Larutan dari botol winkler tersebut selanjutnya diambil 100 ml dan dimasukkan kedalam erlenmeyer, selanjutnya dititrasi dengan menggunakan larutan 0,0125 N
natrium thiosulfat sampai warna larutan berwarna kuning pucat, lalu ditambahkan sebanyak 3 tetes amilum sehingga larutan berwarna biru. Larutan tersebut dititrasi
kembali dengan larutan 0,0125 N natrium thiosulfat hingga warna biru hilang secara sempurna atau berwarna bening. Volume natrium thiosulfat yang terpakai
selanjutnya dihitung, volume tersebut adalah nilai DO awal dimana setiap 1 ml larutan titrasi yang digunakan setara dengan 1 ml O
2
dalam 1 liter air sampel Suin, 2002 ; Barus, 2004. Lampiran A
3.3.3.7 Biochemical Oxygen Demand BOD
5
Pengukuran BOD
5
dilakukan dengan mengambil sampel air yang akan diukur nilai BOD
5
dimasukkan kedalam botol winkler dan disimpan selama 5 hari pada temperatur konstan 20
C, kemudian setelah 5 hari dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: botol winkler diisi dengan air sampel yang hendak
diukur nilai oksigen terlarutnya hingga penuh, ke dalam botol winkler kemudian ditambahkan 1 ml mangan sulfat diikuti dengan 1 ml larutan KOH-KI. Botol
winkler ditutup dan dihomogenkan secara perlahan-lahan, sampai terbentuk endapan berwarna putih, kemudian diberi larutan 1 ml asam sulfat pekat lalu botol
winkler kembali dihomogenkan secara perlahan-lahan sehingga didapatkan larutan warna coklat. Larutan dari botol winkler tersebut selanjutnya diambil 100
ml dan dimasukkan kedalam erlenmeyer, selanjutnya dititrasi dengan menggunakan larutan 0,0125 N natrium thiosulfat sampai warna larutan berwarna
kuning pucat, lalu ditambahkan sebanyak 3 tetes amilum sehingga larutan berwarna biru, kemudian dilakukan titrasi kembali menggunakan larutan 0,0125 N
natrium thiosulfat hingga warna biru hilang secara sempurna atau berwarna bening. Volume natrium thiosulfat yang terpakai selanjutnya dihitung, volume
tersebut adalah nilai DO akhir dimana setiap 1 ml larutan titrasi yang digunakan setara dengan 1 ml O
2
dalam 1 liter air sampel. Selisih nilai DO awal dan akhir adalah merupakan nilai BOD
5
dari sampel air tersebut Suin, 2002 ; Barus, 2004. Lampiran B
Universitas Sumatera Utara
3.3.3.8 Nitrat
Nitrat diukur dengan cara mengambil sampel air sebanyak 5 ml pada masing-masing stasiun penelitian, kemudian ditetesi dengan 1 ml NaCl
selanjutnya ditambahkan 5 ml H
2
SO
4
75 dan 4 tetes asam Brucine Sulfat Sulfanik. Larutan ini dipanaskan selama 25 menit pada suhu 95
C kemudian didinginkan selanjutnya kandungan nitrat dapat diukur dengan spektrofotometri
pada γ = 410 nm Suin, 2002. Lampiran C
3.3.3.9 Fospat