Kedisiplinan Siswa Deskripsi Data Hasil Penelitian

100 uninvolved merupakan pola asuh dimana penerimaan dan tuntutan orang tua terhadap anak sangat rendah. Hal ini menunjukkan bahwa orang tua cenderung kurang peduli pada anak dan jarang mengerti keberadaan serta minat anak. Sedangkan pola asuh authoritative merupakan pola asuh dimana penerimaan dan tuntutan orang tua terhadap anak sama tingginya. Dalam pola asuh ini, orang tua bersikap tegas dan memperlakukan anak dengan hangat.

3. Kedisiplinan Siswa

Data kedisiplinan siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan Mantrijeron Kota Yogyakarta diperoleh dari skala variabel kedisiplinan siswa sebanyak 25 butir soal yang disebar kepada 139 responden. Skala tersebut diisi langsung oleh siswa kelas V sesuai apa yang dirasakan dan dialami masing-masing siswa. Dari pengolahan data kedisiplinan siswa diperoleh panjang kelas 8 interval yang disajikan dalam tabel berikut. Tabel 16. Distribusi Frekuensi Kedisiplinan Siswa No Interval F Persentase 1 55 – 59 1 1 2 60 – 64 3 2 3 65 – 69 22 16 4 70 – 74 24 17 5 75 – 79 39 28 6 80 – 84 18 13 7 85 – 89 19 14 8 90 – 94 13 9 Total 139 100 Sumber: Data yang diolah tahun 2014 Berdasarkan distribusi frekuensi variabel kedisiplinan siswa di atas dapat digambarkan dalam bentuk diagram sebagai berikut. 101 Gambar 6. Diagram Distribusi Frekuensi Kedisiplinan Siswa Kelas V SD Negeri se-Kecamatan Mantrijeron Kota Yogyakarta Berdasarkan tabel dan diagram di atas, frekuensi data kedisiplinan siswa mayoritas terdapat pada interval 75 - 79 sebanyak 39 siswa dengan persentase 28, sedangkan paling sedikit terdapat pada interval 55 - 59 sebanyak 1 siswa dengan persentase 1. Berdasarkan perhitungan dari data kedisiplinan siswa, didapat skor terendah 59, skor tertinggi mencapai 93, nilai mean sebesar 77,35, median sebesar 76, modus sebesar 76, dan standar deviasi sebesar 8. Hal ini menunjukkan bahwa skor tertinggi yang terjadi pada kedisiplinan siswa mencapai 93 yang nilainya jauh di atas nilai rata-rata, sehingga menunjukkan kondisi kedisiplinan siswa yang baik. Variabel kedisiplinan siswa ini terdiri dari empat aspek yaitu peraturan, konsistensi, hukuman, dan penghargaan. Berdasarkan perhitungan didapat nilai rata-rata dari keempat aspek tersebut sebagai berikut. 102 Tabel 17. Deskripsi Tiap Aspek Variabel Kedisiplinan Siswa No Aspek N Mean 1 Peraturan 139 3,3026 2 Konsistensi 139 2,8788 3 Hukuman 139 3,3404 4 Penghargaan 139 1,9101 Sumber: Data yang diolah tahun 2014 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa aspek peraturan memiliki nilai rata-rata 3,3, konsistensi memiliki nilai rata-rata 2,88, hukuman memiliki nilai rata-rata 3,34, dan penghargaan nilai rata-ratanya 1,91. Hal ini menunjukkan bahwa pada variabel kedisiplinan siswa, aspek hukuman memiliki nilai rata- rata tertinggi dengan indikator yaitu adanya pemberian hukuman saat siswa melanggar suatu aturan. Untuk kategori skor kedisiplinan siswa dalam penelitian ini didasarkan pada perhitungan statistik yang dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 18. Kategori Kedisiplinan Siswa Kelas V No Kategori Keteladanan Guru Rentang Skor F Persentase 1 Tinggi X ≥ 75 89 64 2 Sedang 50 ≤ X 75 50 36 3 Rendah X 50 Jumalah 139 100 Sumber: Data yang diolah tahun 2014 Adapun untuk menggambarkan persentase kategori kedisiplinan siswa disajikan dalam bentuk diagram berikut. 103 64.00 36.00 0.00 Kategori Kedisiplinan Siswa Tinggi Sedang Rendah Gambar 7. Diagram Kategori Kedisiplinan Siswa Kelas V SD Negeri se- Kecamatan Mantrijeron Kota Yogyakarta Berdasarkan data tabel dan diagram di atas, dapat diketahui bahwa kedisiplinan siswa yang termasuk dalam kategori tinggi sebesar 64 dengan jumlah 89 responden, kedisiplinan siswa dalam kategori sedang sebesar 36 dengan jumlah 50 responden, sedangkan kedisiplinan siswa dalam kategori rendah tidak ada. Jadi dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan Mantrijeron tahun ajaran 20132014 memiliki disiplin yang tinggi.

4. Analisis Deskriptif Tabulasi Silang Cross Tabulation

Dokumen yang terkait

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

KEBIJAKAN BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH (BAPEDALDA) KOTA JAMBI DALAM UPAYA PENERTIBAN PEMBUANGAN LIMBAH PABRIK KARET

110 657 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25