Mata Pelajaran Akuntansi Materi Analisis Bukti Transaksi Dan
27
mencatat transaksi ke dalam jurnal berdasarkan suatu cerita. Kondisi ini membuat siswa hanya memahami akuntansi sebagai proses pencatatan bukan
sebagai proses perekayasaan informasi. Pada umumnya, materi tersebut diberikan oleh guru dengan menggunakan metode konvensional diantaranya
dengan ceramah dan memberikan latihan soal. Proses ini menyebabkan siswa sebagai pembelajar merasa kesulitan untuk memahami materi akuntansi
secara komprehensif. Selain proses pembelajaran menjadi membosankan, dampak lainnya adalah siswa tidak paham bagaimana menganalisis sebuah
bukti dan mencatatnya ke dalam jurnal. Rendahnya pemahaman siswa terhadap materi analisis bukti transaksi
dan pencatatan bukti transaksi ke dalam jurnal umum pada siklus akuntansi perusahaan jasa dapat diatasi dengan menerapkan model pembelajaran
koopeeratif tipe Make a Match dan Role Playing. Dalam penerapan Make a Match siswa diajak bermain mencari pasangan dari sebuah kartu. Melalui
permainan ini siswa diharapkan dapat memahami suatu materi dalam suasana pembelajaran yang aktif dan menyenangkan. Penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Danu Eri Setiawan 2011:101, menunjukkan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match mampu meningkatkan
pemahaman siswa terhadap mata pelajaran akuntansi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diketahui setelah penerapan Make a Match pemahaman
siswa mengalami peningkatan. Hasil dari penelitian tersebut yaitu: pada saat pretest
rata-rata skor siswa di kelas mencapai 56,875, sedangkan untuk postest
naik menjadi 76,625.
28
Menurut Hisyam 2008:98 Role Playing merupakan suatu aktivitas pembelajaran terencana yang dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan
pendidikan yang spesifik. Sementara menurut Djajadisastra 1982:34, metode bermain peran atau berperan adalah suatu metode mengajar di mana
guru memberikan kesempatan kepada murid untuk melakukan kegiatan memainkan peranan tertentu seperti yang yang terdapat dalam kehidupan
masyarakat sosial. Pada pembelajaran siklus akuntansi perusahaan jasa, materi yang diajarkan terkait dengan satu siklus akuntansi mulai dari bukti
transaksi, pencatatan ke dalam jurnal, posting ke buku besar, pembuatan neraca saldo, dan pembuatan laporan keuangan. Siklus akuntansi perusahaan
jasa diawali oleh bukti transaksi yang diperoleh karena adanya suatu transaksi keuangan. Bukti transaksi dicatat dalam jurnal, diposting ke buku besar dan
disusun laporan keuangan. Kegiatan siklus akuntansi tersebut melibatkan beberapa pihak yang terpisah tetapi saling berkaitan. Pihak-pihak yang terkait
dalam siklus akuntansi perusahaan jasa tersebut dapat diperankan siswa. Peran-peran siswa yang dimaksud adalah sebagai akuntan, bagian keuangan,
pelaksana transaksi, dan pihak di luar perusahaan. Siswa yang berperan sebagai pelaksana transaksi bertugas untuk melakukan transaksi yang terjadi
di dalam perusahaan dan berhubungan secara langsung dengan pihak di luar perusahaan. Siswa yang berperan sebagai bagian keuangan bertugas untuk
mengurus keluar dan masuknya uang perusahaan, dan membuat bukti transaksi yang diperlukan. Siswa yang berperan sebagai akuntan bertugas
untuk mencatat transaksi ke dalam jurnal umum. Siswa yang berperan sebagai