ASEAN Agreement on Disaster Management and Emergency

63 bekerja menuju peningkatan pendekatan komprehensif dan koordinasi kawasan untuk mencapai tujuan ini. 120 Berkaitan dengan perdagangan manusia, pada November 2015 di Yogyakarta telah dilaksanakan AICHR-SOMTC Joint Workshop. Hasil dari pertemuan itu ialah pembagian tugas antar badan-badan yang ada di ASEAN. Tugas pencegahan, perlindungan, kerjasama dan langkah ke depannya dibagi porsinya kepada tiap badan-badan yang bersangkutan. Badan-badan yang dimaksud antara ialah SOMTC, AICHR, ACWC, ACMW, SOMSWD, ACDM, AHA Centre, ASEAN Witness and Victim Protection Network dan SEANF. 121

2.3.12. ASEAN Agreement on Disaster Management and Emergency

Response Kesepakatan ASEAN tentang manajeman bencana dan tanggap darurat merupakan kesepakatan yang disepakati oleh para Menteri Luar Negeri negara- negara anggota ASEAN pada 26 Juli 2005 di Vientiane, Laos. 122 Kesepakatan ini disebut dalam salah satu poin dalam cetak biru APSC di sub bagian B.3.8. Poin tersebut menyatakan, pengimplementasian the ASEAN Agreement on Disaster Management and Emergency Response AADMER sebagai dasar utama untuk manajemen bencana di kawasan. 123 120 Lihat : ASEAN Plan of Action Against Trafficking in Persons, Especially Women and Children. hal. 4 diunduh dari Kesepakatan ini sendiri ditujukan untuk menyediakan mekanisme yang efektif untuk mencapai pengurangan yang mendasar atas kerugian yang disebabkan bencana dalam hal korban tewas, http:www.asean.orgstorage201512APA-FINAL.pdf pada 23 Maret 2016 pukul 16.30 WIB. 121 Lihat : AICHR – SOMTC Joint Workshop Human Rights-Based Approach To Combat Trafficking In Persons, Especially Women And Children : Summary and Ways Forward to Further Cooperation. 122 Lihat : ASEAN Agreement on Disaster Management and Emergency Response. hal. 27 diunduh dari http:agreement.asean.orgmediadownload20140119170000.pdf pada 23 Maret 2016 pukul 17.00 WIB 123 Lihat : ASEAN 2025: Forging Ahead Together. hal. 39. Universitas Sumatera Utara 64 kerugian sosial, ekonomi dan lingkungan dari para pihak, dan secara bersama menanggapi keadaan darurat bencana melalui upaya nasional terpadu serta kerjasama intensif regional dan internasional. Hal ini harus dicapai dalam konsep menyeluruh melalui pembangunan yang berkelanjutan dan sesuai dengan ketentuan dari perjanjian ini. 124 124 Lihat : ASEAN Agreement on Disaster Management and Emergency Response. hal. 5-6 diunduh dari Bentuk- bentuk mekanisme dalam cetak biru APSC yang baru disahkan pada KTT ASEAN ke-27 di Kuala Lumpur tahun 2015 lalu merupakan tindak lanjut dari langkah-langkah yang terus berjalan dalam mewujudkan komunitas politik- keamanan ASEAN selain langkah-langkah yang telah tuntas dilaksanakan. http:agreement.asean.orgmediadownload20140119170000.pdf pada 23 Maret 2016 pukul 17.00 WIB. Universitas Sumatera Utara 1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang