Teknologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran

Teknologi informasi dan komunikasi berhubungan dengan penggunaan komputer secara elektronik dan software komputer untuk mengubah, menyimpan, memproteksi, memproses, mentransmisi, dan memanggil kembali segala informasi secara aman. Association of Educational Communication Technology AECT dalam Muhammad 2011:90, memberikan definisi tentang teknologi pembelajaran, yaitu teori dan praktek desain, pengembangan, pemanfaatan, manajemen, dan evaluasi terhadap proses dan sumber-sumber belajar. Teori yang dimaksud dalam definisi tersebut mencakup konsep, kontruksi, prinsip, dan proposisi yang berkontribusi pada batang tubuh ilmu pengetahuan. Teknologi informasi dan komunikasi adalah studi atau penggunaan peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisis dan mendistribusikan apa saja teramasuk kata-kata, bilangan, dan gambar. Perkembangan teknologi informasi telah membawa dampak yang begitu besar dalam dunia pendidikan. Setidaknya ada lima pergeseran yang dapat diidentifikasikan dalam hubungannya dengan proses pembelajaran antara lain: 1 pergeseran dari pelatihan ke perbaikan kinerja, 2 pergeseran dari ruang kelas ke ruangan maya yang dapat berlangsung kapan dan di mana saja, 3 pergeseran dari kertas ke “on line” atau saluran, 4 pergeseran fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, 5 pergeseran dari waktu siklus ke waktu nyata. Hal yang paling mutakhir dalam proses pembelajaran saat ini adalah berkembangnya “cyber teaching” atau pengajar maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet. Istilah tersebut sering dipergunakan dengan istilah e- learning yaitu satu model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi komunikasi dan informasi khususnya internet. Dalam Yaumi 2011:92, E-learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang berlandaskan tiga kriteria antara lain: 1 e- learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan membagi materi ajar atau informasi, 2 pengiriman sampai ke pengguna dilakukan melalui komputer dengan menggunakan teknologi internet yang standar, 3 terfokus pada pandangan luas tentang pembelajaran. 2.3.1.2 Integrasi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran Untuk dapat mengintegrasikan semua komponen teknologi informasi perlu dijabarkan beberapa teori dan model integrasi teknologi ke dalam pembelajaran. Salah satu teori yang dapat digunakan dalam integrasi teknologi ke dalam pembelajaran adalah teori difusi inovasi. Teori ini bukan saja memberikan kerangka dasar dalam mengadopsi dan mengintegrasi, melainkan juga beberapa strategi dan skenario yang dapat memberikan kemudahan dalam melakukan integrasi. Dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam pembelajaran, para integrator atau adopter perlu melakukan lima fase dalam integrasi menurut Yaumi 2011:97 yakni: 1 menentukan keuntungan relatif, 2 menentukan tujuan dan penilaian, 3 mendesain strategi integrasi, 4 mempersiapkan lingkungan pembelajaran, 5 mengevaluasi dan merevisi strategi integrasi. 2.3.2 Perkembangan Teknologi Informasi Teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data. Pengolahan itu termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu Hamzah, 2010:57. Perkembangan teknologi informasi berdampak pada bermunculannya berbagai jenis kegiatan yang berbasis pada teknologi, seperti e-government, e-commerce, e-ducation, e- medicine, e-laboratory, dan lainnya, yang semuanya berbasiskan elektronik. 2.3.2.1 Peran Teknologi Informasi dalam Bidang Pendidikan e-education Menurut Hamzah 2010:60 Teknologi dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan apabila digunakan secara bijak. Pendidikan masa mendatang akan lebih bersifat terbuka dan dua arah, beragam, multidispliner, serta terkait pada produktivitas kerja dan kompetitif. Kecendrungan dunia pendidikan di Indonesia di masa mendatang adalah sebagai berikut: 1 berkembangnya pendidikan terbuka dengan modus belajar jarak jauh distance learning, 2 sharing resource bersama antarlembaga pendidikan dalam sebuah jaringan perpustakaan dan instrument pendidikan lainnya berubah fungsi menjadi sumber informasi, 3 penggunaan perangkat teknologi informasi interaktif, dalam pendidikan secara bertahap menggantikan televisi dan video, dengan ini dimungkinkan untuk diadakan belajar jarak jauh dengan menggunakan media internet untuk menghubungkan antara pembelajar dengan gurunya.

2.4 Media Pembelajaran

Media berasal dari bahasa Latin yang mempunyai arti antara. Makna tersebut dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk membawa suatu informasi dari suatu sumber kepada penerima Hamzah, 2010:121. Sejumlah pakar membuat pembatasan tentang media, di antaranya yang dikemukakan oleh Association of Education and Communication Technology AECT Amerika. Menurut AECT dalam Hamzah 2010:121, media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi. Apabila dikaitkan dengan kegiatan pembelajaran maka media dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi dari pengajar ke pembelajar. Dari batasan tersebut, Hamzah 2010:122 menyimpulkan bahwa pengertian media dalam pembelajaran adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dari sumber ke pembelajar. Tujuannya adalah merangsang mereka untuk mengikuti kegiatan pembelajar media. Selain digunakan untuk mengantarkan pembelajaran secara utuh, dapat pula dimanfaatkan untuk menyampaikan bagian tertentu dari kegiatan pembelajaran, memberikan penguatan maupun motivasi. Rossi dan Breidle dalam Sanjaya 2010:204, mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan, seperti radio, televisi, buku dan sebagainya, menurut Rossi alat tersebut dipergunakan dan diprogramkan untuk pendidikan, maka merupakan media pembelajaran. Media pembelajaran tidak hanya berupa alat atau bahan saja melainkan hal-hal lain yang memungkinkan pembelajar dapat memperoleh pengetahuan. Media pembelajaran selalu terdiri atas dua unsur penting, yaitu 1 unsur peralatan atau perangkat keras hardware dan 2 unsur pesan yang dibawanya messagesoftware. Media pembelajaran memerlukan peralatan untuk menyajikan pesan. Kesimpulannya bahwa 1 media pembelajaran merupakan wadah dari pesan, 2 materi yang ingin disampaikan adalah pesan pembelajar dan 3 tujuan yang ingin dicapai ialah proses pembelajaran. Edgar Dale melukiskan dalam sebuah kerucut yang kemudian dinamakan kerucut pengalaman cone of experience. Gambar 2.1 kerucut pengalaman cone of experience Kerucut pengalaman yang dikemukakan oleh Edgar Dale memberikan gambaran bahwa pengalaman belajar yang diperoleh pembelajar dapat melalui proses perbuatan atau mengalami sendiri apa yang dipelajari, proses mengamati dan mendengarkan melalui media tertentu dan proses mendengarkan melalui bahasa. Dari kerucut tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pengetahuan itu dapat diperoleh melalui pengalaman langsung dan pengalaman tidak langsung. Semakin langsung objek yang dipelajari, maka semakin konkret pengetahuan diperoleh, semakin tidak langsung pengetahuan itu diperoleh, maka semakin abstrak pengetahuan pembelajar. Kedudukan komponen media pengajaran dalam sistem proses belajar mengajar mempunyai fungsi yang sangat penting, sebab tidak semua

Dokumen yang terkait

Kajian Sosiolingustik Pemakaian Bahasa Mahasiswaasing dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) di Universitas Sebelas Maret

0 4 11

Pengembangan Komik dengan Topik Transportasi di Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) Tingkat Dasar di Lembaga Alam Bahasa Yogyakarta

0 3 8

Pengembangan materi ajar dan media pembelajaran menyimak Bahasa Indonesia untuk pembelajar Bahasa Indonesia Penutur Asing (BIPA) menggunakan adobe flash CS5 tingkat advanced di Wisma Bahasa Yogyakarta.

0 0 2

Pengembangan media pembelajaran menggunakan software Adobe Flash untuk pembelajar BIPA level intermediate di Lembaga Wisma Bahasa Yogyakarta.

2 11 244

Pengembangan modul pembelajaran sebagai media pengajaran membaca Bahasa Indonesia bagi pembelajar asing tingkat dasar (beginner) di Wisma Bahasa Yogyakarta tahun 2015.

0 1 165

Pengembangan materi ajar dan media pembelajaran menggunakan software Adobe Flash CS5 dalam pembelajaran menyimak Bahasa Indonesia untuk pembelajar BIPA tingkat beginner di Alam Bahasa Yogyakarta.

0 0 2

Pengaruh pemanfaatan multimedia skype dalam pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) terhadap kompetensi berbicara.

0 0 114

Pengembangan materi ajar dan media pembelajaran menggunakan software Adobe Flash CS5 dalam pembelajaran menyimak Bahasa Indonesia untuk pembelajar BIPA tingkat beginner di Alam Bahasa Yogyakarta

1 9 377

Pemakaian Media Pembelajaran Keterampilan Menyimak dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing di UPT Bahasa Universitas Sebelas Maret - UNS Institutional Repository

0 0 24

PENGGUNAAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK PENUTUR ASING (BIPA) DI LEMBAGA KURSUS BIPA PURI INDONESIAN LANGUAGE PLUS YOGYAKARTA

0 1 272