Sasaran Pengembangan Kognitif Kegiatan Refleksi See

mendengar dan menyanyikan lagi “kelinci”, saat itu mereka menggunakan otot besar. Kegiatan seni dapat mengembangkan kontrol otot besar dan kecil bagi anak anak Koster, 1997. Gerakan lengan diperlukan untuk melukis atau menggambar di kanvas atau di atas kertas besar di lantai. Hal ini akan membangun koordinasi dan kekuatan otot. Gerakan-gerakan kecil dari jari-jari, tangan, dan pergelangan tangan diperlukan untuk menggunakan gunting, bermain dengan tanah liat atau plastisin, atau menggambar atau melukis pada permukaan yang lebih kecil, dapat mengembangkan control dan keterampilan motorik halus. Pengulangan- pengulangan kegiatan tersebut akan menumbuhkan kepercayaan diri dalam penggunaan alat dan bahan untuk kegiatan seni, yang nantinya dapat dijadikan bekal untuk kegiatan menulis. Kegiatan seni juga membantu anak mengembangkan koordinasi mata-tangan Koster, 1997. Anak usia dini dapat memutuskan bagaimana menata bagian- bagian tertentu menjadi satu dan ditempatkan di posisi mana. Dengan demikian, anak belajar mengkoordinasikan apa yang mereka lihat dengan gerakan tangan dan jari. Koordinasi mata-tangan ini sangat penting untuk melakukan banyak kegiatan, termasuk menulis dan membuat jarak antar huruf dan kata-kata.

B. Komponen Pembelajaran Seni

Setiap individu sejak dilahirkan telah memiliki potensi untuk menjadi kreatif. Pada anak usia dini, mereka membutuhkan kesempatan untuk mengungkapkan cara pandangnya secara bebas sehingga imajinasi fantasi yang dipikirkan dapat diekspresikan secara bebas pula, dan inilah yang menjadikan anak menjadi kreatif. Proses kreatif pada anak usia dini, dimunculkan pada kegiatan-kegiatan yang sering dilakukan anak dengan situasi dan kegiatan yang menyenangkan kegiatan bermain. Buku Nurturing Early Learners Aesthetic and Creative Expression dipublikasikan oleh Preschool Unit Ministry of Education, Singapore, 2003 menjelaskan bahwa salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengembangkan potensi kreatif anak, di antaranya adalah melibatkan anak dalam pengalaman seni. Pengalaman seni tersebut dapat berupa kegiatan menari dance, bermain musik music, seni dan kerajinan tangan art and craft serta bermain drama theatre or performing art. Pengalaman-pengalaman tersebut menjadikan anak-anak menjadi ekspresif, kreatif dan imajinatif. Keterlibatan tersebut dapat menstimulasi indera mereka dan meningkatkan pembelajaran dan pemikiran mereka. Pengalaman-pengalaman tersebut memberikan kesempatan pada anak untuk: a Mengekspresikan ide dan perasaan mereka tentang dunia sekitarnya; b Meningkatkan kepercayaan diri dalam mengkomunikasikan ide dan mengekspresikannya; c Banyak akal dan kreatif; d Membuat keputusan tentang apa yang mereka inginkan dan bagaimana mendapatkannya; e Mengapresiasi sesuatuyang berbeda yang dibuat oleh orang lain. Dalam hal ini pendidik anak usia dini dapat menggunakan kegiatan seni, dalam semua aspek lingkungan pembelajaran. Menstimulasi anak untuk mengamati dan mengeksplorasi lingkungan alam dan lingkungan buatan manusia, mengeksplorasi berbagai elemen seni dan musik,mengeksplorasi yang bisa dilakukan oleh tubuhnya dalam ekspresi kreatif. Mengekspresikan dan menunjukkan obyek, ide dan pengalaman menggunakan media PENDALAMAN MATERI GURU KELAS PAUDTK 401