Pembentukan Perilaku Melalui Modelling

61 b. Permissive Disiplin permissive memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada siswa sekolah. Aturan-aturan di sekolah dilonggarkan dan tidak perlu mengikat pada siswa. Siswa dibiarkan berbuat apa saja sepanjang itu menurutnya baik. c. Kebebasan Terkendali Dengan kebebasan terkendali, guru memberikan kebebasan seluas- luasnya kepada siswa tetapi konsekuensi dari perbuatan tersebut harus ditanggung sendiri. Kebebasan tersebut diberikan pada siswa asal siswa tidak menyalahgunakan kebebasan yang diberikan. Disamping itu, ada batas-batas yang harus diikuti oleh siswa khususnya di lingkungan sekolah. Jika dalam penerapannya siswa berperilaku yang negatif maka akan dibimbing kembali ke arah yang positif.

D. Pembentukan Perilaku Melalui Modelling

Setiap perilaku pada diri manusia dipengaruhi oleh perkembangan dan pertumbuhan masing-masing individu. Perilaku tersebut merupakan cerminan konkret yang tampak dari sikap yang muncul karena proses belajar maupun rangsangan dari lingkungan sekitar. Dalam membentuk perilaku pada setiap individu tidak terlepas dari peran serta model yang ada di lingkungan sekitarnya. Bandura berpendapat bahwa di dalam situasi-situasi sosial, orang lebih cepat belajar dengan mengamati atau melihat tingkah laku orang lain William Crain, 2007: 302. Dalam teori belajar behavioristik dari Bandura, belajar 62 sosial dengan proses mengamati dan meniru perilaku, sikap, dan reaksi emosi orang lain sangat penting untuk dilakukan. Proses belajar melalui pengamatan ini terbagi menjadi beberapa proses yaitu proses perhatian, proses mengingat, proses reproduksi motorik, dan proses motivasi serta penguatan Sugihartono, 2007: 101. Terkait teori ini, ada bebarapa eksperimen yang dilakukan oleh Bandura antara lain eksperimen boneka Bobo Bobo Doll yang menunjukkan bahwa anak meniru secara persis perilaku agresif dari model orang dewasa yang ada di sekitarnya. Eksperimen lainnya yaitu anak diminta mengamati sebuah model memainkan bowling. Di kelompok pertama, anak dibiarkan mengamati model yang menghargai dirinya sendiri dengan makan permen jika dia berhasil meraih nilai tinggi, namun sebaliknya dia mengkritik dirinya sendiri jika mendapat nilai rendah. Sedangkan di kelompok kedua anak-anak tidak diberikan model apaapun. Temuan utama dari eksperimen ini adalah ketika anak-anak kelompok pertama memainkan bowling itu sendirian, mereka lebih suka mengadopsi pola-pola penghargaan diri model yang dilihat sebelumnya sedangkan kelompok kedua meraka memperlakukan dirinya seperti yang mereka inginkan. Dengan adanya model-model dalam eksperimen tersebut memberikan pengaruh yang sangat besar bagi perilaku agresif dan penilaian diri anak karena anak cenderung meniru suatu model dari lingkungan sosialnya. Sehingga dapat diketahui bahwa dengan adanya model-model dapat mempengaruhi perkembangan konseptual pada individu William Crain, 2007: 315. 63 Perilaku setiap individu dipengaruhi oleh model-model yang ada dalam lingkungan sekitarnya, seperti orang tua, guru, teman, dan televisi Singgih D. Gunarsa, 2006: 192. Dalam lingkungan sekolah, siswa sangat peka dengan guru sebagai model atau teladan yang patut dicontoh. Setiap pengamatan yang dilakukan anak terhadap guru akan mempengaruhi tingkah laku anak tersebut. Dalam mengajarkan perilaku, guru perlu menunjukkan sikap dan tingkah laku yang baik, dengan begitu anak akan meniru tingkah laku baik yang diperlihatkan oleh guru tersebut. Sedangkan dalam lingkungan keluarga, orang tua memiliki peran dan tanggung jawab dalam mengajarkan tingkah laku yang sesuai dengan aturan yang ada. Orang tua lah yang nenanamkan dasar-dasar perilaku pada anak. Dengan adanya model dalam keluarga akan berperan penting dalam mengasuh dan mendidik anak dalam usaha menanamkan perilaku sehingga anak dapat mengontrol perilakunya baik itu dalam keluarga, sekolah, maupun di masyarakat. Jadi proses peniruan dalam kehidupan anak sebagaimana ditunjukkan oleh Bandura mengharuskan orang tua, guru dan orang dewasa lain menjadi teladan model yang baik bagi anak.

E. Penelitian yang Relevan

Dokumen yang terkait

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

KEBIJAKAN BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH (BAPEDALDA) KOTA JAMBI DALAM UPAYA PENERTIBAN PEMBUANGAN LIMBAH PABRIK KARET

110 657 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25