Pemecahan Masalah Berbasis PMRI dalam Matematika
Metode pembelajaran matematika di sekolah Non-PMRI yang selama ini banyak digunakan adalah metode konvensional, sebuah metode yang memusatkan
kegiatan belajar-mengajar pada guru di mana siswa hanyalah berperan sebagai pendengar yang pasif. Guru aktif mentransfer pengetahuannya kepada siswa,
sementara siswa tidak diberi banyak kesempatan untuk mengkonstruksi pengetahuannya sendiri, sementara siswa hanya menerima secara pasif. Faktor
hukuman yang selama ini diterapkan oleh guru dianggap sebagai alat untuk memacu siswa belajar perlahan-lahan mempengaruhi psikologi dan minat siswa terhadap
matematika. Kurangnya minat siswa terhadap matematika dan takutnya siswa pada matematika sebagian besar dipengaruhi metode pembelajaran konvensional yang
selama ini diterapkan. Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia PMRI yang memiliki karakteristik penting dapat menarik minat siswa terhadap
matematika. Untuk dapat mengukur implementasi PMRI dalam konteks pembelajaran
matematika, penelitian ini mengacu pada pendapat Marpaung 2006 yang dengan jelas mendeskripsikan karakteristik PMRI sebagaimana selama telah dijalankan di
beberapa sekolah yang menerapkan pendekatan tersebut lihat hal. 22-26. Berdasarkan kerangka pikir yang dikemukakan di atas, dapat diketahui bahwa
tampaknya terdapat perbedaan signifikan antara proses pembelajaran yang dilakukan dalam lingkungan sekolah antara menggunakan pendekatan PMRI dan menggunakan
pendekatan konvensional. Perbedaan itu akan dilihat dari pengaruh proses pembelajaran semacam itu terhadap siswa dalam menyelesaikan masalah matematika,
terutama dalam kaitannya dengan soal pecahan. Asumsinya, sekolah yang menerapkan PMRI mampu mendorong siswa untuk mampu menyelesaikan soal
pecahan matematika secara lebih baik dalam hubungannya dengan kehidupan sehari- hari. Jika asumsi ini benar, dapat dikatakan bahwa pendekatan PMRI lebih unggul
dibandingkan pendekatan konvensional. Berdasarkan kajian teoritis dan penyusunan kerangkan berpikir di atas peneliti
ini merumusan sebagai berikut: Analisis Perbandingan
Gambar 2.4 Skema Analisis 1.
Deskripsi perbedaan proses pembelajaran di SD PMRI dan Non-PMRI. 2.
Adakah perbedaan minat siswa terhadap matematika sebagai akibat perbedan proses pembelajaran di SD PMRI dan Non-PMRI.
3. Adakah perbedaan, dampak pembelajaran matematika terhadap kemampuan
siswa dalam menyelesaikan soal pecahan matematika pada SD PMRI dan SD Non-PMRI.
SD dengan Pendekatan PMRI
SD Non-PMRI
Indikator:
1. Keaktifan Guru dalam Proses Dialog
2. Keaktifan Siswa 3. Interaksi Guru-Siswa
4. Minat siswa 5. Proses Pemecahan
Masalah Pecahan