9. Tidak diperbolehkan Any unsound defect setiap cacat unsound, seperti pecah
dalam honey combing, retak memanjang, mata kayu mati, dan lain-lain. 10.
Tidak diperbolehkan Decay busuk.
2.5.2. Bahan yang Digunakan
Adapun bahan-bahan yang digunakan untuk memperlancar terjadinya proses produksi di PT. Sumatera Wood Industry dapat dikelompokkan atas bahan
baku, bahan penolong, dan bahan tambahan. 1.
Bahan Baku PT. Sumatera Wood Industry
menggunakan bahan baku berupa kayu setengah jadi atau kayu belahan dengan jenis kayu sembarang kampung, meranti, kapur,
dan sebagainya yang diperoleh dari kota-kota di sekitar wilayah kota Medan. 2.
Bahan Penolong Bahan penolong yang digunakan PT. Sumatera Wood Industry berupa kayu
bakar pada pembakaran tungku untuk alat pengering kiln dryer dan kertas amplaskertas pasir yang digunakan untuk menghaluskan permukaan pintu
yang dihasilkan agar mutu produk menjadi lebih baik. 3.
Bahan Tambahan Adapun bahan tambahan yang digunakan dalam proses produksi adalah :
a. Label, digunakan untuk menunjukkan merek dan spesifikasi dari produk
yang akan dikirim. b.
Karton Pengaman Siku, digunakan untuk melindungi daun pintu kayu dari cacat pada keempat sisi ujung siku pada saat pengiriman.
Universitas Sumatera Utara
c. Plastik, digunakan untuk membungkus keseluruhan daun pintu kayu agar
tidak terjadi goresan antar pintu jika ditumpuk saat pengiriman. d.
Plat BajaPlat Plastik, digunakan untuk mengikat bundelan daun pintu yang telah dibungkus plastik.
e. Boraks, berupa cairan yang dicelupkan pada balok kayu untuk kemudian
diproses pada mesin vacuum. f.
Lem Syntheco, digunakan sebagai bahan perekat antara komponen- komponen profil kayu dalam penyambungan rail, mullion, dan style
dengan menggunakan dowel. g.
Tepung Dempul, digunakan untuk menutupi sambungan dari kayu supaya produk yang terbentuk kelihatannya satu bagian. Untuk pemakaian tepung
dempul biasanya dicampur dengan air sebelum digunakan.
2.5.3. Uraian Proses
Uraian proses produksi dapat dilihat berdasarkan contoh model daun pintu kayu petak dua CD–02, karena proses produksinya memberikan gambaran
terhadap proses produksi model daun pintu lainnya dan keseluruhan dari proses produksi yang terjadi dilantai produksi pabrik. Adapun contoh gambar model
daun pintu kayu petak dua CD–02 dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2. Model Daun Pintu Kayu Petak Dua CD–02
Keterangan untuk setiap komponen-komponen daun pintu kayu tersebut adalah sebagai berikut :
1. Style ST merupakan bingkai paling luar dari sebuah pintu sebelah kiri dan
kanan. Pada sebuah daun pintu kayu terdapat dua buah style yang masing- masing beralur yang sudah dibor pada kedua ujungnya sebagai tempat pasak
yang disebut dowel. Setiap jenis daun pintu kayu model apapun selalu hanya terdapat dua unit ST yaitu ST kiri dan kanan.
2. Top Rail TR merupakan komponen yang beralur pada salah satu sisinya dan
pada kedua ujungnya. TR berada dibagian atas daun pintu dan digabungkan dengan komponen ST kiri dan kanan dengan Panel. Setiap jenis daun pintu
kayu model apapun selalu hanya terdapat satu unit TR.
TR
MR
BR P2
P1
S S
Universitas Sumatera Utara
3. Medium Rail MR merupakan komponen yang beralur pada kedua sisi dan
ujungnya. MR digabungkan dengan komponen ST kiri dan kanan dengan Panel atas dan bawah. Pada daun pintu kayu petak dua CD–02 terdapat satu
unit MR. 4.
Bottom Rail BR merupakan komponen yang beralur pada salah satu sisinya dan kedua ujungnya. BR berada pada bagian bawah pintu dan digabungkan
dengan komponen ST kiri dan kanan dengan Panel. Setiap jenis daun pintu kayu model apapun selalu hanya terdapat satu unit BR.
5. Panel adalah lembaran kayu berbentuk segi empat yang telah diberi profil
bentuk sudut, di mana terdapat dua unit panel pada daun pintu kayu petak dua CD–02.
Proses produksi daun pintu kayu petak dua CD–02 dapat dilihat dari block diagram
pada Gambar 2.3.
Universitas Sumatera Utara
Plastik Kertas
Amplas Dowell
Boraks Boraks
Vacumming
Pengeringan
Penyortiran Bahan Baku ST, TR, MR, dan BR
Blanking
Cutting
Rolling
Laminating
Pemotongan Bersih
Moulding
Pembuatan Profil
Pengeboran
Perakitan
Shanding
Finishing
Packing Vacumming
Pengeringan
Penyortiran Bahan Baku Panel
Blanking
Cutting
Rolling
Laminating
Pemotongan Bersih
Moulding
Pembuatan Profil
Pengeboran
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.3. Block Diagram Proses Produksi Daun Pintu Kayu Petak Dua CD–02
Adapun keterangan proses produksi daun pintu kayu petak dua CD–02 sesuai dengan block diagram di atas adalah sebagai berikut :
1. Vacuumming Pemasakkan
Vacuumming merupakan pemasakkan balok kayu di dalam mesin Vacuum
yang dicampur cairan boraks obat anti seranggarayap agar balok kayu terhindar dari serangan seranggarayap yang dapat merusak kualitas produk.
2. Pengeringan
Tujuan proses pengeringan dalam pengolahan kayu adalah : a.
Meminimumkan kadar air pada balok kayu menjadi 10–12. b.
Mencegah serangan jamur dan serangga perusak balok kayu. c.
Meningkatkan kekuatan kayu agar mudah dikerjakan. Proses pengeringan yang dilakukan di PT. Sumatera Wood Industry adalah
pengeringan dalam ruangan pengering atau Kiln Dryer KD. Proses pengeringan ini dilakukan dengan diangkut balok-balok kayu dari mesin
vacuum ke KD dengan forklift. Kiln Dryer KD berjumlah 8 kamar, di mana
proses pengeringan ini dilakukan selama ± 20 hari dengan suhu 70–80º yang bertujuan untuk mengurangi kadar air hingga menjadi 10–12. Untuk
mengukur kadar air digunakan alat ukur jenis tokok yang bentuknya seperti jarum suntik yang dimasukkan ke dalam kayu sehingga kadar air dapat
diketahui. Balok kayu hasil pengeringan di KD kemudian diangkut ke gudang bahan baku kering.
Universitas Sumatera Utara
3. Penyortiran
Tujuan proses ini adalah untuk menyortirmemilih batangan kayu berdasarkan spesifikasi yang telah ditetapkan. Proses penyortiran ini dilakukan di gudang
bahan kering. 4.
Blanking Pengetaman Dua Sisi Blanking
merupakan proses pengetaman awal, di mana bagian yang diketam adalah sisi atas dan sisi bawah dari balok kayu. Mesin yang digunakan pada
proses ini adalah Blanking Planner. Balok kayu hasil pengetaman awal ini kemudian dibawa ke bagian pemotongan cutting.
5. Cutting Pemotongan
Balok kayu yang telah mengalami proses pengetaman awal kemudian dipotong dengan menggunakan mesin Under Cut sesuai dengan ukuran yang
ditentukan dan dilebihkan sebanyak 2–3 cm per komponen. 6.
Rolling Pelurusan Balok kayu yang telah dipotong kasar, kemudian dibawa ke bagian rolling
yang bertujuan untuk meluruskan kayu-kayu yang bengkok dengan mesin Rolling
. 7.
Laminating Penyambungan Proses ini dilakukan untuk panel atau untuk komponen-komponen yang
lebarnya kurang dari bahan baku. Dalam proses ini kayu yang telah dipotong dan diluruskan kemudian digabungkan, setelah itu dilakukan proses
Universitas Sumatera Utara
penyambungan yang disebut dengan laminating. Mesin yang digunakan adalah Hot Press. Pada proses ini kayu yang digabungkan adalah kayu yang
grade dan warnanya sama sehingga tidak mengurangi mutu kayu tersebut.
8. Pemotongan bersih
Pada bagian ini, kayu dipotong sesuai dengan ukurannya yang disesuaikan dengan spesifikasi produk yang telah ditetapkan untuk diproduksi. Setelah
dilakukan pemotongan bersih, kayu dibawa ke bagian moulding untuk proses selanjutnya.
9. Moulding Pengetaman Empat Sisi
Pada proses ini, balok kayu diketam pada keempat permukaan sisinya. Proses ini bertujuan untuk mencegah adanya permukaan yang tidak rata akibat
pemotongan pada kayu. Moulding berbeda dengan Blanking, selain menggunakan mesin yang berbeda, blanking hanya bertujuan untuk
menghaluskan dua sisi permukaan saja yaitu sisi atas dan sisi bawah sedangkan pada proses moulding bertujuan untuk menghaluskan keempat
sisinya. 10.
Pembuatan Profil Proses ini bertujuan untuk membuat profilpola. Pembuatan profil ada dua
yaitu pembuatan profil panjang dengan menggunakan mesin Shaper dan profil pendek dengan menggunakan mesin Double End.
11. Pengeboran
Proses pengeboran dilakukan untuk masing-masing komponen, komponen yang dikerjakan adalah ST yang menggunakan mesin Six Head Bor, serta TR,
Universitas Sumatera Utara
MR, dan BR menggunakan mesin Double Head Bor dan Single BorOne Head Bor
. 12.
Perakitan Komponen-komponen MR, BR, Panel, dan dowel dirakit secara manual.
Setelah itu dilakukan penyatuanperakitan komponen-komponen tersebut dengan ST dan TR dengan menggunakan mesin Door Press.
13. Shanding Penghalusan
Setelah dilakukan perakitan, produk tersebut dibawa ke bagian shanding, proses ini bertujuan untuk menghaluskan permukaan pintu, mesin yang
digunakan adalah mesin Shanding, dan selain itu juga dilakukan pembersihan abu kayu dengan menggunakan air gun.
14. Finishing Pendempulan
Proses ini dilakukan secara manual yaitu melakukan pendempulan pada bagian yang kasar atau untuk menutupi lubang-lubang kecil yang ada di
permukaan pintu. 15.
Packing Proses ini diawali dengan pemberian label dan karton pengaman, kemudian
dibungkus dengan plastik agar pintu kayu jadi tidak terjadi kecacatan akibat gesekan saat pemindahan maupun pengiriman.
Universitas Sumatera Utara
2.5.4. Mesin dan Peralatan Produksi