106 dengan menghasilkan kedisiplinan sedang sebesar 7,2. Untuk orang tua
yang menerapkan pola asuh permissive dengan menghasilkan kedisiplinan tinggi sebesar 13,7, sedangkan orang tua yang menerapkan pola asuh
permissive dengan menghasilkan kedisiplinan sedang sebesar 6,5. Orang tua yang menerapkan pola asuh uninvolved dengan menghasilkan kedisiplinan
tinggi sebesar 15,8, sedangkan orang tua yang menerapkan pola asuh uninvolved dengan menghasilkan kedisiplinan sedang sebesar 14,4. Orang
tua yang menerapkan pola asuh authoritarian dengan menghasilkan kedisiplinan tinggi sebesar 12,2, sedangkan orang tua yang menerapkan pola
asuh authoritarian dengan menghasilkan kedisiplinan sedang sebesar 7,9. Jadi, dapat disimpulkan bahwa orang tua yang menerapkan pola asuh
authoritative akan cenderung menghasilkan kedisiplinan anak yang tinggi.
C. Uji Prasyarat Analisis Data
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu perlu dilakukan uji prasyarat analisis. Jika uji masing-masing variabel memenuhi prasyarat
analisis, maka pengujian dapat dilanjutkan. Uji prasyarat analisis dalam penelitian ini meliputi uji normalitas dan uji linieritas yang disajikan sebagai
berikut.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data setiap variabel dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak sebagai prasyarat
pengujian hipotesis. Uji normalitas diujikan pada variabel penelitian yaitu keteladanan guru dan kedisiplinan siswa. Pengujian normalitas menggunakan
107 rumus Chi Kuadrat Chi Square dengan bantuan program SPSS 16. Data
dikatakan berdistribusi normal apabila nilai Chi Kuadrat hitung ≤ Chi Kuadrat
tabel χ
2
≤ χ
t 2
atau memiliki nilai signifikansi ≥ taraf kesalahan 0,05. Hasil uji normalitas untuk masing-masing variabel penelitian disajikan
dalam tabel berikut ini. Tabel 21. Rangkuman Hasil Uji Normalitas
Variabel Chi Kuadrat
Signifikansi Keterangan
Keteladanan Guru 0,821
0,936 Normal
Kedisiplinan Siswa 0,627
0,960 Normal
Sumber: Data yang diolah tahun 2014 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai Chi Kuadrat hitung
pada semua variabel penelitian lebih kecil dari Chi Kuadrat tabel 9,488 dan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, sehingga data dapat dikatakan
berdistribusi normal.
2. Uji Linieritas
Uji linieritas digunakan untuk mengetahui variabel bebas dengan variabel terikat mempunyai hubungan yang linier atau tidak. Pengujian
linieritas pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan program SPSS 16. Kriterian pengujian linieritas yaitu jika nilai F
hitung
≤ F
tabel
pada taraf signifikansi 5, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat
bersifat linier. Pengujian linieritas dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 22. Rangkuman Hasil Uji Linieritas
Variabel F Hitung
F Tabel Signifikansi
Keterangan
X
1
Y 1,386
1,595 0,124
Linier Sumber: Data yang diolah tahun 2014
108 Keterangan : X
1
= Keteladanan Guru Y = Kedisiplinan Siswa
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai F hitung sebesar 1,386 dan nilai signifikansi sebesar 0,124 untuk X
1
terhadap Y. Jadi nilai F hitung pada uji linieritas ini lebih kecil dari F tabel 1,595 dan nilai
signifikansinya lebih besar dari 0,05, sehingga dapat dikatakan hubungan variabel keteladanan guru dan kedisiplinan siswa bersifat linier.
D. Pengujian Hipotesis