38
2.1.4. Penyelundupan Senjata Api
Kasus terorisme yang banyak terjadi seperti telah disebutkan sebelumnya memberikan gambaran bahwa banyak terjadi peredaran senjata di kalangan bukan
aparat. Laporan dari International Crisis Group ICG, menyebutkan empat sumber utama senjata-senjata ilegal di Indonesia, yaitu: pencurian atau pembelian
secara ilegal dari oknum TNI Tentara Nasional Indonesia atau polisi, sisa senjata di wilayah-wilayah konflik, hasil rakitan pembuat senjata lokal, dan
penyelundupan. Persoalan ini telah menarik perhatian masyarakat setelah sejumlah perampokan kelas kakap dan penemuan bahwa senjata-senjata yang
digunakan di sebuah kamp latihan tempur teroris berasal dari persediaan lama milik polisi.
68
Rute penyelundupan dari Thailand yang di masa lalu digunakan oleh Gerakan Aceh Merdeka GAM, dan dari Mindanao yang digunakan oleh Jemaah
Islamiyah, KOMPAK dan kelompok-kelompok ekstrimis lain. Selain itu, rute tersebut digunakan juga oleh pihak lain, termasuk para dealer narkotik dan
kelompok-kelompok jihadi.
69
68
Senjata Gelap di Indonesia 7 September 2010 diakses dari
Keberadaan terorisme, dan juga pasar narkoba yang cukup besar menyebabkan terjadinya penyelundupan senjata api ini melalui jalur-
jalur di perbatasan yang pengawasannya tidak begitu ketat.
http:www.crisisgroup.orgenpublication- typemedia-releases2010asiaillicit-arms-in-indonesia.aspx?alt_lang=id pada 15 Maret 2016 pukul 15.40
WIB
69
Ibid
Universitas Sumatera Utara
39
2.1.5. Cybercrimes
Kejahatan menggunakan jaringan atau sering dikenal dengan cybercrimes merupakan fenomena yang marak terjadi seiring perkembangan teknologi. Selama
tiga tahun terakhir, tercatat 36,6 juta serangan cyber crime terjadi di Indonesia. Sejak 2012 sampai dengan April 2015, Subdit IT Cyber Crime telah menangkap
497 orang tersangka kasus kejahatan di dunia maya. Dari jumlah tersebut, sebanyak 389 orang di antaranya merupakan warga negara asing, dan 108 orang
merupakan warga negara Indonesia.
70
Serangan kejahatan dalam jaringan di Indonesia oleh para peretas atau hacker terhitung hingga Agustus 2015, telah merugikan negara mencapai Rp
33,29 miliar.
71
2.1.6. Bencana