Dimensi Pola Asuh Orang Tua

23 sehingga pola asuh antara anak yang satu dengan anak yang lain akan berbeda-beda. Pola asuh yang diterapkan orang tua tersebut pasti memiliki tujuan. Tujuan pengasuhan menurut Casmini 2007: 47 untuk memberikan kelekatan dan kasih sayang antara anak dengan orang tua, adanya penerimaan dan tuntutan dari orang tua, dan melihat bagaimana orang tua menerapkan disiplin. Sehingga pentingnya pola asuh orang tua dalam mengantarkan anak menjadi anggota masyarakat dapat terlihat dari tujuan pengasuhan tersebut.

2. Dimensi Pola Asuh Orang Tua

Berkaitan dengan pola asuh orang tua, terdapat beberapa dimensi penting yang menjadi dasar dalam mengelompokkan bentuk-bentuk pola asuh orang tua. Baumrind Ediva Hong, 2012; Nancy Darling, 1999 mengemukakan bahwa pola asuh orang tua mencakup dua dimensi penting yaitu: a. Parental responsiveness penerimaan orang tua Penerimaan orang tua berarti adanya kehangatan dan dukungan dari orang tua di mana orang tua membantu perkembangan kepribadian, pengaturan diri, dan ketegasan diri anak dengan menyetujui serta mendukung keinginan dan permintaannya. Penerimaan tersebut dilihat dari sejauh mana orang tua mendidik kepribadian anak dengan dukungan dan kehangatan dalam keluarga. b. Parental demandingness tuntutan orang tua Tuntutan orang tua yaitu orang tua melakukan kontrol terhadap perilaku anak dimana anak dituntut mengikuti aturan dalam keluarga 24 dengan segala pengawasan serta penerapan kedisiplinan untuk menghadapi anak yang tidak patuh. Tuntutan tersebut merujuk pada tingkat harapan orang tua mengenai pengaturan perilaku dan kedewasaan anak. Robert V. Kail 2010: 14 mengemukakan bahwa dalam pengasuhan terdapat dua dimensi umum yang berkaitan dengan perilaku orangtua, yaitu: a. Warm and Responsiveness Kehangatan dan Penerimaan Salah satu perilaku yang ditunjukkan orang tua adalah tingkat kehangatan dan penerimaan terhadap anak. Hal ini terlihat bahwa orang tua memperlakukan anak dengan terbuka, penuh kehangatan, dan kasih sayang. Biasanya orang tua terlibat dalam aktivitas anak, selalu merespon kebutuhan anak, dan menghabiskan waktu dengan keluarga. Namun di sisi lain, terdapat orang tua yang acuh dengan anak-anak mereka dan kadang terlibat perselisihan. Orang tua yang seperti itu terlihat fokus pada kebutuhan dan kepentingan pribadi dari pada anak-anak mereka. Orang tua yang memperlihatkan kehangatan dalam keluarga akan senang hati mendengarkan cerita aktifitas sehari-hari yang disampaikan anak. Orang tua yang acuh tak acuh merasa tidak tertarik dengan cerita yang disampaikan anak karena hanya akan menghabiskan waktu. Kehangatan dari orang tua terlihat ketika anak mengalami masalah, orang tua mencoba untuk menghibur mereka. Namun sebaliknya, orang tua yang acuh akan memberikan sedikit perhatian terhadap keadaan anak dan tidak berusaha menghibur ketika anak mengalami masalah. Oleh sebab itu, dapat terlihat 25 bahwa kehangatan dan penerimaan orang tua akan memberikan keuntungan pada anak. b. Control Kontrol Dimensi yang kedua pada perilaku orang tua yaitu melibatkan kontrol. Beberapa orang tua yang otoriter, mereka mencoba mengatur setiap aspek kehidupan anak sehingga orang tua yang mengendalikan semuanya. Di sisi yang berbeda, terdapat orang tua yang menggunakan sedikit bahkan tidak ada kontrol sama sekali terhadap anak. Anak melakukan apapun yang mereka inginkan tanpa meminta ijin terlebih dahulu kepada orang tua karena khawatir terhadap respon orang tua. Besarnya kontrol orang tua akan terlihat ketika orang tua menetapkan standar yang wajar terhadap perilaku anak, selalu mengharapkan anak bertemu dengan orang tua, dan mengawasi perilakunya sehingga orang tua juga mengetahui dimana anak mereka, apa yang sedang dilakukan, dan dengan siapa melakukan kegiatan tersebut. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dimensi dari pola asuh orang tua yaitu responsiveness penerimaan dan demandingness tuntutan. Responsiveness penerimaan berarti adanya kehangatan dan dukungan dari orang tua di mana orang tua membantu perkembangan kepribadian dan pengaturan diri anak dengan menyetujui serta mendukung keinginan dan permintaannya. Dimensi ini juga berkenaan dengan sikap orang tua yang memperlakukan anak dengan terbuka, penuh kehangatan, dan kasih sayang. Biasanya orang tua terlibat dalam aktivitas anak, selalu merespon kebutuhan 26 anak, dan menghabiskan waktu dengan keluarga. Orang tua yang memperlihatkan kehangatan dalam keluarga akan senang hati mendengarkan cerita aktivitas sehari-hari yang disampaikan anak. Kehangatan dari orang tua juga terlihat ketika anak mengalami masalah, orang tua mencoba untuk menghibur mereka. Dengan demikian, penerimaan tersebut dilihat dari sejauh mana orang tua mendidik kepribadian anak dengan dukungan dan kehangatan dalam keluarga. Dimensi yang kedua adalah demandingness tuntutan. Tuntutan orang tua berarti orang tua melakukan kontrol terhadap perilaku anak dimana anak dituntut mengikuti aturan dalam keluarga dengan segala pengawasan serta penerapan kedisiplinan. Beberapa orang tua mencoba mengatur setiap aspek kehidupan anak sehingga orang tua yang mengendalikan semuanya. Besarnya kontrol orang tua akan terlihat ketika orang tua menetapkan standar yang wajar terhadap perilaku anak, mengharapkan anak bertemu dengan orang tua, dan mengawasi perilakunya sehingga orang tua juga mengetahui di mana anak mereka, apa yang sedang dilakukan, dan dengan siapa melakukan kegiatan tersebut. Tuntutan tersebut merujuk pada tingkat harapan orang tua mengenai pengaturan perilaku dan kedewasaan anak.

3. Bentuk-Bentuk Pola Asuh Orang Tua

Dokumen yang terkait

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

KEBIJAKAN BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH (BAPEDALDA) KOTA JAMBI DALAM UPAYA PENERTIBAN PEMBUANGAN LIMBAH PABRIK KARET

110 657 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25