3.3 Prosedur Kerja 3.3.1 Pengambilan Sampel Ikan dengan
Electrofishing dan Jala
Sampel ikan di tangkap menggunakan electrofishing dengan energi 12 Volt dan kuat arus 18 Ampere. Electrofishing dioperasikan selama 30 menit secara
acak dari hulu ke hilir di sepanjang tepi sungai atau di sekitar batu-batuan dengan jangkauan hingga 50 meter dan menempatkan jala di bawah aliran sungai untuk
menampung sampel ikan hasil operasi electrofishing. Electrofishing dioperasikan pada pagi dan siang hari saat pengambilan sampel ikan di masing-masing stasiun
penelitian. Electrofishing bertujuan untuk mengumpulkan nekton dalam jumlah tertentu yang efektif digunakan di perairan mengalir, walaupun pada kasus
tertentu dapat juga digunakan di perairan yang tenang Lagler, 1972. Pengambilan sampel ikan juga dilakukan dengan menggunakan jala, ukuran
luas 4 m
2
selama 30 menit yaitu dengan melemparkan ke arah badan sungai atau pinggir sungai. Semua hasil tangkapan sampel ikan segera difoto dengan kamera
digital, dihitung jumlah ikan yang tertangkap, diukur panjang total dengan mistar dengan ketelitian 1 mm dimulai dari bagian ujung kepala sampai bagian paling
ujung dari sirip ekor dan ditimbang berat ikan dengan timbangan digital dengan ketelitian 1 gram.
3.3.2 Analisis Lambung
Sampel ikan dibedah dengan menggunakan gunting bedah, dimulai dari anus menuju bagian dorsal di bawah linea lateralis dan menyusuri garis tersebut
sampai ke bagian belakang operculum kemudian ke arah ventral hingga ke dasar perut. Saluran pencernaan dipisahkan dari organ dalam lainnya lalu dimasukkan
ke dalam botol film untuk kemudian diawetkan dengan larutan formalin 4. Sedangkan untuk isi lambung ikan akan diencerkan dengan aquades kemudian di
amati di bawah mikroskop dan dilakukan di Laboratorium. Metode yang akan digunakan untuk menganalisis isi lambung ikan ini
mengacu kepada Effendie 1979, yaitu Metode Volumetrik. Volume lambung dan usus ikan diambil, kemudian lambung dan usus yang berisi makanan diukur
volumenya dengan menggunakan gelas ukur yang berisi air. Isi lambung dan usus
Universitas Sumatera Utara
ikan dikeluarkan. Lambung yang kosong diukur lagi volumenya. Volume isi lambung dan usus ikan diukur dengan cara volume lambung dan usus ikan yang
berisi makanan dikurangi dengan volume lambung dan usus ikan yang kosong. Isi lambung akan dipilah-pilah berdasarkan jenisnya di bawah dissecting microscope
dan kemudian masing-masing jenis isi lambung dan usus diukur volumenya. Persentase dari tiap jenis isi lambung tersebut dihitung dengan cara volume setiap
jenis isi lambung dibagi dengan volume total isi lambung. Analisis lambung sampel ikan dilakukan di Laboratorium Ilmu Dasar
LIDA, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. Saluran pencernaan sampel ikan diletakkan dan dikeringkan di atas kertas
tissue dan didiamkan selama 5 menit setelah itu dilakukan pembedahan dengan menggunakan gunting untuk mengeluarkan isi lambung ikan dan selanjutnya
dihomogenkan melalui pengenceran dengan cara mencampurkan aquades sebanyak 2 ml sampai merata, kemudian isi lambung tersebut diamati dengan
menggunakan mikroskop dengan cara mengambil 1 tetes cairan isi lambung sampel menggunakan pipet tetes lalu meletakkan di atas object glass dan ditutup
dengan cover glass. Jenis pakan alami ikan atau plankton diidentifikasi dengan menggunakan buku identifikasi Edmonson 1963, Sachlan 1982, dan Borror
1996.
3.3.3 Pengukuran Faktor Fisika dan Kimia Perairan 3.3.3.1 Temperatur Air °C