Profil Wisma Bahasa Yogyakarta

menikmati berkomunikasi dalam bahasa target. “Restoran” adalah prinsip Wisma Bahasa. Inilah sebabnya mengapa lembaga Wisma Bahasa tidak menamai lembaganya dengan sebutan sebuah perguruan tinggi atau sekolah, tapi sebuah rumah bahasa, Wisma Bahasa. Adapun kelas yang di buka di Wisma Bahasa adalah sebagai berikut : 1 Tingkat 1A, 2 Tingkat 1B, 3 Tingkat 2A, 4 Tingkat 2B, 5 Tingkat 3A, 6 Tingkat 3B, dan 7 Tingkat 4. 2.2.2 Organisasi Wisma Bahasa Yogyakarta Wisma Bahasa adalah lembaga bahasa yang berada di bawah sebuah yayasan yang bernama Yayasan Suara Bakti. Wisma Bahasa dipimpin oleh seorang direktur. Di bawah organisasi ini terdapat divisi- divisi. Divisi ini dipimpin oleh seorang manager. Divisi tersebut adalah: 1 Divisi Pengajaran, 2 Divisi Marketing, 3 Divisi Keuangan, 4 Divisi Umum dan 5 Divisi Research and Development. 2.2.3 Lingkungan fisik dan fasilitas lembaga kursus Observasi lingkungan fisik dan fasilitas lembaga kursus dilakukan di Wisma Bahasa 1 satu , Wisma Bahasa 2 dua, dan Wisma Bahasa 3 tiga. Dalam ruang kelas baik di Wisma Bahasa 1 satu, 2 dua, dan 3 tiga terdapat 1 satu meja luas dengan taplak Batik, 3 tiga kursi: 1 satu untuk pengajar dan 2 dua untuk pembelajar. 1 satu white board, 1 satu kipas angin, 1 satu jam dinding, beberapa foto budaya di Indonesia, 1 satu peta pulau di Indonesia, 1 satu hasil karya seperti anyaman. Fentilasi di kelas cukup banyak, tetapi paling banyak jendela di Wisma Bahasa 1 satu. Perpustakaan berada di Wisma Bahasa 1 satu dengan buku-buku yang cukup lengkap dan menunjang pembelajaran BIPA seperti, novel, cerita rakyat, buku tata bahasa, dan masih banyak lainnya. Media penunjang pembelajaran juga tersedia sehingga pengajar dapat menggunakan sewaktu-waktu. Terdapat juga fasilitas untuk internet sehingga pengajar dapat melakukan Skype dengan pembelajar yang berada di luar Wisma Bahasa. Kegiatan tersebut merupakan salah satu aktivitas e- Learning yang di lakukan Wisma Bahasa. Untuk perlengkapan penunjang media seperti : 1 laptop, 2 komputer, dan 3 sound sudah menunjang untuk digunakan sebagai media dalam media pembelajaran interaktif. Ruang staf pengajar berada di Wisma Bahasa 1 satu. Terdapat 4 ruang: ruang pengajar, ruang pengajaran, dan ruang untuk divisi keuangan, dan ruang direktur. Dalam setiap ruang terdapat AC dan ruangan cukup luas. Dalam ruang pengajar terdapat beberapa komputer yang terhubung dengan internet sehingga ketika jeda pembelajaran, pengajar dapat mencari informasi tambahan untuk mengajar. Di Wisma Bahasa 1 satu, terdapat 7 tujuh kelas: Melayu, Maluku, Bugis, Sunda, Asmat, Jawa, dan Bali. Terdapat juga ruang santai untuk minum dan makan snack atau sekedar bercakap-cakap, gazebo, 2 dua toilet, dapur dan kantin yang menjual makanan Indonesia, taman, ruang tengah terdapat 1 satu televisi dengan beberapa komputer untuk pembelajar dan beberapa kursi. Biasanya presentasi pembelajar dilakukan di ruang tengah. Terdapat juga ruang tamu dan kantor depan. Tempat parkir di Wisma Bahasa 1 satu cukup luas dengan sedikit tanaman, dan terdapat pos jaga. Di Wisma Bahasa 2 dua, tempatnya tidak begitu besar namun tetap nyaman untuk belajar. Terdapat 5 lima kelas: Ternate, Sumba, Mentawai, Tengger, dan Nias. Terdapat 1 satu toilet, 1 satu ruang tamu, taman, dapur, dan halaman depan yang tidak begitu luas. Ruang kelas di Wisma Bahasa 2 dua sama dengan Wisma Bahasa 1 satu, tetapi di Wisma Bahasa 1 satu lebih banyak jendela. Wisma Bahasa 3 tiga, lebih luas dari Wisma Bahasa 2 dua, tetapi tidak seluas Wisma Bahasa 1 satu. Terdapat 10 kelas: Lombok, Madura, Badui, Batak, Aceh, Dayak, Flores, Minang, Toraja, dan Betawi. Ruang kelas di Wisma Bahas 3 tiga juga sama dengan Wisma Bahasa 1 satu dan 2 dua. Terdapat taman, ruang santai, 2 dua toilet, dan halaman depan. Tempat parkir di Wisma Bahasa 3 tiga cukup luas. Terdapat telepon, sama seperti di Wisma Bahasa 1 satu.

2.3 Teknologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran

Untuk mengetahui relevansi perkembangan teknologi informasi dalam pembelajaran masa kini, peneliti menjelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan integrasi teknologi informasi antara lain: 1 Integrasi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran dan 2 Perkembangan Teknologi Informasi. 2.3.1 Integrasi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran Menurut Yaumi 2011:8, dalam studi pendidikan telah banyak mengalami perubahan yang sangat pesat. Perkembangan tersebut terlihat sejak diperkenalkan istilah media fisik seperti alat peraga, audiovisual, filmstrip, videotape berkembang menjadi video interaktif, satelit, teleconference, internet dan berbagai software pembelajaran lainnya. Mengintegrasikan teknologi informasi ke dalam pembelajaran adalah suatu upaya untuk menggabungkan teknologi informasi dengan teori-teori pembelajaran guna menghasilkan cara dan strategi baru dalam melaksanakan pembelajaran. 2.3.1.1 Peran Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran Teknologi informasi dan komunikasi adalah ilmu yang mempelajari tentang desain, pengembangan, implementasi, manajemen sistem informasi yang berbasiskan komputer, khususnya aplikasi software dan hardware Muhammad, 2011:90. Teknologi informasi dan komunikasi berhubungan dengan penggunaan komputer secara elektronik dan software komputer untuk mengubah, menyimpan, memproteksi, memproses, mentransmisi, dan memanggil kembali segala informasi secara aman. Association of Educational Communication Technology AECT dalam Muhammad 2011:90, memberikan definisi tentang teknologi pembelajaran, yaitu teori dan praktek desain, pengembangan, pemanfaatan, manajemen, dan evaluasi terhadap proses dan sumber-sumber belajar. Teori yang dimaksud dalam definisi tersebut mencakup konsep, kontruksi, prinsip, dan proposisi yang berkontribusi pada batang tubuh ilmu pengetahuan. Teknologi informasi dan komunikasi adalah studi atau penggunaan peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisis dan mendistribusikan apa saja teramasuk kata-kata, bilangan, dan gambar. Perkembangan teknologi informasi telah membawa dampak yang begitu besar dalam dunia pendidikan. Setidaknya ada lima pergeseran yang dapat diidentifikasikan dalam hubungannya dengan proses pembelajaran antara lain: 1 pergeseran dari pelatihan ke perbaikan kinerja, 2 pergeseran dari ruang kelas ke ruangan maya yang dapat berlangsung kapan dan di mana saja, 3 pergeseran dari kertas ke “on line” atau saluran, 4 pergeseran fasilitas fisik

Dokumen yang terkait

Kajian Sosiolingustik Pemakaian Bahasa Mahasiswaasing dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) di Universitas Sebelas Maret

0 4 11

Pengembangan Komik dengan Topik Transportasi di Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) Tingkat Dasar di Lembaga Alam Bahasa Yogyakarta

0 3 8

Pengembangan materi ajar dan media pembelajaran menyimak Bahasa Indonesia untuk pembelajar Bahasa Indonesia Penutur Asing (BIPA) menggunakan adobe flash CS5 tingkat advanced di Wisma Bahasa Yogyakarta.

0 0 2

Pengembangan media pembelajaran menggunakan software Adobe Flash untuk pembelajar BIPA level intermediate di Lembaga Wisma Bahasa Yogyakarta.

2 11 244

Pengembangan modul pembelajaran sebagai media pengajaran membaca Bahasa Indonesia bagi pembelajar asing tingkat dasar (beginner) di Wisma Bahasa Yogyakarta tahun 2015.

0 1 165

Pengembangan materi ajar dan media pembelajaran menggunakan software Adobe Flash CS5 dalam pembelajaran menyimak Bahasa Indonesia untuk pembelajar BIPA tingkat beginner di Alam Bahasa Yogyakarta.

0 0 2

Pengaruh pemanfaatan multimedia skype dalam pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) terhadap kompetensi berbicara.

0 0 114

Pengembangan materi ajar dan media pembelajaran menggunakan software Adobe Flash CS5 dalam pembelajaran menyimak Bahasa Indonesia untuk pembelajar BIPA tingkat beginner di Alam Bahasa Yogyakarta

1 9 377

Pemakaian Media Pembelajaran Keterampilan Menyimak dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing di UPT Bahasa Universitas Sebelas Maret - UNS Institutional Repository

0 0 24

PENGGUNAAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK PENUTUR ASING (BIPA) DI LEMBAGA KURSUS BIPA PURI INDONESIAN LANGUAGE PLUS YOGYAKARTA

0 1 272