Terorisme Kapabilitas Indonesia dalam Keamanan Non Tradisional

41 33. Papua Barat 23 186 37.533 34. Papua 113 612 62.676 Total 19.674 189.881 9.419.944 Sumber : Data dan Informasi Bencana Indonesia BNPB Kejadian bencana tersebut merupakan rekapitulasi dari seluruh jenis bencana seperti, gempa bumi, tsunami, tanah longsor, banjir, kebakaran, kekeringan, angin puting beliung, kerusuhan sosial dan lainnya. Masalah bencana termasuk kepada salah satu kategori keamanan non tradisional karena kejadian bencana dapat merenggut korban jiwa, dan mengganggu keamanan hidup dari manusia di dalam sebuah negara.

2.2. Kapabilitas Indonesia dalam Keamanan Non Tradisional

Kondisi keamanan suatu negara berkaitan erat dengan kemampuan atau kapabilitas negara tersebut dalam mencegah, maupun menangani kasus-kasus ancaman keamanan yang terjadi. Indonesia sendiri memiliki berbagai kasus yang termasuk dalam kategori keamanan non tradisional yaitu ancaman keamanan yang membahayakan keselamatan manusia sebagai warga negara. Ancaman itu dapat diminimalisir atau dicegah dengan keberadaan peraturan dan pelaksanaan aturan yang baik. Berikut adalah data yang menggambarkan bagaimana keberadaan peraturan dan badan-badan yang terkait keamanan non tradisional di Indonesia :

2.2.1. Terorisme

Terdapat beberapa undang-undang yang mengatur tentang tindakan terorisme, antara lain Undang-undang nomor 15 Tahun 2003 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme Menjadi Undang-undang. Perpu tersebut Universitas Sumatera Utara 42 lahir sebagai reaksi terhadap serangkaian kasus peledakan bom yang terjadi di Indonesia. Kemudian, pada tahun 2003 Perpu tersebut disahkan menjadi undang- undang agar memiliki kekuatan hukum yang berlaku permanen. Pada tahun 2013 muncul undang-undang nomor nomor 9 tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme. Undang-undang tersebut lahir sebagai konsekuensi terhadap ratifikasi International Convention For The Suppressionof The Financing Of Terrorism 1999 yang disahkan undang-undang Republik Indonesia Nomor 6 tahun 2006 Tentang Pengesahan International Convention For The Suppression Of The Financing Of Terrorism, 1999 Konvensi Internasional Pemberantasan Pendanaan Terorisme, 1999. Undang-undang lain adalah Undang-undang Republik Indonesia nomor 5 tahun 2006 tentang Pengesahan International Convention For The Suppression Of Terrorist Bombings, 1997 Konvensi Internasional Pemberantasan Pengeboman Oleh Teroris, 1997. Kemudian, Undang-undang Republik Indonesia nomor 5 tahun 2012 tentang Pengesahan ASEAN Convention On Counter Terrorism Konvensi ASEAN Mengenai Pemberantasan Terorisme. Selanjutnya, Undang- undang Republik Indonesia nomor 10 tahun 2014 tentang Pengesahan International Convention For The Suppression Of Acts Of Nuclear Terrorism Konvensi Internasional Penanggulangan Tindakan Terorisme Nuklir. Terdapat pula badan yang dibentuk untuk melaksanakan penanggulangan tindak pidana terorisme. Berdasarkan rekomendasi Komisi I DPR dan assessment Universitas Sumatera Utara 43 terhadap dinamika terorisme, maka pada tanggal 16 Juli 2010 Presiden Republik Indonesia menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2010 tentang Badan Nasional Penanggulangan Terorisme. 72

2.2.2. Narkoba.