Kategori Pertanyaan Arti
Contoh
Imajinatif dan interpretatif
Jawabannya di luar benda gambarkejadian yang diamati
Diperlihatkan gambar gadis termenung dipinggir laut.
Diajukan pertanyaan, “Apa yang sedang dipikirkan gadis
Faktual Jawabannya dapat dilihat pada
bendakejadian yang diamati Apa yang dipakai gadis itu?
e. Penyediaan umpan balik yang bermakna
Umpan balik bukanlah pernyataan yang memotivasi siswa. Penilaian yang mendorong siswa melakukan unjuk kerja. Penilaian dilakukan secara alami dalam
konteks pembelajaran. Modusmedium untuk menilai tidak cukup satu jenis.
Tabel Umpan Balik Guru terhadap Perilaku Siswa Perilaku Siswa
Umpan Balik dari guru
• PakBu apakah di Mars ada
kehidupan? •
Menurutmu bagaimana? •
Di mars pasti ada kehidupan •
Mengapa kamu berpendapat seperti itu? •
Mengerjakan sesuatu berbeda dari biasanya
• Meminta penjelasan, “Dapatkah kamu jelaskan,
mengapa demikian? •
Berargumentasi •
Ini alasan yang saya tidak banyak tahu. Kamu telah meyakinkanku, bagaimana pendapat temanmu?
1 Pengelolaan Isi Pembelajaran
• Menyiapkan Silabus Pembelajaran
• Kemungkinan pembelajaran tematik
2 Pengelolaan Sumber Belajar
• Pemanfaatan sumber daya sekolah
• Pemanfaatan sumber daya lingkungan
3 Strategi Pembelajaan
• Siswa belajar secara aktif
• Siswa membangun peta konsep
• Siswa menggali informasi dr berbagai media
• Siswa membandingkan dan mensintesiskan informasi
• Siswa mengamati secara aktif
• Siswa menganalisis peta sebab akibat
• Siswa melakukan kerja praktik
f. Mengapa Perlu PAKEM? 1 Perlunya Belajar Aktif
Melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran merupakan manifestasi dari belajar bagaimana belajar learn how to learn. Keterlibatan mereka secara
aktif dalam pembelajaran memberikan kesempatan yang luas kepada siswa untuk mengeksplorasi informasi, mengidentifikasi dan memecahkan masalah
serta membangun sendiri konsep-konsep yang ingin dipelajarinya. Keseluruhan pengalaman belajar ini akan memberikan keterampilan kepada siswa bagaimana
sesungguhnya belajar yang dapat menjadi bekal untuk menjadi pembelajar
114
MODEL‐MODEL PEMBELAJARAN PAUDTK
seumur hidup. Pribadi yang mampu belajar terus menerus seperti inilah yang
diharapkan mampu beradaptasi dengan berbagai pesatnya perkembangan jaman
serta berkompetisi di era global.
Alvin Toefler, salah seorang
futurolog, menyatakan bahwa orang buta huruf pada saat ini bukanlah orang yang
tidak bisa membaca melainkan orang yang tidak bisa
belajar. Sebagai
implikasinya, kemampuan belajar terus menerus atau menjadi manusia pembelajar seumur hidup merupakan keharusan
jika kita ingin eksis di erainformasi. Hal inilah yang menjadi landasan mengapa pembelajaran yang aktif perludan penting bagi siswa.
Aktivitas siswa secara berkelompok atau lebih tepatnya pembelajaran kooperatif diharapkan juga menumbuhkan siswa menjadi pribadi dan warga
negara yang lebih toleran dan damai. Jika siswa terbiasa mengemukakan gagasan,
toleran dan menghargai pendapat orang lain, diharapkan sikap dan perilaku tersebut dapat
terus berkembang ketika mereka terjun di masyarakat kelak.
Dengan demikian pembelajaran yang aktif juga ikut menyiapkan
siswa menjadi warna negara yanglebih baik dan lebih demokratis
2 Perlunya Pembelajaran yang Kreatif
Kendati saat ini banyak dibutuhkan, kreativitas dan orang-orang yang kreatif masih saja belum banyak jumlahnya. Konon hal inilah yang menyebabkan
bangsa Indonesia tidak banyak menghasilkan paten atau temuan. Mandulnya bangsa Indonesia dalam menghasilkan temuan-temuan baru tentu saja menjadi
kendala untuk dapat bersaing dengan bangsa-bangsa yang lain didunia. Oleh
karena itu penting bagi siswa untuk semenjak dini menghasilkan kreasi-kreasi
atau belajar mengkreasi sesuatu. Guru PAKEM
seyogyanya memberikan kesempatan yang luas kepada siswa
untuk menghasilkan karya baik secara berkelompok maupun individual.
Pengembangan kreativitas semenjak dini ini diharapkan juga membentuk karakter siswa menjadi pribadi-pribadi kreatif. Kelak ketika mereka dewasa
kreativitas ini diharapkan dapat menjadi terobosan dan memecahkan berbagai masalah kehidupan di antaranya adalah menciptakan pekerjaan untuk dirinya
sendiri. Konon banyaknya sarjana yang menjadi antrean pencari kerja disebabkan karena semenjak kecil mereka tidak terbiasa menciptakan sesuatu.
MODEL‐MODEL PEMBELAJARAN PAUDTK
115
Kebiasaan belajar dengan menghapalkan dan meniru tidak banyak bermanfaat dalam kehidupan.
3 Perlunya Pembelajaran yang Efektif
Banyak bukti yang menunjukkan bahwa pendidikandi negara kita masih jauh tertinggal dari negara-negarayang lain. Salah satu bukti rendahnyaprestasi
belajar siswa Indonesia dapat dicermati dari hasil Trens in International Mathematics and Science Study TIMSS yang dilaksanakan oleh IEA. Institusi
ini membandingkan prestasi belajar matematikadan sains siswa Amerika Serikat dan siswa-siswa di negara yang lain. Hasil rerata untuk sekolah menengah,
Indonesia berada pada urutan ke 36 dari45 negara yang diteliti. Skor rerata siswa Indonesia adalah 420, jauh di bawah rata-rata internasional 471 National Center
for Educational Statistics, Desember 2004.
Dengan demikian isu peningkatan kualitas pembelajaran dan efektivitas pembelajaran
memang perlu ditindak lanjuti
di antaranya dengan menyelenggarakan pembelajaranyang efektif. Guru harus yakin bahwa ketika
pembelajaran berakhir semua siswa telah menguasai indikator kompetensi dasar yang diharapkan. Melalui penilaian berbasis kelas informasi tentang penguasaan
topik pembelajaran akan segera diketahui oleh guru dan informasi ini menjadi bekal untuk merefleksi pembelajaran yang lebihefektif pada masa berikutnya.
4 Perlunya Pembelajaran yang Menyenangkan
Riset tentang learning society atau masyarakat belajar menunjukkan bahwa perilaku belajar anggota masyarakat dipengaruhi oleh pengalaman belajar
mereka ketika masih kecil. Mereka yang mengalami pembelajaran yang menyenangkan cenderung akan mengulanginya dan tumbuh menjadi pembelajar
seumur hidup. Mereka yang mengalami suasana pembelajaran yang buruk dan guru-guru yang galak cenderung untuk tidak melanjutkan proses belajar.
Berkaitan dengan hal ini pembelajaran perlu dikondisikan sedemikian rupa sehingga siswa belajar dengan asyik atau menyenangkan. Waktu yang
diluangkan oleh siswa di bangku pelajaran juga terbilang panjang. Dalam kurun waktu tersebut diharapkan siswa tidak merasa terpenjara atau sekolah sebagai
penjara yang penuh siksaan-siksaan psikologis. Karena dampaknya tentu tidak baik bagi perkembangan anak. Seyogyanya siswa bisa menghabiskan waktu
sekolahnya dengan senang hati, enjoy dan menikmati berbagai pengalaman belajarnya. Untuk itulah guru perlu menciptakan suasana fisik dan psikologis
sedemikian rupa sehingga siswa kerasan di sekolah. Pendek kata siswa juga berhak menikmati masa-masa sekolahnya dengan senang hati.
5 Belajar dan Pembelajaran Bermakna
Belajar pada hakikatnya merupakan proses perubahan di dalam kepribadian yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, dan kepandaian.
Perubahan ini bersifat menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.
Pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses interaksi antaranak dengan anak, anak dengan sumber belajar dan anak dengan pendidik. Kegiatan
pembelajaran ini akan menjadi bermakna bagi anak jika dilakukan dalam lingkungan yang nyaman dan memberikan rasa zaman bagi anak. Proses belajar
116
MODEL‐MODEL PEMBELAJARAN PAUDTK
bersifat individual dan kontekstual, artinya proses belajar terjadi dalam diri
individu sesuai dengan perkembang- annya dan lingkungannya.
Belajar bermakna meaningfull learning merupakan suatu proses
dikaitkannya informasi baru pada
konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang.
Kebermaknaan belajar sebagai hasil dari peristiwa mengajar ditandai oleh terjadinya hubungan antara aspek-aspek,
konsep-konsep, informasi atau situasi baru dengan komponen-komponen yang relevan di dalam struktur kognitif siswa. Proses belajar tidak sekadar menghafal
konsep-konsep atau fakta-fakta belaka,
tetapi merupakan kegiatan menghubungkan konsep-konsep untuk menghasilkan pemahaman yang utuh,
sehingga konsep yang dipelajari akan dipahami secara baik dan tidak mudah dilupakan. Dengan demikian, agar terjadi belajar bermakna maka guru harus
selalu berusaha mengetahui dan menggali konsep-konsep yang telah dimiliki siswa dan membantu memadukannya secara harmonis konsep-konsep tersebut
dengan pengetahuan baru yang akan diajarkan.
Dengan kata lain, belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami langsung apa yang dipelajarinya dengan mengaktifkan lebih banyak indera
daripada hanya mendengarkan orangguru menjelaskan. Hal yang Harus Diketahui dan Diperhatikan Guru dalam Melaksanakan PAKEM.
Dalam dinyatakan bahwa ada beberapa hal yang harus dipahami dan diperhatikan guru dalam melaksanakan PAKEM. Hal-hal tersebut adalah sebagai
berikut. •
Memahami Sifat yang Dimiliki Anak
Anak memiliki berbagai potensi dalam dirinya. Di antaranya rasa ingin tahudan berimajinasi. Dua hal ini adalah potensi yang harus dikembangkan
ataudistimulasi melalui kegiatan belajar mengajar. Karena kedua hal tersebut adalah modal dasar bagi berkembangnya sikap berpikir kritis dan kreatif.
Sikap berpikir kritis dan kreatif adalah kompetensi yang harus dimiliki olehsiswa. Seperti dikemukakan oleh Jhonson salah satu komponen dalam
system pembelajaran yang ideal adalah berpikir kritis dan kratif. Artinya siswa dapatmenggunakan tingkat berpiki yang lebih tinggi secara kritis dan kreatif
2002:24.
Agar mampu berpikir kritis dan kreatif sifat rasa ingin tahu dan berimajinasi yang sudah dimiliki anak perlu dikembangkan. Untuk
mengembangkan kedua sifat yang dimiliki anak tersebut secara optimal perlu diciptakan suasana pembelajaran yang bermakna. Suasana pembelajaran
bermakna ditunjukkan di antaranya dengan kebiasaan guru untuk memuji anak karena hasil karyanya atau prestasinya. Kemajuan seperti apapun yang
ditunjukkan oleh siswa perlu dihargai oleh guru. Kemudian kebiasaan guru mengajukan pertanyaan yang menantang atau yang bersifat terbuka juga
langkah tepat untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa. Tidak
MODEL‐MODEL PEMBELAJARAN PAUDTK
117
kalah pentingnya adalah guru yangmendorong anak untuk melakukan percobaan juga merupakan siswa yang subur untuk mengembangkan
kemampuan yang dimaksud.
•
Mengenal Anak Secara Perorangan
Para siswa berasal dari lingkungan keluarga yang bervariasi dan memiliki kemampuan yang berbeda. Dalam PAKEM perbedaan individual perlu
diperhatikan dan harus tercermin dalam kegiatan pembelajaran. Semua anak dalam kelas tidak selalu mengerjakan kegiatan yang sama, melainkan berbeda
sesuai dengan kecepatan belajarnya. Anak-anak yang memiliki kemampuan lebih dapat dimanfaatkan untuk membantu temannya yang lemah tutor
sebaya. Dengan mengenal kemampuan anak, kita dapat membantunya bila mendapat kesulitan sehingga anak tersebut belajar secara optimal.
•
Memanfaatkan Perilaku Anak dalam Pengorganisasian Belajar
Sebagai makhluk sosial. Anak sejak kecil secara alami bermain ber-
pasangan atau berkelompok dalam bermain.
Perilaku ini dapat
dimanfaatkan dalam pengorgani-
sasian belajar. Dalam melakukan tugas atau membahas sesuatu, anak
dapat bekerja, berpasangan atau dalam kelompok. Berdasarkan peng-
alaman, anak akan menyelesaikan tugas dengan baik bila mereka
duduk berkelompok. Duduk seperti ini memudahkan mereka untuk berinteraksi dan bertukar pikiran. Namun demikian anak perlu juga menyelesaikan tugas
secara perorangan agar bakat individunya berkembang.
•
Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis, Kreatif, dan Kemampuan Memecahkan Masalah
Pada dasarnya hidup ini adalah memecahkan masalah. Hal
tersebut memerlukan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Kritis
untuk menganalisis masalah; dan kreatif untuk melahirkan alternatif
pemecahan masalah. Kedua jenis berpikir tersebut kritis dan kreatif
berasal dari rasa ingin tahu dan
imajinasi yang keduannya ada pada diri anak sejak lahir. Oleh karena itu, tugas guru adalah mengembangkannya, antara lain dengan seringnya
memberikan tugas atau mengajukan pertanyaan yang terbuka. Pertanyaan yang dimulai dengan kata-kata ”Apa yang terjadi jika...., lebih baik dari pada
yang dimulai dengan kata-kata ”Apa, berapa. Kapan” yang umumnya tertutup hanya ada satu jawaban yang benar.
118
MODEL‐MODEL PEMBELAJARAN PAUDTK
•
Mengembangkan Ruang Kelas Sebagai Lingkungan Belajar yang Menarik
Ruang kelas yang menarik merupakan hal yang sangat disarankan dalam PAKEM. Hasil pekerjaan siswa sebaiknya dipajangkan untuk memenuhi
ruang kelas seperti itu. Selain itu, hasil pekerjaan yang diapajangkan diharapkan memotivasi siswa untuk bekerja lebih baik dan menimbulkan
inspirasi bagi siswalain. Yang dipajangkan dapat berupa hasil kerja perorangan, berpasangan, atau kelompok. Pajangan dapat berupa gambar,
peta, diagram, model, benda asli, puisi, karangan dan sebagainya. Ruang kelas yang penuh dengan pajangan hasil pekerjaan siswa, dan ditata dengan
baik dapat membantu guru dalam KBM karena dapat dijadikan rujukan ketika membahas suatu masalah.
•
Memanfaatkan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar
Lingkungan fisik, sosial atau budaya merupakan sumber yang sangat kaya untuk bahan belajar anak. Lingkungan dapat berperan sebagai media
belajar, tetapi juga sebagai objek kajian sumber belajar. Penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar sering membuat anak merasa senang
dalam belajar. Belajar dengan menggunakan lingkungan tidak harus selalu keluar kelas. Bahan dari lingkungan dapat dibawa ke ruang kelas untuk
menghemat biaya dan waktu.
Pemanfaatan lingkungan dapat mengembangkan sejumlah keterampilan seperti mengamati dengan seluruh
indra, mencatat, merumuskan pertanyaan, berhipotesis, mengklasifikasikan, membuat trulisan, dan membuat gambar atau diagram.
•
Memberikan Umpan Balik yang Baik untuk Meningkatkan Kegiatan Belajar
Mutu hasil belajar akan meningkat bila terjadi interaksi dalam belaja. Pemberian umpan balik dari guru kepada siswa merupakan salah satu bentuk
interaksi antara guru dan siswa. Umpan balik hendaknya lebih mengungkap kekuatan dari pada kelemahan siswa. Selain itu cara memberika umpan balik
pun harus secara santun. Hal ini dimaksudkan agar siswa lebih percaya dirim dalam menghadapi tugas-tugas belajar selanjutnya. Guru harus konsisten
memeriksa hasil pekerjaan siswa dan memberikkan komentar dan cacatatan. Catatan guru berkaitan dengan pekerjaan siswa lebih bermakna bagi
pengembangan diri siswa darihanya sekedar angka
•
Membedakan antara Aktif Fisik dan Aktif Mental
Banyak guru yang sudah merasa puas bila menyaksikan para siswa kelihatansibuk bekerja dan bergerak. Apalagi jika bangku dan meja diatur
berkelompok serta siswa duduk saling berhadapan. Keadaan tersebut bukanlah ciri yangsebenarnya dari PAKEM. Aktif mental lebih diinginkan
daripada aktif fisik. Sering bertanya, mempertanyakan gagasan orang lain, dan mengungkapkan gagasan
merupakan tanda-tanda aktif mental. Berkembangnya aktif mental adalah tumbuhnya perasaan tidak takut baik takut
ditertawakan, takut disepelekan, atau takut dimarahi jika salah. Oleh karena itu, guru hendaknya menghilangkan penyebab rasa takut tersebut, baik yang
MODEL‐MODEL PEMBELAJARAN PAUDTK
119
datang dari guru itu sendiri maupun dari temannya. Berkembangnya rasa takut sangat bertentangan dengan PAKEM.
g. Bagaimana Pelaksanaan PAKEM 1 Pengantar