2.2.2 Parameter Kimia 2.2.2.1 pH Derajat Keasaman
pH Derajat keasaman merupakan ukuran konsentrasi ion hidrogen yang menunjukkan suasana asam atau basah perairan. Air dikatakan basah apabila pH
7 dan dikatakan asam apabil pH 7. Secara alamiah pH perairan dipengaruhi oleh konsentrasi karbondioksida dan senyawa yang bersifat asam.
Pada siang hari fitoplankton dan tanaman air mengkonsumsi CO
2
dalam proses fotosintesis yang menghasilkan O
2
dalam air, suasana ini menyebabkan pH air meningkat. Malam hari fitoplankton dan tanaman air mengkonsumsi O
2
dalam proses respirasi yang menghasilkan CO
2
, suasana ini menyebabkan pH air menurun. pH air turut mempengaruhi kehidupan dari ikan, pH air yang ideal bagi
kehidupan ikan berkisar antara 6,5 -7,5. Air yang masih segar dari pegunungan biasanya mempunyai pH yang lebih tinggi. pH air kurang dari 6 atau lebih dari 8,5
perlu diwaspadai karena mungkin ada pencemaran, hal ini juga dapat menyebabkan terjadinya gangguan metabolisme dan respirasi ikan Barus, 2004.
2.2.2.2 BOD Biochemical Oxygen Demand
Menurut Barus 2004, BOD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme di dalam lingkungan air untuk mendegradasi bahan buangan
yang ada dalam air lingkungan. Pada umumnya air lingkungan atau air dalam mengandung mikroorganisme yang dapat memakan, memecah, menguraikan
bahan buangan organik. Penguraian bahan organik melalui proses oksidasi oleh mikroorganisme di dalam air lingkungan adalah proses alamiah yang mudah
terjadi apabila air lingkungan mengandung oksigen yang cukup. Nilai konsentrasi BOD
5
menunjukkan kualitas suatu perairan masih tergolong baik apabila konsumsi O
2
selama 5 hari berkisar sampai 5 mgl.
2.2.2.3 Nitrat dan Fospat
Nitrogen di perairan terdapat dalam bentuk gas N
2
, NO
2
-
, NO
3
-
dan NH4
+
serta sejumlah N yang berikatan dalam organik kompleks. Sumber nitrogen terbesar berasal dari udara, sekitar 80 dalam bentuk nitrogen bebas yang masuk
Universitas Sumatera Utara
melalui sistem fiksasi biologis dalam kondisi aerobik. Keberadaan nitrogen di perairan dapat berupa nitrogen anorganik dan organik. Nitrogen anorganik terdiri
atas ion nitrit NO
2 -
, ion nitrat NO
3 -
, ammonia NH
3
, ion ammonium NH
4 +
dan molekul N
2
yang larut dalam air, sedangkan nitrogen organik berupa protein, asam amino dan urea akan mengendap dalam air Chester, 1990.
Nitrat merupakan zat nutrisi yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk dapat tumbuh dan berkembang. Keberadaan nitrat di perairan sangat dipengaruhi oleh
buangan yang dapat berasal dari industri, bahan peledak, dan pemupukan Secara alamiah kadar nitrat biasanya rendah namun kadar nitrat dapat menjadi tinggi
sekali dalam air tanah di daerah yang diberi pupuk nitrat Alaerts et al., 1987. Fosfor sangat penting di perairan terutama berfungsi dalam pembentukan
protein dan metabolisme bagi organisme. Fosfor juga berperan dalam transfer energi di dalam sel misalnya adenosine triphosfate ATP dan adenosine
diphosphate ADP. Fosfor dalam perairan tawar ataupun air limbah pada umumnya dalam bentuk fosfat, yaitu ortofosfat, fosfat terkondensasi seperti
pirofosfat P
2
O
7 4-
, metafosfat P
3
O
9 3-
dan polifosfat P
4
O
13 6-
dan P
3
O
10 5-
serta fosfat yang terikat secara organik adenosin monofosfat. Senyawa ini berada
sebagai larutan, partikel atau detritus atau berada di dalam tubuh organisme akuatik Fergusson, 1956.
Nitrogen dan Fosfor sangat berperan dalam proses terjadinya eutrofikasi di suatu ekosisten air. Seperti diketahui bahwa fitoplankton dan tumbuhan air
lainnya membutuhkan nitrogen dan fosfor sebagai sumber nutrisi utama bagi pertumbuhannya. Dengan demikian maka peningkatan unsur nitrogen dan fosfor
dalam air akan dapat meningkatkan populasi alga secara massal yang menimbulkan eutrofikasi dalam ekosistem air Barus, 2004.
2.2.3. Parameter Biologi 2.2.3.1 Plankton