3.1.1. Sistem Produksi Menurut Proses Menghasilkan Output
Proses produksi merupakan cara, metode, dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu produk dengan mengoptimalkan sumber daya
produksi tenaga kerja, mesin, bahan baku, dana yang ada. Sistem produksi menurut proses menghasilkan output secara ekstrem dapat dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu : 1.
Proses Produksi Kontinu continuous process 2.
Proses Produksi Terputus intermittent processdiscrete system Perbedaan pokok antara kedua proses terletak pada lamanya waktu set-up
peralatan produksi. Proses kontinu tidak memerlukan waktu set-up yang lama karena proses ini memproduksi secara terus-menerus untuk jenis produk yang
sama. Misalnya pada pabrik susu instan. Sedangkan proses terputus memerlukan total waktu set-up yang lebih lama karena proses ini memproduksi berbagai
proses spesifikasi barang sesuai pesanan, di mana dengan adanya pergantian jenis barang yang diproduksi akan membutuhkan kegiatan set-up yang berbeda.
Misalnya usaha perbengkelan. Selain dua jenis ekstrem tersebut, beberapa ahli sistem produksi
mengidentifikasikan adanya proses produksi menurut cara menghasilkan output yang cukup penting, yaitu Proses Produksi Repetitif. Heizer 1988
mendefinisikan proses produksi repetitif sebagai kombinasi antara proses kontinu dan proses terputus.
Universitas Sumatera Utara
3.1.2. Sistem Produksi Menurut Tujuan Operasinya
Dilihat dari tujuan perusahaan melakukan operasi dalam hubunganya dengan pemenuhan kebutuhan konsumen, maka sistem produksi dibedakan
menjadi empat jenis, yaitu : 1.
Enginering To Order ETO, yaitu bila pemesan meminta produsen untuk membuat produk yang dimulai dari proses perancangannya rekayasa.
2. Assembly To Order ATO, yaitu bila produsen membuat desain standar,
modul-modul opsional standar yang sebelumnya dan merakit suatu kombinasi tertentu dari modul-modul tersebut sesuai dengan pesanan konsumen. Modul-
modul standar tersebut bisa dirakit untuk berbagai tipe produk. Contohnya adalah pabrik mobil, di mana mereka menyediakan pilihan transmisi secara
manual atau otomatis. 3.
Make To Order MTO, yaitu bila produsen menyelesaikan item akhinya jika dan hanya jika telah menerima pesanan konsumen untuk item tersebut.
4. Make To Stock MTS, yaitu bila produsen membuat item-item yang
diselesaikan dan ditempatkan sebagai persediaan sebelum pesanan konsumen diterima.
3.1.3. Sistem Produksi Menurut Aliran Operasi dan Variasi Produk