiwa.
‘
Terima Kasih
Semoga Bermanfaat
MODEL‐MODEL PEMBELAJARAN PAUDTK
235
Contoh lain agar pemanfaatan siaran langsung pendidikan di sekolah mengikuti langkah-langkah sebagai berikut, yaitu. persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut
a. Persiapan sebelum menggunakan media Supaya penggunaan media dapat berjalan dengan baik, perlu dibuat
persiapan yang baik pula. Terlebih dahulu guru dan siswa mempelajari buku petunjuk yang telah disediakan. Bila pada petunjuk disarankan untuk membaca
buku atau bahan belajar lain yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, sebaiknya hal tersebut dilakukan karena akan memudahkan para pengguna dalam
belajar menggunakan media. Peralatan yang diperlukan untuk menggunakan media itu juga perlu disiapkan sebelumnya, sehingga pada saat menggunakannya nanti,
tidak akan terganggu pada hal-hal yang mengurangi kelancaran penggunaan media itu.
b. Pelaksanaan selama menggunakan media Dalam penggunaan media hal yang perlu diperhatikan adalah suasana
ketenangan. Gangguan-gangguan yang dapat mengganggu perhatian dan
‘
Latihan
Instruktur : Selamat pagi, dll Siswa
: Selamat pagi, dll Instruktur : Apakah saudara anda cerdas?
Siswa : Kami cerdas
Instruktur : Seberapa cerdas? Siswa
: Sangat cerdas? Instruktur : Bagaimana saudaraanda memperlakukan diri sendiri
Siswa : Hormat, santun, dll.
Instruktur : Bagaimana saudaraanda memperlakukan instruktur? Siswa
: Hormat Instruktur : Apa yang hendak saudaraanda berikan dengan
mengikuti diklat ini? Siswa
: 100 persen Menerapkan
‘
DAFTAR PUSTAKA
Bobbi DePorter, Mark Readon, dan Sarah Singer Nourie 2002. Quantum teaching Terjemahan.
Bandung: Kaifa Made Wena 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta:
PT. Bumi Aksara. Sutanto Windura 2008. Panduan Praktis Learn How to Learn Sesuai
Cara Kerja Otak . Jakarta: PT. Gramedia.
236
MODEL‐MODEL PEMBELAJARAN PAUDTK
konsentrasi harus dihindarkan. Bila kita menulis atau membuat gambar atau membuat catatan singkat, usahakan hal tersebut tidak mengganggu konsentrasi.
Jangan sampai perhatian banyak tercurah pada apa yang tertulis sehingga tidak dapat memperhatikan sajian media yang sedang berjalan.
c. Kegiatan tindak lanjut Maksud kegiatan tindak lanjut adalah untuk melihat apakah tujuan yang telah
ditetapkan telah tercapai untuk memantapkan pemahaman terhadap materi pelajaran yang disampaikan. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan memberikan soal
tes yang akan dikerjakan dengan segera sebelum siswa lupa isi materi itu.
Contoh:
Hal-hal yang harus diperhatikan oleh guru dalam memanfaatkan media
pembelajaran adalah kebutuhan siswa. Jika siswa berkebutuhan khusus misal tuna netra maka guru mempersiapkan media pembelajaran audio karena gaya belajar
cenderung auditif.
Siswa diberitahukan untuk terlibat atau berpartisipasi aktif dengan media pembelajaran. Guru perlu memberikan umpan balik dan penguatan agar
pembelajaran bermakna.
Jadwal Mata Pelajaran
Jadwal Siaran Televisi
Pendidikan Mengikuti
Siaran Televisi Pendidikan
Memperhatikan mencatat
Menanggapi Bertanya
Latihan
Silabus dan RPP
T E
S
Mempelajari buku petunjuk
MODEL‐MODEL PEMBELAJARAN PAUDTK
237
MATERI PEMBELAJARAN 5
PENYUSUNAN PERANGKAT PENILAIAN
Penyusunan perangkat penilaian yang dibuat oleh guru tidak terlepas dari sistem pembelajaran yang dirancang dalam format silabus dan RPP. Pada unit kegiatan belajar 1
telah diuraikan bagaimana mengembangkan evaluasi hasil belajar di dalam sistem pembelajaran. Artinya perangkat penilaian yang dibuat oleh guru harus sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Perangkat penilaian dalam satu kesatuan desain sistem pembelajaran akan menghasilkan alat penilaian tes dan non tes yang dilengkapi
petunjuk pelaksanaan, sehingga akan memudahkan proses pengukuran yang dilakukan oleh guru.
Penilaian yang dilakukan oleh guru terhadap hasil belajar siswa untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi tujuan pembelajaran peserta didik. Penilaian ini
dilakukan secara konsisten dengan pencapaian tujuan pembelajaran. Selain itu penilaian dilakukan secara sistematik yaitu menggunakan langkah-langkah yang berurutan dalam
perencanaannya.
Penilaian hasil belajar merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh informasi tentang hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotorik melalui berbagai teknik,
dan pemberian nilai terhadap hasil belajar berdasarkan standar tertentu. Kegiatan menilai hasil belajar siswa tersebut harus terarah dan terprogram. Hal ini
dimaksudkan bahwa menilai hasil belajar sesuai dengan kompetensi yang telah dirumuskan di dalam silabus dan RPP. Selain itu metode dan teknik penilaian
dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan dalam silabus dan RPP. Dengan demikian penilaian yang dilakukan guru merupakan satu rangkaian yang tidak dapat
terpisahkan seperti ilustrasi berikut:
Untuk menghasilkan perangkat penilaian tersebut, maka diperlukan perencanaan penilaian hasil belajar dan merancang perangkat penilaian berbasis kelas.
Tujuan pembelajaran SK-KD dan Indikator
Komponen penilaian dalam silabus:
SK dan KD
Komponen Penilaian dalam RPP: KD dan
Indikator Metode dan
Teknik
Butir-butir tes, non tes, tugas dan lain-lain
Perangkat
238
MODEL‐MODEL PEMBELAJARAN PAUDTK
1. Perencanaan Penilaian Hasil Belajar