The ASEAN Convention Against Trafficking in Persons,

61 Ratifikasi dari konvensi ini dilakukan Indonesia dengan menerbitkan Undang-undang Republik Indonesia nomor 5 tahun 2012 tentang Pengesahan ASEAN Convention On Counter Terrorism Konvensi ASEAN Mengenai Pemberantasan Terorisme. Konvensi ini ditujukan untuk memberikan kerangka kerjasama kawasan untuk memberantas, mencegah, dan menghentikan terorisme dalam segala bentuk dan manifestasinya, dan untuk mempererat kerja sama antar lembaga penegak hukum dan otoritas yang relevan dari para Pihak dalam memberantas terorisme. 114 Terdapat pula ASEAN Comprehensive Plan of Action on Counter-Terrorism yang disahkan pada 9 Juni 2009 di Nay Pyi Taw, Myanmar. 115

2.3.11. The ASEAN Convention Against Trafficking in Persons,

Rencana aksi tersebut menjadi panduan bagi negara-negara ASEAN dalam mengambil langkah-langkah taktis penanganan terorisme. Especially Women and Children dan the ASEAN Work Plan of Action Against Trafficking in Persons, Especially Women and Children Cetak biru APSC pada poin pertama dalam sub bagian 3.4. mengamanahkan, memastikan ratifikasi secepatnya dari the ASEAN Convention Against Trafficking in Persons, Especially Women and Children dan implementasi efektifnya, sebagaimana diterbitkannya the ASEAN Work Plan of Action Against Trafficking in Persons, Especially Women and Children. 116 114 Konvensi ASEAN Tentang Pemberantasan Terorisme. hal. 2 diunduh dari Konvensi ini sendiri http:treaty.kemlu.go.iduploads-pub5383_ASEAN-2007-0257.pdf pada 23 Maret 2016 pukul 15.00 WIB 115 ASEAN. 2009. ASEAN Documents on Combating Transnational Crime and Terrorism : A Compilation of ASEAN Declarations, and Statements on Combating Transnational Crime and Terrorism. Jakarta : Sekretariat ASEAN hal. 69. 116 Lihat : ASEAN. 2015. ASEAN 2025: Forging Ahead Together. hal. 37. Universitas Sumatera Utara 62 disahkan saat KTT ASEAN ke-27 pada 21 November 2015, di Kuala Lumpur, Malaysia. 117 Kovensi ini ditujukan untuk secara efektif mencegah dan memberantas perdagangan manusia, khususnya wanita dan anak, dan untuk memastikan peradilan dan hukuman efektif para pelaku; melindungi dan membantu korban perdagangan manusia dengan penghormatan penuh terhadap hak asasi manusia mereka; dan mempromosikan kerjasama antar para pihak dalam rangka mencapai tujuan ini. Para pihak setuju untuk menetapkan langkah-langkah dalam konvensi ini harus dibuat dan diterapkan dengan cara yang sejalan dengan prinsip tanpa diskriminasi yang sesuai secara internasional dan regional, khususnya untuk para korban perdagangan orang. 118 Selain keberadaan konvensi ini, masalah perdagangan manusia juga diatur dengan ASEAN Plan of Action Against Trafficking in Persons, Especially Women and Children yang diperkenalkan melalui Kuala Lumpur Declartion in Combating Transnational Crime. 119 117 Lihat : The ASEAN Convention Against Trafficking in Persons, Especially Women and Children hal. 33 diunduh dari Tujuan dari rencana kerja ini adalah untuk secara efektif menangani tantangan-tantangan untuk peningkatan pencegahan, menekan dan menghukum segala bentuk dari perdagangan manusia termasuk perlindungan dan bantuan kepada para korban perdagangan di kawasan dan http:www.asean.orgstorage201512ACTIP.pdf pada 23 Maret 2016 pukul 15.30 WIB 118 Ibid. hal. 3. 119 The Kuala Lumpur Declaration in Combating Transnational Crime. hal. 4 diunduh dari http:asean.orgwp-contentuploadsimages2015OctoberammtcKL 20DECLARATION20IN20 COMBATING20TNC.PDF pada 21 Maret 2016 pukul 18.03 WIB. Universitas Sumatera Utara 63 bekerja menuju peningkatan pendekatan komprehensif dan koordinasi kawasan untuk mencapai tujuan ini. 120 Berkaitan dengan perdagangan manusia, pada November 2015 di Yogyakarta telah dilaksanakan AICHR-SOMTC Joint Workshop. Hasil dari pertemuan itu ialah pembagian tugas antar badan-badan yang ada di ASEAN. Tugas pencegahan, perlindungan, kerjasama dan langkah ke depannya dibagi porsinya kepada tiap badan-badan yang bersangkutan. Badan-badan yang dimaksud antara ialah SOMTC, AICHR, ACWC, ACMW, SOMSWD, ACDM, AHA Centre, ASEAN Witness and Victim Protection Network dan SEANF. 121

2.3.12. ASEAN Agreement on Disaster Management and Emergency