66 Kesimpulan yang dapat ditarik adalah penggunaan metode inkuiri tidak
berpengaruh terhadap kemampuan menginterpretasi. Dengan demikian temuan pada data ini tidak mengafirmasi hipotesis penelitian II. Diagram berikut
menunjukkan hasil perbandingan rerata selisih skor pretest ke posttest I kemampuan menginterpretasi pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Gambar 4.3 Diagram Rerata Selisih Skor Pretest-Posttest I Kemampuan Menginterpretasi
4.1.3.4 Analisis Lebih Lanjut
1. Uji Effect Size Signifikansi Pengaruh Perlakuan
Uji effect size signifikansi pengaruh perlakuan dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan
menginterpretasi. Data yang diperoleh terdistribusi dengan normal, maka digunakan rumus koefisien korelasi Pearson untuk data normal Field, 2009: 57
179. Penghitungan mengambil data dari uji signifikansi pengaruh perlakuan dengan Independent samples t-test. Besar pengaruh penggunaan metode inkuiri
pada kelompok eksperimen terhadap kemampuan menginterpretasi adalah r = 0,22 atau 4 yang setara dengan efek menengah Field, 2009: 57. Tabel 4.11
halaman 67 menunjukkan hasil perhitungan effect size pada kemampuan menginterpretasi lengkapnya lihat Lampiran 4.6.
67
Tabel 4.11 Hasil Uji Effect Size Signifikansi Pengaruh pada Kemampuan Menginterpretasi
Kelompok Eksperimen dan Kontrol Variabel
t t
2
df r effect size
R
2
Efek
Menginterpretasi 1,65
2,72 51
0,22 0,04
4 Menengah
2. Uji Peningkatan Skor Pretest ke Posttest I
Tujuan dilakukan uji peningkatan skor pretest ke posttest I adalah untuk mengetahui apakah ada peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest I
baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Uji peningkatan skor pretest ke posttest I menggunakan statistik parametrik Paired samples t-test
karena data yang diuji adalah data normal dan dalam kelompok yang sama Field, 2009: 325. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95. Kriteria yang
digunakan untuk menolak H
null
adalah Sig. 2-tailed 0,05 Field, 2009: 53. Hasil uji peningkatan skor pretest ke posttest I dapat dilihat pada tabel berikut
lengkapnya lihat Lampiran 4.7.3 Lampiran 4.7.4.
Tabel 4.12 Hasil Uji Peningkatan Skor Pretest-Posttest I Kemampan Menginterpretasi
Kelompok Eksperimen No
Aspek Eksperimen
Peningkatan Sig. 2-
tailed Keterangan
Pre Post I
1 Menerjemahkan
2,32 2,96
27,58 0,00
Ada perbedaan 2
Mengkritik 2,68
2,88 7,46
0,23 Tidak ada perbedaan
3 Menarik benang merah
2,88 3,52
22,22 0,01
Ada perbedaan 4
Menceritakan 2,08
2,44 17,30
0,04 Ada perbedaan
Variabel Menginterpretasi 2,49
2,95 18,47
0,00 Ada perbedaan
Kelompok Kontrol No
Aspek Eksperimen
Peningkatan Sig. 2-
tailed Keterangan
Pre Post I
1 Menerjemahkan
2,64 2,75
4,16 0,67
Tidak ada perbedaan 2
Mengkritik 2,57
2,89 12,45
0,22 Tidak ada perbedaan
3 Menarik benang merah
2,89 3,18
10,03 0,25
Tidak ada perbedaan 4
Menceritakan 2,14
2,14 0,00
1,00 Tidak ada perbedaan
Variabel Menginterpretasi 2,56
2,74 7,03
0,16 Tidak ada perbedaan
Rerata kelompok eksperimen lebih tinggi dari kelompok kontrol yaitu M = 0,46; SD = 0,56; SE = 0,11; t = 4,09; N = 25; dan df = 24, sedangkan hasil skor
kelompok kontrol yaitu M = 0,17; SD = 0,66; SE = 0,12; t = 1,41; N = 28; dan df = 27. Hasil uji peningkatan skor pretest ke posttest I untuk variabel kemampuan
menginterpretasi pada kelompok eksperimen menunjukkan harga Sig. 2-tailed sebesar 0,00 p 0,05, maka H
null
ditolak dan H
i
diterima. Dengan kata lain ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest I kemampuan
68 menginterpretasi pada kelompok eksperimen. Kesimpulan yang dapat ditarik
adalah terdapat peningkatan skor yang signifikan dari skor pretest ke posttest I kemampuan menginterpretasi pada kelompok eksperimen. Sedangkan hasil uji
peningkatan skor pretest ke posttest I untuk variabel kemampuan menginterpretasi pada kelompok kontrol menunjukkan harga Sig. 2-tailed
sebesar 0,16 p 0,05, maka H
null
diterima dan H
i
ditolak. Dengan kata lain tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest I kemampuan
menginterpretasi pada kelompok kontrol. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah tidak terdapat peningkatan skor yang signifikan dari skor pretest ke posttest I
kemampuan menginterpretasi pada kelompok kontrol. Persentase peningkatan skor kelompok eksperimen lebih besar dari kelompok kontrol yaitu 18,47,
sedangkan kelompok kontrol sebesar 7,03. Pada
kelompok eksperimen,
tiga aspek
variabel kemampuan
menginterpretasi mengalami peningkatan skor secara signifikan dari pretest ke posttest I yaitu menerjemahkan, menarik benang merah, dan menceritakan.
Peningkatan aspek menerjemahkan sebesar 27,58, aspek menarik benang merah sebesar 22,22, dan menceritakan sebesar 17,30. Sedangkan pada kelompok
kontrol, semua aspek variabel kemampuan menginterpretasi tidak mengalami peningkatan skor secara signifikan dari pretest ke posttest I lihat Tabel 4.12
halaman 68.
3. Uji Effect Size Peningkatan Skor Pretest ke Posttest I