Analisis Deskriptif Tabulasi Silang Cross Tabulation

103 64.00 36.00 0.00 Kategori Kedisiplinan Siswa Tinggi Sedang Rendah Gambar 7. Diagram Kategori Kedisiplinan Siswa Kelas V SD Negeri se- Kecamatan Mantrijeron Kota Yogyakarta Berdasarkan data tabel dan diagram di atas, dapat diketahui bahwa kedisiplinan siswa yang termasuk dalam kategori tinggi sebesar 64 dengan jumlah 89 responden, kedisiplinan siswa dalam kategori sedang sebesar 36 dengan jumlah 50 responden, sedangkan kedisiplinan siswa dalam kategori rendah tidak ada. Jadi dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan Mantrijeron tahun ajaran 20132014 memiliki disiplin yang tinggi.

4. Analisis Deskriptif Tabulasi Silang Cross Tabulation

Dari hasil analisis deskriptif variabel keteladanan guru dan kedisiplinan siswa yang sudah dipaparkan di atas, diketahui bahwa keteladanan guru SD Negeri se-Kecamatan Mantrijeron Kota Yogyakarta sebagian besar termasuk dalam kategori tinggi yaitu sebesar 88,5, kategori rendah sebasar 11,5, dan 104 tidak ada guru yang masuk dalam kategori rendah. Untuk tingkat kedisiplinan siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan Mantrijeron Kota Yogyakarta yang termasuk dalam kategori tinggi sebesar 64, kedisiplinan dalam kategori rendah sebesar 36, sedangkan tidak ada kedisiplinan dalam kategori rendah. Untuk hasil analisis mengenai hubungan keteladanan guru dan kedisiplinan siswa dengan tabulasi silang dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 19. Tabulasi Silang Keteladanan Guru dengan Kedisiplinan Siswa Kedisiplinan Siswa Total Tinggi Rendah Keteladanan Guru Tinggi Count 84 39 123 of Total 60.4 28.1 88.5 Sedang Count 5 11 16 of Total 3.6 7.9 11.5 Total Count 89 50 139 of Total 64.0 36.0 100.0 Sumber: Data yang diolah tahun 2014 Dari hasil tabel silang di atas, diketahui bahwa keteladanan guru kategori tinggi yang menghasilkan kedisiplinan tinggi sebesar 60,4, sedangkan keteladanan guru kategori tinggi yang menghasilkan kedisiplinan sedang sebesar 28,1. Untuk keteladanan guru kategori sedang yang menghasilkan kedisiplinan tinggi sebesar 3,6, sedangkan keteladanan guru kategori sedang yang menghasilkan kedisiplinan sedang sebesar 7,9. Jadi dapat disimpulkan bahwa keteladanan guru yang tinggi akan cenderung menghasilkan kedisiplinan siswa yang tinggi pula. Sedangkan dari hasil analisis deskriptif variabel pola asuh orang tua dan kedisiplinan siswa yang sudah dipaparkan sebelumnya, diketahui bahwa pola 105 asuh orang tua yang diterapkan pada siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan Mantrijeron Kota Yogyakarta bahwa pola asuh yang paling banyak diterima oleh responden adalah pola asuh uninvolved yaitu sebanyak 42 siswa atau 30,22. Pola asuh terbanyak kedua adalah authoritative yaitu 41 siswa atau 29,50, sedangkan pola asuh authoritarian dan permissive masing-masing memiliki jumlah yang sama yaitu 28 siswa atau 20,14. Untuk tingkat kedisiplinan siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan Mantrijeron Kota Yogyakarta yang termasuk dalam kategori tinggi sebesar 64, kedisiplinan dalam kategori rendah sebesar 36, sedangkan tidak ada kedisiplinan dalam kategori rendah. Untuk hasil analisis mengenai hubungan pola asuh orang tua dan kedisiplinan siswa dengan tabulasi silang, dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 20. Tabulasi Silang Pola Asuh Orang Tua dengan Kedisiplinan Siswa Kedisiplinan Siswa Total Tinggi Rendah Pola Asuh Orang Tua Authoritative Count 31 10 41 of Total 22.3 7.2 29.5 Permissive Count 19 9 28 of Total 13.7 6.5 20.1 Uninvolved Count 22 20 42 of Total 15.8 14.4 30.2 Authoritarian Count 17 11 28 of Total 12.2 7.9 20.1 Total Count 89 50 139 of Total 64.0 36.0 100.0 Sumber: Data yang diolah tahun 2014 Dari hasil tabel silang di atas, diketahui bahwa orang tua yang menerapkan pola asuh authoritative dengan menghasilkan kedisiplinan tinggi sebesar 22,3, sedangkan orang tua yang menerapkan pola asuh authoritative 106 dengan menghasilkan kedisiplinan sedang sebesar 7,2. Untuk orang tua yang menerapkan pola asuh permissive dengan menghasilkan kedisiplinan tinggi sebesar 13,7, sedangkan orang tua yang menerapkan pola asuh permissive dengan menghasilkan kedisiplinan sedang sebesar 6,5. Orang tua yang menerapkan pola asuh uninvolved dengan menghasilkan kedisiplinan tinggi sebesar 15,8, sedangkan orang tua yang menerapkan pola asuh uninvolved dengan menghasilkan kedisiplinan sedang sebesar 14,4. Orang tua yang menerapkan pola asuh authoritarian dengan menghasilkan kedisiplinan tinggi sebesar 12,2, sedangkan orang tua yang menerapkan pola asuh authoritarian dengan menghasilkan kedisiplinan sedang sebesar 7,9. Jadi, dapat disimpulkan bahwa orang tua yang menerapkan pola asuh authoritative akan cenderung menghasilkan kedisiplinan anak yang tinggi.

C. Uji Prasyarat Analisis Data

Dokumen yang terkait

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

KEBIJAKAN BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH (BAPEDALDA) KOTA JAMBI DALAM UPAYA PENERTIBAN PEMBUANGAN LIMBAH PABRIK KARET

110 657 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25