43
terhadap dinamika terorisme, maka pada tanggal 16 Juli 2010 Presiden Republik Indonesia menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2010 tentang Badan
Nasional Penanggulangan Terorisme.
72
2.2.2. Narkoba.
Acuan dalam kasus narkoba berada pada Undang-undang Republik Indonesia nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika dan juga undang-undang
Republik Indonesia nomor 5 tahun 1997 tentang Psikotropika. Ada pula undang- undang yang merupakan ratifikasi perjanjian internasional, yaitu Undang-Undang
nomor 8 tahun 1976 tentang Pengesahan Konvensi Tunggal Narkotika 1961 beserta Protokol Tahun 1972 yang Mengubahnya, Undang-undang nomor 7 tahun
1997 tentang Pengesahan United Nations Convention Against Illicit Traffic in Narcotic Drugs and Psychotropic Substances, 1988 Konvensi Perserikatan
Bangsa-Bangsa tentang Pemberantasan Peredaran Gelap Narkotika dan Psikotropika, 1988 dan juga Undang-undang nomor 8 tahun 1996 tentang
Pengesahan Convention on Psychotropic Substances 1971 Konvensi Psikotropika 1971.
Selain undang-undang, terdapat peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 44 Tahun 2010 tentang Prekursor, peraturan pemerintah Republik
Indonesia nomor 109 tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau bagi Kesehatan dan peraturan pemerintah
72
http:www.bnpt.go.idprofil.php diakses pada 16 Maret 2016 pukul 10.46 WIB
Universitas Sumatera Utara
44
Republik Indonesia nomor 40 tahun 2013 tentang Pelaksanaan Undang-Undang nomor 35 tahun 2009 Tentang Narkotika.
Selain undang-undang ada juga Badan Narkotika Nasional atau BNN sendiri dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 17 Tahun 2002 tentang
Badan Narkotika Nasional.
73
Terbitnya Undang-Undang nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika menjadikan BNN sebagai lembaga pemerintah nonkementerian
yang berkedudukan di bawah Presiden dan bertanggung jawab kepada Presiden.
74
BNN sendiri secara kelembagaan memiliki perwakilan di tingkat provinsi dan kabupaten.
75
2.2.3. Perdagangan dan Penyelundupan Manusia
Undang-undang nomor 21 tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang menjadi dasar hukum tentang tindak pidana
perdagangan orang di Indonesia. Terdapat undang-undang Republik Indonesia nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, Undang-undang nomor 7 tahun
1984 tentang Pengesahan Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan Convention On The Elimination Of All Forms Of
Discrimination Against Women, Undang-Undang Republik Indonesia nomor 35 tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002
Tentang Perlindungan Anak yang turut menjadi dasar hukum pencegahan dan penanggulangan tindak pidana perdagangan orang di Indonesia.
73
Lihat: http:bnn.go.idreadpage8005sejarah-bnn diakses pada 16 Maret 2016 pukul 11.12 WIB.
74
Lihat : Pasal 64 Undang-Undang nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika.
75
Lihat : Pasal 65 Undang-Undang nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika.
Universitas Sumatera Utara
45
Terdapat juga Undang-undang Republik Indonesia nomor 5 tahun 2009 tentang Pengesahan United Nations Convention Against Transnational Organized
Crime Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Menentang Tindak Pidana Transnasional yang Terorganisasi, undang-undang Republik Indonesia nomor 14
tahun 2009 tentang Pengesahan Protocol To Prevent, Suppress And Punish Trafficking In Persons, Especially Women And Children, Supplementing The
United Nations Convention Against Transnational Organized Crime Protokol Untuk Mencegah, Menindak, Dan Menghukum Perdagangan Orang, Terutama
Perempuan Dan Anak-Anak, Melengkapi Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Menentang Tindak Pidana Transnasional yang Terorganisasi.
Kemudian ada juga undang-undang Republik Indonesia nomor 15 tahun 2009 tentang Pengesahan Protocol Against The Smuggling Of Migrants By Land,
Sea And Air, Supplementing The United Nations Convention Against Transnational Organized Crime Protokol Menentang Penyelundupan Migran
Melalui Darat, Laut, Dan Udara, Melengkapi Konvensi Perserikatan Bangsa- Bangsa Menentang Tindak Pidana Transnasional yang Terorganisasi. Hingga
undang-undang Republik Indonesia nomor 10 Tahun 2012 tentang Pengesahan Optional Protocol To The Convention On The Rights Of The Child On The Sale
Of Children, Child Prostitution And Child Pornography Protokol Opsional Konvensi Hak-Hak Anak Mengenai Penjualan Anak, Prostitusi Anak, Dan
Pornografi Anak
Universitas Sumatera Utara
46
2.2.4. Penyelundupan Senjata Api