Standar Mutu BahanProduk Standar mutu bahanproduk yang diterapkan PT. Sumatera Wood Industry

2.5. Proses Produksi

2.5.1. Standar Mutu BahanProduk Standar mutu bahanproduk yang diterapkan PT. Sumatera Wood Industry

adalah suatu sistem yang dapat mengendalikan produk ataupun bahan baku agar tidak menjauhi spesifikasi standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Standar yang diterapkan ini sangat mempengaruhi kualitas produk yang dipasarkan. Pembagian tingkatan mutu ini dilihat berdasarkan cacat kayu atau produk dari lubang, keretakan, perenggangan, warna, dan ukuran-ukuran yang akan digunakan. Lubang kayu adalah cacat kayu yang diakibatkan oleh serangga-serangga kayu. Lubang paling banyak terjadi adalah lubang jarum yang ukurannya sangat kecil tetapi sangat berpengaruh sekali pada mutu kayu. Warna kayu dapat terlihat tidak baik karena adanya noda-noda akibat jamur, hal ini dapat dicegah dengan melakukan pengeringan secara cepat sehingga persentase air pada balok kayu menjadi 10–12. Pengeringan seperti ini sulit dilakukan secara alami karena proses pengeringan lambat, sehingga pengeringan dilakukan dengan alat pengering kiln dryer agar prosesnya lebih cepat. Kondisi kayu yang terdapat pecah-pecah dan celah-celah halus juga dapat mengurangi mutu kayu. Pecah dan celah pada kayu ada tiga jenis yaitu : 1. Pecah pada permukaan kayu Pecah pada permukaan kayu ini terjadi akibat permukaan kayu gergajian mengering lebih cepat daripada bagian dalamnya. Permukaan kayu akan menyusut sedangkan bagian dalam tetap berada pada keadaan normal. Serat- Universitas Sumatera Utara serat kayu dipaksa meregang oleh renggangan yang tidak merata di permukaan. 2. Celah-celah Celah-celah terjadi karena pengeringan kurang baik ataupun gergajian akan mengering tetapi terjadi perubahan lebar pada permukaan kayu tersebut. 3. Pecah di bagian ujung Pecahan yang terjadi pada permukaan kayu yang dikeringkan secara alami. Cacat lain yang dapat mempengaruhi mutu kayu adalah mata kayu. Mata kayu timbul pada dahan-dahan yang bersambung pada batang pohon. Ada beberapa jenis mutu produk daun pintu kayu. Namun pada PT. Sumatera Wood Industry ini menggunakan mutu produk pada Grade C, yaitu : 1. Pin Hole lubang jarum pada satu pintu terdapat maksimum 50 buah dan tidak boleh menumpuk pada satu tempat. Pin hole ini harus didempul dengan baik sehingga warna dempulan hampir sama dengan warna kayu. 2. Shot Hole lubang korek pada satu pintu terdapat maksimum 30 buah dan harus disisip dengan kayu sehingga warna hampir sama dengan warna kayu. 3. Colour Matching boleh mendekati little match, diupayakan agar sewarna. 4. Konstruksi pintu tidak diperbolehkan renggang. 5. Sap Wood yang terang tidak mati warna pada satu pintu terdapat maksimum 50 dari lebar komponen, warna biru dan hitam yang diperbolehkan. 6. Jenis kayu harus sesuai dengan permintaan sesuai kontrak kerja. 7. Moisture Content MC harus sesuai dengan kontrak. 8. Compression Failure patah tebu tidak diizinkan. Universitas Sumatera Utara 9. Tidak diperbolehkan Any unsound defect setiap cacat unsound, seperti pecah dalam honey combing, retak memanjang, mata kayu mati, dan lain-lain. 10. Tidak diperbolehkan Decay busuk.

2.5.2. Bahan yang Digunakan