Pembelajaran Menyimak Cerita Menggunakan Model Quantum Karakteristik Anak SD

54

g. Kelebihan dan Kelemahan Model Quantum Teaching

1 Kelebihan Quantum Teaching Kelebihan dari penggunaan model ini membuat pembelajaran lebih aktif, menyenangkan, menarik, berkesan, dan memberikan penguatan nilai-nilai positif pada anak. 2 Kelemahan Quantum Teaching Kelemahan dari penggunaan model ini adalah diperlukannya waktu pembelajaran yang lebih lama daripada pembelajaran biasa.

4. Pembelajaran Menyimak Cerita Menggunakan Model Quantum

Teaching Ppppp Quantum teaching memiliki 5 prinsip dasar sebagai acuan untuk mempraktikan model ini. Oleh karena itu, segala kegiatan yang akan dilakukan dalam pembelajaran menyimak cerita didasarkan pada lima prinsip tersebut. a. Ketahuilah bahwa segalanya berbicara, guru menggunakan gambar, video, permainan dan metode talking with stick sebagai sarana pendukung yang mengarah pada pembelajaran menyimak cerita. b. Ketahuilah bahwa segalanya bertujuan, pada setiap pembelajaran, guru memberikan pemahaman mengenai tujuan dan manfaat menyimak cerita c. Sadarilah bahwa pengalaman mendahului penanaman, guru menyiapkan bahan cerita yang topiknya dekat dengan anak. Sebagai contoh: cerita kancil yang sering disimak anak, tentang kehidupan sekolah dsb. 55 d. Akuilah setiap usaha yang dilakukan dalam pembelajaran, disetiap kegiatan pembelajaran guru memberikan apresiasi positif berupa pujian atau applause ataupun memberikan hadiah kepada semua siswa. e. Sadarilah bahwa sesuatu yang layak dipelajari layak pula dirayakan, setiap kegiatan menyimak cerita yang telah dilakukan diakhiri dengan sebuah perayaan. Perayaan berupa menyanyikan lagu dan melakukan permainan.

5. Karakteristik Anak SD

Ppppp Anak SD secara umum memiliki umur berkisar antara 7 sampai dengan 12 tahun. Dalam rentang tahun tersebut setiap anak memiliki perkembangan yang berbeda-beda. Dalam sudut pandang mengenai perkembangan kemampuan menyimak, H.G. Tarigan 2008:65 mengungkapkan sebagai berikut. Anak kelas satu 5,5-7 tahun memiliki perkembangan menyimak sebagai berikut. a. Menyimak untuk menjelaskan atau menjernihkan pikiran atau untuk mendapatkan jawaban-jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan; b. Dapat mengulangi secara tepat sesuatu yang telah didengarnya; c. Menyimak bunyi-bunyi tertentupada kata-kata dan lingkungan Anak kelas dua 6,5-8 tahun memiliki perkembangan menyimak yaitu: a. Menyimak dengan kemampuan memilih yang meningkat; b. Membuat saran-saran, usul-usul, dan mengemukakan pertanyaan- pertanyaan untuk mengecek pengertiannya; 56 c. Sadar akan situasi, kapan sebaiknya akan menyimak, kapan pula sebaikanya tidak usah menyimak. Anak kelas tiga dan empat 7,5-10 tahun memiliki perkembangan menyimak sebagai berikut. a. Sungguh-sungguh sadar akan nilai menyimak sebagai suatu sumber informasi dan sumber kesenangan; b. Menyimak pada laporan orang lain, pita rekaman laporan mereka sendiri, dan siaran-siaran radio dengan maksud tertentu serta dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang bersangkutan dengan hal itu; c. Memperlihatkan keangkuhan dengan kata-kata atau ekspresi-ekspresi yang tidak mereka pahami maknanya. Anak kelas lima dan enam 9,5-12 tahun memiliki perkembangan menyimak sebagai berikut. a. Menyimak secara kritis terhadap kekeliruan-kekeliruan, kesalahan- kesalahan, propaganda-propaganda, dan petunjuk-petunjuk yang keliru; b. Menyimak pada aneka ragam cerita puisi, rima kata-kata, dan memperoleh kesenangan dalam menemui tipe-tipe baru.

B. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian Luka Sevin Reteni dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar PKn Melalui Penggunaan Model Pembelajaran Quantum Teaching pada Siswa Kelas V SD N Puro Pakualaman I Yogyakarta”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Quantum teaching