Uji Coba Produk METODE PENGEMBANGAN

3.3.2 Subjek Coba Subjek coba dalam penelitian ini adalah satu pembelajar tingkat dasar Wisma Bahasa. Keterbatasan subjek coba menjadi kendala utama dalam penelitian ini karena sulitnya mendapatkan pembelajar tingkat dasar dan diperlukan penyesuaian kegiatan pembelajar agar sesuai dengan materi yang sedang dibahas. 3.3.3 Jenis Data Jenis data pada pengembangan media pembelajar ini adalah berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data kualitatif berupa informasi yang di dapat dari kegiatan wawancara dengan manager bagian pengajaran dan kuesioner data pembelajaran, kemudian data tersebut dijelaskan secara deskriptif. Kemudian untuk data kuantitatif didapat dari kuesioner kebutuhan pengembangan media pembelajaran dan evaluasi berdasarkan penilaian dari para subjek coba yang diperoleh dari kuesioner. Setelah itu dilakukan penghitungan dan dijelaskan secara deskriptif. 3.3.4 Instrumen Pengumpulan Data Instrumen yang dipergunakan di dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan instrumen wawancara dan kuesioner analisis kebutuhan need analysis. Wawancara dikembangan oleh peneliti sendiri dan ditujukan kepada manager bagian pengejaran, hal tersebut dilakukan karena manager bagian pengajaran lebih mengenal hal-hal yang berkaitan dengan situasi dan kondisi baik yang berkaitan dengan hal teknis dan non teknis pembelajaran yang ada di Wisma Bahasa. Kemudian kuesioner kebutuhan diberikan kepada subjek pembelajaran sebanyak lima subjek, dan hal tersebut diadakan guna mengetahui kebutuhan dasar pembelajar dan dijadikan dasar untuk pengembangan awal produk media pembelajaran serta bahan ajar. Kemudian terdapat kuesioner penilaian yang ditunjukan kepada subjek coba digunakan untuk menilai produk pengembangan media interaktif. Hasil data tersebut digunakan untuk penyempurnaan pengembangan agar menjadi lebih baik dan layak digunakan sebagai media pembelajaran. Berikut dijabarkan kisi-kisi instrumen pengumpulan data apabila disajikan dalam bentuk tabel. Secara lengkap peneliti menyajikan instrumen wawancara di dalam lampiran. Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Wawancara No. Butir Pertanyaan Jumlah 1. Apakah para pengajar di Wisma Bahasa mengenal media interaktif pembelajaran? 1 2. Apakah Anda pernah menggunakan multimedia sebagai media pengajaran? kalau pernah, dengan menggunakan software apa? 1 3. Dalam pengajaran, Anda menggunakan media pengajaran apa? 1 4. Media apa saja yang sering digunakan dalam proses pembelajaran? 1 5. Apakah Anda mengenal dan pernah menggunakan software multimedia Adobe Captivate untuk kegiatan pembelajaran? 1 6. Menurut Anda, media pengajaran seperti apa yang baik dipergunakan di dalam kelas? 1 7. Apakah Peran media pembelajaran interaktif dapat sangat membantu proses pembelajaran khususnya pada pembelajaran di kelas di Wisma Bahasa? 1 8. Ketika mempergunakan media pembelajaran, kendala apa yang ditemukan? Bagaimanakah mendapatkan bahan atau media, sebagai contoh gambar atau video? 1 9. Menurut Anda karakteristik pembelajar tingkat dasar seperti apa? 1 10. Saran untuk peneliti untuk mengembangkan media pembelajaran? 1 Di bawah ini adalah kisi-kisi instrumen kuesioner analisis kebutuhan pembelajar need analysis yang digunakan sebagai instrumen pengembangan media pembelajaran dan bahan ajar. Secara lebih lengkap instrumen ini disajikan di dalam lampiran. Tabel 3.5 Kisi-kisi Analisis Kebutuhan Data Umum No. Butir Data Jumlah 1. Nama 1 2. Umur 1 3. Level 1 4. Sejarah belajar bahasa 1 5. Tujuan belajar bahasa Indonesia 1 6. Dengan siapa akan berkomunikasi 1 7. Tingkat kemahiran 1 8. Latar belakang pendidikan 1 9. Bahasa lain yang dikuasai 1 10. Dimana bahasa Indonesia akan digunakan 1 Tabel 3.5 Kisi-kisi Analisis Kebutuhan No. Butir Data Jumlah

1. Memberitahu orang tentang diri Anda

1 2. Memberi tahu tentang keluarga Anda 1

3. Memberitahu tentang pekerjaan Anda

1 4. Memberitahu tentang pendidikan anda 1 5. Menggunakan bus, kereta api, “becak”, dll 1 6. Menemukan tempat baru di kota 1 7. Berbicara dengan masyarakat 1 8. Berkomunikasi dengan teman Anda 1

9. Menerima panggilan telepon

1 10. Membuat panggilan telepon 1 11. Belajar lebih lanjut 1 12. Mendapatkan informasi tentang lembaga kursus dan sekolah 1 13. Mendapatkan informasi tentang sistem pendidikan 1 14. Melamar pekerjaan 1 15. Mendapatkan informasi tentang pekerjaan 1 16. Pergi ke layanan pekerjaan 1 17. Menghadiri wawancara 1 18. Bergabung ke klub olah raga atau sosial 1 19. Bergabung dengan group hobi 1 20. Menonton TV 1 21. Mendengarkan Radio 1

22. Membaca koran, buku, majalah

1 23. Memberi, menerima, menolak undangan 1 24. Membuat pengaturan perjalanan 1 25. Berbicara dengan atasan Anda 1 26. Berbicara dengan dokter atau staf rumah sakit 1 27. Berbicara dengan tetangga 1

28. Berbicara dengan pejabat pemeritah

1 29. Mendapatkan informasi tentang barang dan jasa 1 30. Bicara tentang situasi politik 1 Peneliti menyajikan instrumen analisis kebutuhan pengembangan dengan menggunakan skala tiga, yaitu Sangat Perlu SP, Perlu P, dan Tidak Perlu TP. Tabel 3.6 Kisi-kisi Kebutuhan Cara Belajar No. Butir Pertanyaan Jumlah No. Inst 1. Cara belajar 1 1 2. Pekerjaan rumah 1 2 3. Belajar di kelas 1 3 4. Jenis belajar 1 4 5. Evaluasi belajar 1 5 6. Penggunaan media pembelajaran 1 6 7. Kegiatan dalam belajar 1 7 8. Motivasi berbahasa 1 8 9. Apresiasi belajar 1 9 10. Penggunaan media interaktif 1 10 Peneliti menyajikan kuesioner kebutuhan cara belajar dengan memberikan pilihan jawaban disetiap butir pertanyaan. Dari beberapa pilihan jawaban tersebut, pembelajar memilih jawaban ya atau tidak. Untuk lebih lengkap disajikan di dalam lampiran. 3.3.5 Teknik Analisis Data Teknis analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis isi. Kemudian data yang diperoleh adalah data kuantitatif dan kualitatif. Skor yang diperoleh dari instrumen kuesioner kebutuhan pengembangan media dan penilaian produk dideskripsikan dengan menggunakan teknik deskriptif rata-rata mean. Setelah itu peneliti menginterprestasikan dan menghitung mean atau rata-rata tingkat kebutuhan dan hasil uji coba produk tersebut. Hasilnya kemudian dijelaskan secara kualitatif, mean dianalisis oleh peneliti pada setiap butir pertanyaan. Menurut Nurgiyantoro dalam penilaian dalam pengajaran bahasa dan sastra 2009:360 untuk mencari nilai rata-rata kebutuhan pengembangan media pembelajaran dan penilaian produk pengembangan, dapat djabarkan dengan rumus di bawah: Nilai rata-rata kebutuhan pengembangan media. X = X 1 + X 2 + ... + X 5 5 Keterangan: X = Nilai rata-rata kebutuhan pengembangan media. X 1 – X 5 = Skor dari 5 subjek pembelajar Wisma Bahasa. X = X 1 + X 2 + X 2 3 Keterangan: X = Nilai produk pengembangan. X 1 = Skor dari penilaian pengajar. X 2 = Skor penilaian pengajar ahli X 2 = Skor penilaian dosen ahli Untuk pengambilan keputusan terhadap analisis kebutuhan pengembangan media adalah sebagai berikut: Tabel 3.7 Kriteria Penilaian Kebutuhan Pengembangan Bobot Penilaian Sikap 3 Sangat Perlu 2 Perlu 1 Tidak Perlu Berikut merupakan kriteria yang digunakan peneliti untuk mengambil keputusan terhadap penilian produk pengembangan sebagai berikut: Tabel 3.8 Kriteria Penilaian Terhadap Produk Pengembangan Bobot Penilaian Sikap 5 Sangat Baik 4 Baik 3 Cukup 2 Kurang 1 Sangat Kurang Untuk mengihitung hasil evaluasi soal interaktif menyimak, peneliti menggunakan patokan KKM Kriterian Kentuntasan Minimun dengan nilai 70. Nilai tersebut digunakan Wisma Bahasa sebagai KKM dalam evaluasi pembelajaran. Menurut Nurgiyantoro 2009:399 penentuan patokan dapat menggunakan penentuan patokan untuk skala lima seperti tabel di bawah ini. Tabel 3.9 Penentuan Patokan Skala Lima Interval persentase tingkat penguasaan Nilai ubah skala lima Keterangan 0 - 4 E - A 85 - 100 75 - 84 60 - 74 40 - 59 0 - 39 4 3 2 1 A B C D E Baik Sekali Baik Cukup Kurang Gagal 87

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini peneliti memaparkan beberapa hasil analisis data diantaranya, 1 Deskripsi data penelitian, meliputi; a hasil wawancara pengembangan media interaktif, b hasil kuesioner kebutuhan pengembangan, c hasil kuesioner data pribadi dan tujuan pembelajaran, d hasil kuesioner kebutuhan cara belajar, e hasil analisis bahan ajar 1B. 2 Hasil uji coba produk pengembangan, meliputi; a penilaian pengajar Wisma Bahasa Yogyakarta, b penilaian pengajar ahli Wisma Bahasa Yogyakarta, c penilaian dosen ahli Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan d hasil uji coba lapangan. Selanjutnya terakhir 3 Pembahasan.

4.1 Hasil Penelitian

Berikut ini peneliti mendeskripsikan hasil analisis kebutuhan pengembangan media pembelajaran interaktif. 4.1.1 Hasil Wawancara Pengembangan Media Interaktif Wawancara dilakukan oleh peneliti guna mengetahui proses pembelajaran dan penggunaan media yang ada di Wisma Bahasa Yogyakarta. Pada kesempatan tersebut peneliti mewawancarai bapak Agung Siswanto, S. Pd. selaku manager bagian pengajaran pada tanggal 14 Mei 2012. Adapun hasil wawancara tersebut ialah: 1 Dalam pembelajaran di Wisma Bahasa, penggunaan media interaktif hanya sebatas media Skype saja. Untuk media lainnya tidak banyak digunakan karena pembelajaran di Wisma Bahasa menggunakan cara langsung dan dikatakan jarang menggunakan media seperti media interaktif. 2 Pengajar di Wisma Bahasa pada umumnya menggunakan media PowerPoint dan Skype. Namun, media tersebut dipergunakan apabila pada pelajaran tertentu saja dan sangat jarang digunakan. Untuk media Adobe Captivate belum pernah menggunakan dan dikembangkan di lembaga Wisma Bahasa Yogyakarta. 3 Penggunaan media pembelajar lebih banyak menggunakan media realia seperti media gambar yang ada di bahan ajar. 4 Media pembelajaran berbasis teknologi informasi sangat baik untuk dikembangkan di Wisma Bahasa. Namun, upaya tersebut harus direalisasikan dengan sumber daya yang baik dan waktu produksi yang lama. Wisma Bahasa pernah membuat media pembelajaran berbasis teknologi informasi seperti Hot Potatoes karena keterbatasan sumber daya dan keterbatasan waktu, akhirnya media tersebut berhenti di tengah jalan. 5 Media interaktif apabila dikembangkan sangatlah berimpilkasi baik dan efektif apabila dikembangkan sesuai dengan kebutuhan. Hal tersebut juga akan menambah gaya belajar yang baru. Kendala yang ditemukan di Wisma Bahasa adalah kembali ke masalah teknis produksi. 6 Untuk bahan ajar, yang mempersiapkan materi pembelajaran dalam hal ini pengajarlah yang bertanggung jawab dalam menyiapkannya semisal men-download materi. 7 Untuk pengembangan bahan seperti penyediaan media pembelajaran yang bertugas adalah divisi Research and Development kemudian setelah bahan media tersebut jadi, diserahkan kepada divisi Pengajaran. Dahulu pernah diadakan pelatihan pembuatan media seperti Hot Potatoes, PowerPoint dan Skype, karena keterbatasan waktu dan kesibukan mengajar, produksi media tersebut terhambat. 8 Untuk fasilitas pendukung pengajaran menggunakan media interaktif, sudah sangat memadai semisal: laptop, komputer, soundsystem, Viewer, MP3, dll. Namun keterbatasan konten atau materi belum maksimal dan pada akhirnya perangkat tersebut hanya digunakan pada pembelajaran tertentu. 9 Karakteristik pembelajar tingkat dasar adalah harus banyak menampilkan visualisasi seperti gambar, benda, dll. Hal tersebut dilakukan agar penyampaian pesan tersampaikan dengan baik. 10 Pengembangan media interaktif Adobe Captivate ini sangat bagus diteliti dan dikembangakan di Wisma Bahasa, selama ini hanya sebatas penelitian dan pengembangan bahan ajar saja belum

Dokumen yang terkait

Kajian Sosiolingustik Pemakaian Bahasa Mahasiswaasing dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) di Universitas Sebelas Maret

0 4 11

Pengembangan Komik dengan Topik Transportasi di Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) Tingkat Dasar di Lembaga Alam Bahasa Yogyakarta

0 3 8

Pengembangan materi ajar dan media pembelajaran menyimak Bahasa Indonesia untuk pembelajar Bahasa Indonesia Penutur Asing (BIPA) menggunakan adobe flash CS5 tingkat advanced di Wisma Bahasa Yogyakarta.

0 0 2

Pengembangan media pembelajaran menggunakan software Adobe Flash untuk pembelajar BIPA level intermediate di Lembaga Wisma Bahasa Yogyakarta.

2 11 244

Pengembangan modul pembelajaran sebagai media pengajaran membaca Bahasa Indonesia bagi pembelajar asing tingkat dasar (beginner) di Wisma Bahasa Yogyakarta tahun 2015.

0 1 165

Pengembangan materi ajar dan media pembelajaran menggunakan software Adobe Flash CS5 dalam pembelajaran menyimak Bahasa Indonesia untuk pembelajar BIPA tingkat beginner di Alam Bahasa Yogyakarta.

0 0 2

Pengaruh pemanfaatan multimedia skype dalam pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) terhadap kompetensi berbicara.

0 0 114

Pengembangan materi ajar dan media pembelajaran menggunakan software Adobe Flash CS5 dalam pembelajaran menyimak Bahasa Indonesia untuk pembelajar BIPA tingkat beginner di Alam Bahasa Yogyakarta

1 9 377

Pemakaian Media Pembelajaran Keterampilan Menyimak dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing di UPT Bahasa Universitas Sebelas Maret - UNS Institutional Repository

0 0 24

PENGGUNAAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK PENUTUR ASING (BIPA) DI LEMBAGA KURSUS BIPA PURI INDONESIAN LANGUAGE PLUS YOGYAKARTA

0 1 272