Hasil pengamatan interaksi antara siswa dan siswa lain

dengan cara melihat temannya saja? kelompoknya Sendiri. 2. Apakah ada siswa yang berdiskusi dengan siswa lain dalam menyelesaikan masalah matematika? Ada beberapa siswa yang berdiskusi dengan siswa lain dalam menerjakan soal matematika dengan semagat. 3. Apakah ada siswa yang mengerjakan soal matematika dengan cara yang lain? Ada siswa yang mengerjakan lebih dari satu caraberbeda-beda dengan siswa lain. 4. Apakah ada siswa yang mengerjakan soal latihan bersama-sama dengan siswa lain? Hanya ada siswa yang bersama- sama siswa lain dalam mengerjakan soal latihan. 5. Apakah ada siswa dalam mengerjakan soal hanya satu cara saja? Ada siswa yang mengerjakan dengan cara yang sama. 6. Apakah ada siswa dalam mengerjakan soal dengan cara membantu temannya? Semua siswa membantu dan kerja sama dalam mengerjakan soal latihan. Pada Tabel 4.28 di atas dapat dilihat bahwa dalam proses menyelesaikan masalah soal matematika tidak ada siswa yang mengerjakan soal dengan melihat temannya selain kelompoknya sendiri. Semua siswa berdiskusi dengan siswa lain dalam menerjakan soal latihan matematika dengan antusias. Ada beberapa siswa yang mengerjakan soal lebih dari satu cara berbeda-berbeda dengan siswa lain. Ada sebagian siswa yang mengerjakan cara yang sama, saling membantu dan kerja sama dalam mengerjakan soal latihan. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam cara menyelesaikan masalah matematika antara siswa dan siswa lain sudah aktif. Ada beberapa siswa menerjakan lebih dari satu caraberbeda-berbeda dengan siswa lain. Siswa sudah mulai mampu menyelesaikan masalah dengan cara sendiri dan kelompok. Kesimpulan secara keseluruhan pada pertemua keempat Dari hasil refleksi mengenai deskripsi proses pembelajaran pada pertemuan keempat pada tabel data hasil observasi serta wawancara gurusiswa pada SD yang menerapkan PMRI dapat disimpulkan: 1. Guru menyajikan soal kontekstual pada awal pembelajaran, sehingga siswa melihat bahwa matematika bermaknabermanfaat bagi dirinya. Hal ini motivasi minat siswa untuk mempelajari matematikamenurut hasil wawancara dengan siswa. 2. Guru memberi kesempatan siswa menyelesaikan masalah dengan caranya sendiri, sehingga siswa sendiri yang mengkonstruksi pengetahuanya dan tidak sekedar menghafal prosedurcara penyelesaianya. 3. Guru berusaha menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Dengan perasaan yang senang, siswa pun dapat bernalar secara oktimal sehingga sesuatu yang dipelajari dapat terencana dengan baik. 4. Siswa menyelesaikan persoalan secara kelompok mampun individu. Menurut hasil wawancara dengan siswa, siswa cendrung menyukai belajar secara kelompok karena siswa dapat berinteraksi dengan teman lainya.