10 Berdasarkan  pendapat  dua  ahli  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa
kemampuan  memahami  adalah  kecakapan  dalam  menangkap  dan  membangun makna dari pesan-pesan pembelajaran baik secara lisan, tulis, maupun grafis yang
memiliki  enam  aspek  kemampuan,  yaitu  menjelaskan,  menginterpretasi, menerapkan,  mengembangkan  perspektif,  membangun  empati,  dan  memahami
diri.  Dua  pendapat  ahli  tersebut  menyebutkan  bahwa  ada  dua  aspek  pemahaman yang sama,  yaitu  menjelaskan dan menginterpretasi atau menafsirkan. Penelitian
ini  dibatasi  pada  dua  aspek  memahami,  yaitu  kemampuan  menjelaskan  dan menginterpretasi  atau  menafsirkan.  Berikut  adalah  pembahasan  tentang  dua
kemampuan tersebut.
2.1.1.3 Kemampuan Menjelaskan
Kata kemampuan didefinisikan sebagai ‘kesanggupan, kecakapan, kekuatan,
kekayaan ’ KBBI, 2008: 869. Definisi menjelaskan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia 2008: 574 adalah ‘menerangkan, menguraikan secara terang’. Ketika
kita  benar-benar  memahami,  maka  kita  dapat  menjelaskan  dengan  menggunakan kaidah-kaidah umum, memberikan alasan dan laporan yang sistematis akan suatu
peristiwa,  fakta,  dan  data  kemudian  membuat  pola  hubungan  serta  memberikan contoh Wiggins  McTighe, 2005: 84.
Kemampuan  menjelaskan  terjadi  ketika  siswa  dapat  membuat  dan menggunakan model sebab-akibat yang diturunkan dari teori atau hasil penelitian
dalam  sebuah  sistem  Anderson    Krathwohl,  2010:  114.  Contoh  tujuan pendidikan  kemampuan  menjelaskan  adalah  menjelaskan  cara  kerja  hukum-
hukum  fisika  dasar  dan  tugas  pehargaannya  yaitu  meminta  siswa  yang  telah belajar hukum  Ohm untuk  menjelaskan apa  yang terjadi  pada jumlah arus listrik
ketika ditambahkan sebuah baterai pada rangkaian listrik Anderson  Krathwohl, 2010:  114.  Berdasarkan  pengertian  kemampuan  dan  menjelaskan  diperoleh
pengertian  dari  kemampuan  menjelaskan.  Kemampuan  menjelaskan  adalah kecakapan  dalam  menguraikan  secara  terang  tentang  terjadinya  suatu  peristiwa
melalui  pola  sebab-akibat  dengan  memberikan  alasan  yang  sesuai  kaidah-kaidah umum,  sistematis,  dan  disertai  contoh  atau  gambaran.  Kemampuan  menjelaskan
terdiri dari kemampuan menunjukkan, menjabarkan, menggambarkan, mendesain,
11 memamerkan,  mengekspresikan,  meminta,  memberi  instruksi,  memberi  alasan,
memberi contoh, memperkirakan, membuktikan, memperlihatkan, menyimpulkan, dan mengajari Wiggins  McTighe, 2005: 161-165.
2.1.1.4 Kemampuan Menginterpretasi
Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia  2008:  543  mendefinisikan  kata menginterpretasikan  sebagai
‘menafsirkan’.  Wiggins  dan  McTighe  2005:  84 mengungkapkan  bahwa  ketika  kita  benar-benar  memahami,  selain  dapat
menjelaskan,  kita  juga  dapat  menginterpretasikan  atau  menafsirkan  suatu  cerita, peristiwa,  dan  ide-ide.  Menginterpretasi  diwujudkan  dengan  cara  memindahkan
pemahaman akan suatu cerita, peristiwa, dan ide-ide ke dalam bentuk gambar atau model lain sehingga diperoleh pemahaman pribadi.
Menafsirkan terjadi ketika siswa dapat mengubah informasi dari satu bentuk ke  bentuk  yang  lain  Anderson    Krathwohl,  2010:  106.  Menafsirkan  berupa
pengubahan  kata-kata  menjadi  kata-kata  lain,  kata-kata  menjadi  gambar,  gambar menjadi  kata-kata,  angka  menjadi  kata-kata,  kata-kata  menjadi  angka,  not  balok
menjadi  suara musik, dan sebagainya. Tujuan menafsirkan dalam pelajaran sains adalah belajar menggambar berbagai  fenomena alam di  kertas dan pehargaannya
adalah  meminta  siswa  menggambar  diagram-diagram  yang  menjelaskan fotosintesis  Anderson    Krathwohl,  2010:  106.  Berdasarkan  pengertian
kemampuan  dan  menginterpretasi,  diperoleh  pengertian  dari  kemampuan menginterpretasi  sebagai  kecakapan  dalam  menafsirkan  suatu  peristiwa  melalui
pemindahan  pemahaman  ke  dalam  bentuk  gambar  atau  model  lain  sehingga diperoleh  pemahaman  pribadi.  Kemampuan  menginterpretasi  terdiri  dari
kemampuan  membuat  analogi,  mengkritik,  mendokumentasi,  mengevaluasi, memberi  ilustrasi,  menentukan,  memberi  arti,  membuat  masuk  akal,  memberi
metafora, melihat
benang merah,
melambangkan, menceritakan,
dan menerjemahkan Wiggins  McTighe, 2005: 161-165.
12
2.1.1.5 Metode Inkuiri