Mengajar Pembelajaran Pengertian Belajar dan Pembelajaran

kegiatan integral, utuh, dan terpadu antara siswa sebagai pembelajar yang sedang belajar dan guru sebagai pengajar yang sedang mengajar. Dalam kegiatan ini, ada hubungan antara guru dengan siswa, sehingga menimbulkan suasana yang bersifat pembelajaran. Siswa dalam suasana pembelajaran itu menjalani tahapan kegiatan belajar melalui interaksi dengan kegiatan tahapan mengajar yang dilakukan guru. Namun, dalam pembelajaran masa kini, guru bukan hanya menggunakan suasana yang bersifat pembelajaran, melainkan dianjurkan pula menggunakan komunikasi banyak arah agar siswa belajar aktif, sebagaimana diilustrasikan diagram berikut. Gambar 2.1 Model Komunikasi Belajar Banyak Arah Dalam konteks semacam itu, siswa bukan hanya melakukan proses belajar dalam suasana komunikasi dua arah, melainkan juga dapat melakukannya dalam komunikasi banyak arah. Jadi, hubungan tidak hanya terjadi antara seorang guru dengan siswa dan siswa dengan guru tetapi juga antara siswa dengan siswa lain.

B. Pembelajaran Matematika G

S 4 S 1 S 3 S 2 Keterangan: G : Guru pendidik S : Siswa anak didik

1. Pendekatan konvensional

Dalam kaitannya dengan pengajaran matematika, pendekatan yang masih banyak digunakan oleh guru pada saat ini adalah pendekatan konvensional, yaitu pendekatan yang masih didominasi paradigma tradisional di mana guru mengajar untuk mentransfer pengetahuan kepada murid yang pasif menerima pengetahuan. Di antara ciri pendekatan konvensional adalah sebagai berikut: a. Guru secara aktif mentransfer pengetahuan ke dalam pikiran siswa guru mengajari siswa. b. Siswa menerima pengetahuan secara pasif murid berusaha menghafalkan pengetahuan yang diterima. c. Pembelajaran dimulai oleh guru dengan menjelaskan konsep atau prosedur menyelesaikan soal, memberi soal-soal latihan kepada siswa. d. Memeriksa dan memberi skor pada pekerjaan siswa. e. Memberi penjelasan lagi atau memberi tugas pekerjaan rumah pada siswa. Untuk menjalankan model pembelajaran konvensional seperti itu, biasanya metode yang digunakan adalah metode ceramah atau metode tanya jawab. a. Metode ceramah Menurut Hasibuan, metode ceramah merupakan cara penyampaian bahan pelajaran dengan komunikasi lisan. Metode ceramah sangat ekonomis dan efisien untuk keperluan penyampaian informasi dan pengertian. Metode ini memiliki kelemahan karena siswa cenderung pasif, pengaturan kecepatan secara klasikal ditentukan oleh pengajar, kurang cocok untuk pembentukan keterampilan dan sikap, dan cenderung menempatkan pembelajar sebagai otoritas terakhir. Dalam Buku Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar untuk SMU, disebutkan bahwa metode ceramah adalah suatu cara atau metode mengajar atau penyajian materi lewat penuturan dan penerapan lisan oleh guru pada siswa. Metode ini menjadi metode yang paling banyak dipakai guru dalam pembelajaran hingga sekarang. Di Indonesia metode ini sangat umum digunakan guru-guru dari tingkat pendidikan paling rendah sampai tingkat pendidikan paling tinggi Ahsin, 1980. Dalam implementasinya, guru dapat menggunakan alat peraga untuk membantu menjelaskan materi pelajaran, tetapi alat utama tetap dengan bahasa lisan. Jadi, walaupun guru mengumpulkan alat peraga dalam pembelajaran, dalam pelaksanaan guru lebih banyak atau sebagian besar menyampaikan materi pelajaran dengan jalan menerangkan atau menjelaskan. Menurut Ahsin 1980, ada beberapa kelebihan dan kelemahan dari metode ceramah sebagai berikut: 1 Kelebihan metode ceramah a Menghemat penggunaan waktu mengajar di kelas karena guru dapat menyampaikan buah pikirannya langsung pada sasaran. b Guru dapat menguasai seluruh arah pembicaraan dalam kelas.