Faktor Kondisi Kebiasaan Makanan Ikan Batak Analisis Isi Lambung

4.2 Faktor Kondisi

Faktor kondisi adalah keadaan yang menyatakan kemontokan ikan secara kualitas, dimana perhitungannya didasarkan pada panjang dan berat ikan Effendie, 1979. Nilai FK salah satunya dipengaruhi oleh keadaan makanan Weatherly, 1972. Menurut Effendie 1979, harga K berkisar antara 2 - 4 menunjukkan kondisi ikan agak pipih, dan apabila harga K 2 menunjukkan kondisi ikan kurang pipih. Faktor kondisi ikan batak Tor douronensis untuk masing-masing stasiun penelitian disajikan pada Tabel 4.2 berikut ini : Tabel 4.2 Faktor Kondisi Ikan Batak Tor douronensis No n ekor Stasiun L rataan mm W rataan g FK=WaL b 1. 12 Sungai Ponot 117 19,0583 1,2971 2. 11 Sungai Baturangin 94,0909 13,0909 1,5977 3. 24 Sungai Tangga 55,2083 1,8125 1,0988 4. 11 Sungai Parhitean 99,5455 11,5545 1,0937 5. 11 Sungai Hula-Huli 100 14,2364 1,1220 Dari hasil analisis Faktor Kondisi Tabel 4.2 pada seluruh stasiun penelitian diperoleh Nilai FK 2, kondisi tersebut menunjukkan bahwa ikan batak tergolong kurang pipih, hal ini berbanding lurus dengan nilai panjang berat yang bersifat Alometrik. Faktor Kondisi ikan tersebut diinterpretasikan sebagai indikasi dari berbagai sifat-sifat biologi ikan batak seperti : kegemukan ikan serta kesesuaian dengan lingkungannya . Faktor kondisi ikan batak Tor douronensis juga bergantung pada berbagai faktor eksternal lingkungan seperti faktor fisik kimia perairan. Variasi nilai FK pada masing-masing stasiun penelitian sangat bergantung kepada makanan serta kualitas lingkungan tempat hidup ikan batak Tor douronensis tersebut. Semakin besar nilai FK maka dapat dikatakan faktor kondisinya baik Effendie, 1979. Menurut Syahailatua 2004 ikan yang kondisinya baik dapat menggunakan energi untuk mencari makan dibandingkan kondisi yang buruk. Universitas Sumatera Utara

4.3 Kebiasaan Makanan Ikan Batak Analisis Isi Lambung

Tabel 4.3 Hasil Analisis Index of Preponderance IP Pada Stasiun Penelitian Jenis makanan Index of PreponderanceIP Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3 Stasiun 4 Stasiun 5 Kelas Bacillariophyceae : Cymbella 56,32 12.61 43,67 7,39 - Navicula 13,88 4,87 16,84 46,65 0,21 Diatoma 9,28 6,1 15,33 - 0,09 Nitzschia 4,02 3,87 3,74 2,09 0,14 Stauroneis 3,90 3,99 3,39 0,49 0,02 Surirella 3,79 7,21 3,48 13,39 - Fragilaria 2,73 7,27 2,76 0,28 0,09 Caloneis 1,33 - 3,03 - - Frustulia 1,24 0,44 - 0,84 - Pinnularia 1,08 0,82 1,34 3,35 - Achnanthes 0,56 0,48 0,09 0,14 - Amphipora 0,27 - 0,18 1,81 0,05 Gomphonema 0,11 5,34 - 0,56 - Opephora 0,07 - - - - Bacillaria 0,05 - - 0,28 - Epithemia 0,04 - - 4,39 - Mastogloia 0,04 - - - - Cocconeis 0,01 - - - - Denticula 0,01 0,03 - 0,14 - Rhopalodia - 0,09 - - - Anomoeneis - 0,01 - - - Neidium - 0,01 - 0,49 - Melosira - - 0,09 - - Ceratoneis - - 0,09 - - Tabellaria - - - 2,79 - Gyrosigma - - - 2,09 - Amphipleura - - - 0,35 - Brebissionia - - - 0,14 - Kelas Chlorophyceae : Gonatozygon 0,01 - 0,09 0,98 - Cosmarium - 0,59 0,27 - - Zygnema - 0,23 0,98 - - Binoclearia - 0,12 - - - Ulothrix - 0,09 0,36 7,74 76,21 Hydrurs - 0,03 - - - Cladophora - - - - 11,02 Kelas Cryptophyceae : Bangia 1,03 0,01 3,83 2,93 0,77 Kyliniella - 1,52 - - - Kelas Cyanophyceae : Spirulina 0,01 - 0,09 - - Oscillatoria - - - - 0,83 Kelas Xanthophyceae : Characiopsis - - 0,09 - - Kelas Proteobacteria : Thiothrix - 44,25 - - - Kelas Insecta Kaki serangga 0,23 0,01 0,27 0,63 0,03 Total 100 100 100 100 100 Jenis Makanan 23 24 21 24 12 Universitas Sumatera Utara Ikan batak Tor douronensis yang tertangkap selama penelitian sebanyak 69 ekor. Hasil analisis lambung ikan batak diperoleh 42 jenis makanan yang dididominasi oleh kelompok fitoplankton. Menurut Nikolsky 1963 kategori pakan utama bagi ikan apabila nilai Indeks Preponderan IP lebih besar dari 40, pakan pelengkap 4IP40 dan pakan tambahan apabila IP kurang dari 4. Komposisi jenis makanan utama dan makanan pelengkap ikan batak Tor douronensis berdasarkan nilai Index of Preponderance pada masing-masing stasiun penelitian juga dapat ditunjukkan pada diagram berikut ini : Index of Preponderance Pada Stasiun 1 Sungai Ponot Gambar 4.6 Diagram Komposisi Makanan Ikan Batak di Stasiun 1 Sungai Ponot Dari hasil analisis isi lambung ikan batak Tor douronensis yang ditunjukkan pada Gambar 4.6 diketahui bahwa makanan utama ikan batak Tor douronensis yang diperoleh pada stasiun 1 Sungai Ponot berasal dari kelas Bacillariophycea dari genera: Cymbella dengan perolehan Nilai Indeks Preponderan sebesar 56,32. Makanan pelengkap yang diperoleh juga berasal dari kelas Bacillariophycea sebanyak 3 komposisi jenis makanan yaitu dari genera : Navicula 13,88, Diatoma 9,28, dan Nitzschia 4,02. 1 2 3 4 1. Cymbella 56,32 2. Navicula 13,88 3. Diatoma 9,28 4. Nitzschia 4,02 Universitas Sumatera Utara Index of Preponderance Pada Stasiun 2 Sungai Baturangin Gambar 4.7 Diagram Komposisi Makanan Ikan Batak di Stasiun 2 Sungai Baturangin Dari hasil analisis isi lambung ikan batak Tor douronensis yang ditunjukkan pada Gambar 4.7 diketahui bahwa makanan utama ikan batak Tor douronensis pada stasiun 2 Sungai Baturangin berasal dari Kelas Proteobacteria dari genera : Thiothrix dengan perolehan Nilai Indeks Preponderan sebesar 44,25. Makanan pelengkap sebanyak 6 komposisi jenis makanan berasal dari Kelas Bacillariophycea yaitu dari genera: Cymbella 12,61, Fragilaria 7,27, Surirella 7,21, Diatoma 6,1, Gomphonema 5,34, dan Navicula 4,87. Index of Preponderance Pada Stasiun 3 Sungai Tangga Gambar 4.8 Diagram Komposisi Makanan Ikan Batak di Stasiun 3 Sungai Tangga Dari hasil analisis isi lambung ikan batak Tor douronensis yang ditunjukkan pada Gambar 4.8 diketahui bahwa makanan utama ikan batak Tor douronensis pada stasiun 3 Sungai Tangga berasal dari Kelas Bacillariophycea dari genera: Cymbella dengan perolehan Nilai Indeks Preponderan sebesar 1 2 3 4 5 6 7 1. Thiothrix 44,25 2. Cymbella 12,61 3. Fragilaria 7,27 4. Surirella 7,27 5. Diatoma6,1 6. Gomphonema 5,34 7. Navicula 4,87 1 2 3 1. Cymbella 43,67 2. Navicula 16,84 3. Diatoma 15,33 Universitas Sumatera Utara 43,67. Makanan pelengkap sebanyak 2 komposisi jenis makanan juga berasal dari Kelas Bacillariophycea yaitu dari genera : Navicula 16,84, dan Diatoma 15,33. Index of Preponderance Pada Stasiun 4 Sungai Parhitean Gambar 4.9 Diagram Komposisi Makanan Ikan Batak di Stasiun 4 Sungai Parhitean Dari hasil analisis isi lambung ikan batak Tor douronensis yang ditunjukkan pada Gambar 4.9 diketahui bahwa makanan utama ikan batak Tor douronensis pada stasiun 4 Sungai Parhitean berasal dari Kelas Bacillariophyceae yaitu genera : Navicula dengan perolehan Nilai Indeks Preponderan sebesar 46,65. Makanan pelengkap sebanyak 4 komposisi jenis makanan berasal dari Kelas Bacillariophyceae yaitu dari genera : Surirella 13,39, Cymbella 7,39 dan Epithemia 4,39 serta berasal dari Kelas Chlorophyceae yaitu dari genera : Ulothrix 7,74. Index of Preponderance Pada Stasiun 5 Sungai Hula-Huli Gambar 4.10 Diagram Komposisi Makanan Ikan Batak di Stasiun 5 Sungai Hula-Huli 1 2 3 4 5 1. Navicula 46,65 2. Surirella 13,39 3. Ulothrix 7,74 4. Cymbella 7,39 5. Epithemia 4,39 1 2 1. Ulothrix 76,21 2. Cladophora 11,02 Universitas Sumatera Utara Dari hasil analisis isi lambung ikan batak Tor douronensis yang ditunjukkan pada Gambar 4.10 diketahui bahwa bahwa makanan utama ikan batak Tor douronensis pada stasiun 5 Sungai Hula-Huli berasal dari Kelas Chlorophyceae dari genera : Ulothrix dengan perolehan nilai Indeks Preponderan sebesar 76,21. Makanan pelengkap juga berasal dari Kelas Chlorophyceae yaitu dari genera : Cladophora 11,02. Makanan utama yang diperoleh pada stasiun 1 Sungai Ponot, stasiun 3 Sungai Tangga, dan Stasiun 4 Sungai Parhitean berasal dari Kelas Bacillariophyceae. Pada stasiun 2 Sungai Baturangin berasal dari Kelas Proteobacteria. Pada stasiun 5 Sungai Hula-Huli berasal dari Kelas Chlorophyceae. Jenis makanan yang mendominasi pada kelima stasiun pengamatan berasal dari kelompok fitoplankton yaitu Kelas Bacillariophyceae. Banyaknya fitoplankton dari Kelas Bacillariophycae karena jenis tersebut disukai oleh ikan dan fitoplankton tersebut banyak dimanfaatkan serta mudah dicernakan oleh ikan Sachlan 1982. Barus 2004 selanjutnya menjelaskan bahwa Kelompok fitoplankton yang mendominasi perairan tawar pada umunya terdiri dari Bacillariophycea dan Chlorophyceae serta dari kelompok Cyanophyceae. Menurut Bayuri 2006, Kelas Bacillariophyceae, Chlorophyceae serta Proteobacteria mampu hidup di air tawar yang mempunyai arus yang cepat. Kondisi Perairan Sungai Asahan yang mempunyai arus yang deras mendukung kehidupan fitoplankton khususnya dari kelas Bacillariophyceae, Chlorophyceae, serta Proteobacteria. Faktor suhu, oksigen dan nutrisi yang cukup pada suatu perairan juga mendukung pertumbuhan fitoplankton. Menurut Barus 2004 bahwa fluktuasi dari populasi fitoplankton dipengaruhi oleh perubahan berbagai kondisi lingkungan, salah satunya adalah ketersediaan nutrisi di perairan. Unsur nutrisi berupa nitrogen dan fospor yang terakumulasi dalam suatu perairan akan menyebabkan terjadinya pertumbuhan populasi fitoplankton. Kualitas air secara umum di semua stasiun penelitian di Sungai Asahan cukup baik dalam mendukung kehidupan dan perkembangan fitoplankton di perairan. Berdasarkan data yang didapat maka suhu perairan di setiap stasiun Universitas Sumatera Utara cukup mendukung kehidupan fitoplankton sesuai dengan pernyataan Liyod 1980 bahwa toleransi suhu optimum untuk organisme perairan adalah 20-28 C. Hasil pengukuran suhu di setiap stasiun penelitian relatif stabil yaitu berkisar antara 22- 26 C. Banyaknya jenis makanan dari kelas Bacillariophycea selain faktor diatas juga di dukung oleh nilai pH yang optimal pada kisaran pH 4,5-8,5. Sungai Asahan termasuk dalam kisaran pH yang ideal untuk tumbuh dan berkembangnya anggota kelas Bacillariophycea yaitu pH berkisar antara 6,2-6,6. Jenis makanan dari kelas Bacillariophycea pada lambung ikan batak Tor douronensis juga didukung oleh beberapa faktor abiotik perairan yaitu oksigen terlarut dan kecerahan. Oksigen terlarut DO berkisar antara 7,1-8,2 dan tingkat kecerahan Sungai Asahan mendukung untuk pertumbuhan fitoplankton terutama dari kelas Bacillariophycea. Umumnya ikan batak Tor douronensis yang diperoleh dari kelima stasiun pengamatan mempunyai ukuran panjang berat yang tidak terlalu berbeda jauh. Kondisi inilah juga diduga yang mempengaruhi jenis-jenis makanan yang dikonsumsi oleh ikan batak Tor douronensis pada kelima stasiun penelitian didominasi oleh kelompok fitoplankton yang berasal dari Kelas Bacillariophycea, karena menurut Djajasewaka, 1985 bahwa jenis makanan yang dimakan oleh ikan juga salah satunya dipengaruhi oleh ukuran tubuh ikan.

4.4 Parameter Abiotik