5. ROE
Tingkat kemampuan RSUD Rantauprapat dalam menghasilkan laba dengan menggunakan modal sendiri dengan membandingkan dari tahun 2013,
2014 dan 2015. Data hasil penelitian yang diperoleh dari Bagian Keuangan yaitu :
Tabel 4.9 Return On Equity RSUD Rantauprapat keterangan
Tahun 2013 Tahun 2014
Tahun 2015 Rugi Sikpa
Rp. – 33.067.659.2s72
Rp. - 22.630.989.925 Rp.
– 44.870.603.430
Total Aktiva Rp. 32.535.591.784
Rp. 41.805.531.867,54 Rp.46.277.304.273,84
ROE -101
-54 -96
Rata-rata -83,66
Sumber : diolah dari data Bag. Keuangan RSUD Rantauprapat
Dari perhitungan labarugi SilpaSikpa pada tahun 2013, 2014, dan 2015 menunjukkan kerugian atau disebut Sikpa. Sedangkan jika diukur berdasarkan
ROA, maka dapat dilihat bahwa tingkat pengembalian dari seluruh asset yang dimiliki rumah sakit semakin menurun karena disebabkan oleh sikpakerugian
yang diperoleh dan jika diukur berdasarkan ROE, maka dapat dilihat bahwa rumah sakit tidak mampu mengelola modal yang tersedia secara efisien untuk
menghasilkan pendapatan, RSUD Rantauprapat merupakan milik Pemda yang belum sepenuhnya BLUD maka pihak rumah sakit masih terikat oleh pemda.
4.3 Perspektif Pelanggan
Customer Satisfaction merupakan pengukuran terhadap perspektif pelanggan tentang pelayanan dokter dan perawat menggunakan data primer yang
diperoleh dari memberikan kuesioner terhadap kepuasaan pelanggan.
Pelayanan Dokter
Berdasarkan data primer dari kuesioner yang diberikan kepada pasien diperoleh hasil sebesar80 pasien tidak puas terhadap pelayanan dokter.
Universitas Sumatera Utara
Pelayanan perawat
Berdasarkan data primer dari kuesioner yang diberikan kepada pasien diperoleh hasil sebesar 70 pasien tidak puas terhadap pelayanan perawat.
Customer retention pelanggan merupakan pengukuran dengan mengetahui besarnya persentase pertumbuhan kunjungan pelanggan dengan menggunakan
data sekunder diperoleh hasil pada tahun 2014 total jumlah kunjungan pasien RSUD yaitu 73.799 orang, dengan rincian sebanyak 13.322 18,05 orang
untuk rawat inap dan 60.477 untuk rawat jalan.Pada tahun 2015 total jumlah kunjungan pasien sebanyak 76.670 orang, dengan rincian pada rawat inap
sebanyak 11.864 orang dan pada rawat jalan sebanyak 64.806 orang. data ini memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan jumlah kunjungan pasien di RSUD
dari tahun 2014 ke tahun 2015 sebanyak 2.871 orang atau sebesar 3,89. Dengan perhitungan :
= x100
= x 100
= 3,89
Pangsa pasar merupakan pengukuran terhadap besarnya pangsa pasar rumah sakit yang dinyatakan dalam bentuk jumlah pelanggan dari setiap unit
produk. Pengukuran pangsa pasar dilakukan dengan cara melihat pemakaian produk rumah sakit seperti Haemodialisa dan Ct-Scan
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10 Jumlah Pelanggan Haemodialisa
No Pasien
2013 2014
2015 1
Pasien Umum 158
105
18 2
Pasien Askes 286
- -
3 Pasien Jamkesmas
273 -
- 4
PasienAskesda 169
56 20
5. Pasien BPJS -
876 695
Jumlah 886
1037 733
Tabel 4.11 Jumlah Pelanggan Ct-Scan
4.4 Perspektif Proses Bisnis Internal
1. Proses Operasional
Rujukan keluar rumah sakit adalah upaya rumah sakit untuk mengirimkan pasien ke sarana pelayanan lain. Hal yang ditanyakan adalah bagaimana proses
yang dilakukan RSUD Rantauprapat untuk mengirimkan pasien ke sarana pelayanan lain. Jawaban dari informan adalah :
No. Jumlah Pasien
2013 2014
2015 1
PasienUmum 1014
5893 3306
2 PasienAskes
413 -
- 3
PasienJamkesmas 79
- -
4 PasienAskesda
468 2182
504 5
Pasien BPJS -
4126
7005 Jumlah
1974 12201
10815
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.12 Matriks pernyataan informan tentang rujukan RSU Rantauparapat
Informan Pernyataan
Kabid Rujukan dan Rekam Medis
Proses rujukan yang dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan mulai dari puskesmas bila tidak
bisa ditangani akan dirujuk ke RSUD Rantauprapat bila tidak bisa ditangani atau pasien meminta dirujuk maka
pasien dirujuk ke rumah sakit lain yang kelas A sesuai dengan arahan dokter yang merawatnya dengan
melengkapi administrasi terlebih dahulu.
Hasil wawancara menunjukkan bahwa rujukan pasien keluar di RSUD Rantauprapat dilakukan sesuai prosedur yang telah ditentukan sesuai dengan
arahan dokter yang merawatnya pasien dirujuk ke rumah sakit kelas A yang telah ditentukan serta melengkapi administrasi terlebih dahulu.
2. Proses Inovasi
Kelengkapan fasilitas adalah ketersediaan fasilitas kesehatan yang digunakan untuk pemeriksaan dan pengobatan sesuai kebutuhan pasien medis
dan non medis. Untuk mengetahui kelengkapan fasilitas dilakukan wawancara mendalam.
Tabel 4.14 Matriks pernyataan informan tentang kelengkapan fasilitas di RSUD Rantauprapat.
Informan Pernyataan
Kabid Peralataan dan Pengadaan Fasilitas
Fasilitas yang ada dirumah sakit ini sudah lengkap dan canggih seperti USG 4 dimensi, Panoramic, scaning
dan sebagainya.Hanya saja, perlu penambahan ruangan untuk perbaikan sarana rumah sakit serta
menambah arus listrik di rumah sakit.
Universitas Sumatera Utara
Hasil wawancara menunjukkan bahwa di RSUD Rantauprapat perlu perluasaan lahan agar dapat menambahan gedung untuk perbaikan sarana rumah
sakit dan menambah arus listrik agar AC di ruangan rawat inap dapat dipakai. Dan untuk fasilitas alkes sendiri sudah canggih dan lengkap seperti : USG 4
dimensi, Panoramic, scanning.
3. Pelayanan
Adapun indikator yang digunakan menurut depkes tahun 2005 adalah
Tabel 4.13 Indikator pelayanan pada rawat jalan
No Poliklinik
2013 2014
2015
Um u
m As
k es
J a
m k
esm a
s As
k esda
Um u
m BPJ
S As
k esda
J u
m la
h Um
u m
BPJ S
ASDA Jumlah
1
Penyakit Dalam 2750
6342 649
3100 2040
9046 2857
13943
1012 7241
1354
9607 2
Bedah 1718
1150 450
2195 1489
1856 1409
4754 991
2790 1160
4941 3
Anak 1460
479 1005
1328 1373
963 1466
3802 779
1063 1099
2941 4
PKBRS 965
470 100
329 698
1082 763
2543
357 1753
668
2778 5
Mata 2131
3011 202
1012 2141
3421 948
6510 1377
5981 569
7927 6
THT 1966
1096 158
955 1654
1419 786
3859 1290
1866 676
3832 7
Gigi Mulut 455
504 56
265 360
465 298
1123
239 688
158
1085 8
Kulit Kelamin
771 814
60 391
713 678
300 1691
177 1194
228 1899
9
Fisioterapi 768
3226 122
833 496
2390 589
3475
322 3116
552
4000 10
Neurologi 1725
2752 293
1180 1725
3233 1286
6244 958
5367 958
7283 11
Jiwa Psikiatri 952
1523 450
6870 690
3870 5030
9590 466
5595 4068
10129 12
Paru 1025
640 171
663 925
887 573
2385
728 1386
574
2688 13
Jantung -
- -
- -
- -
-
531 3926
421 4878
14 Bedah Ortopedi -
- -
- 171
287 100
558 140
589 83
818 Jumlah
17006 21907
3716 16196
14475 29597
16405 60477
9677 42555
12568 64806
Sumber data Bagian Rekam Medis Informasi
Tabel 4.14 Indikator pelayanan pada rawat inap No
Indikator Kinerja
2013 202 TT
2014 216 TT
2015 225 TT
Standart Nasional
1
BOR 75.15
71.04 72.02
60-85
2 TOI
4.38 1.51
1.80 1-3 hari
3
LOS 1.36
3.95 4.65
6-9 hari
Universitas Sumatera Utara
4 BTO
62.32 65.69
56.54 40-50 kali
Sumber data Bagian Rekam Medis Informasi Berdasarkan data yang diperoleh indikator-indikator pelayanan rumah
sakit tahun 2013-2015 secara rinci adalah sebagai berikut : a.
Tahun 2013 Angka pencapaian BOR tahun 2013 adalah 75.15. Masih berada
dalam batas-batas angka ideal yaitu antara 60-85. TOI Turn Over Interval adalah rata-rata hari tempat tidur tidak
ditempati, untuk tahun 2013 TOI di RSUD adalah 4.38 hari berarti sudah melewati kategori efesien perlu peningkatan perencanaan
dalam hal pemasaran produk rawat inap. Rata
– rata lama pasien dirawat LOS adalah 1.36.Masih kurang efisien karena menurut angka ideal 6-9 hari, maka demikian perlu
adanya peningkatan terhadap mutu pelayanan untuk masa yang akan datang.
BTO Frekuensi Pemakaian Tempat Tidur Dalam 1 Tahun kurang efesien karena menurut angka ideal 40-50 kali, sedangkan BTO
RSUD adalah 62.32. b.
Tahun 2014 Angka pencapaian BOR tahun 2013 adalah 71.04. Masih berada
dalam batas-batas angka ideal yaitu antara 60-85.
Universitas Sumatera Utara
TOI Turn Over Interval adalah rata-rata hari tempat tidur tidak ditempati, untuk tahun 2013 TOI di RSUD adalah 1.51 hari berarti
telah efesien karena dalam angka ideal. Rata
– rata lama pasien dirawat LOS adalah 3.95.Masih kurang efisien karena menurut angka ideal 6-9 hari, maka demikian perlu
adanya peningkatan terhadap mutu pelayanan untuk masa yang akan datang.
BTO Frekuensi Pemakaian Tempat Tidur Dalam 1 Tahun kurang efesien karena menurut angka ideal 40-50 kali, sedangkan BTO
RSUD adalah 65.69. c.
Tahun 2015 Angka pencapaian BOR tahun 2013 adalah 72.02. Masih berada
dalam batas-batas angka ideal yaitu antara 60-85. TOI Turn Over Interval adalah rata-rata hari tempat tidur tidak
ditempati, untuk tahun 2013 TOI di RSUD adalah 1.80 hari berarti telah efesien karena dalam angka ideal.
Rata – rata lama pasien dirawat LOS adalah4.65.Masih kurang
efisien karena menurut angka ideal 6-9 hari, maka demikian perlu adanya peningkatan terhadap mutu pelayanan untuk masa yang
akan datang. BTO Frekuensi Pemakaian Tempat Tidur Dalam 1 Tahun kurang
efesien karena menurut angka ideal 40-50 kali, sedangkan BTO RSUD adalah 56.54.
Universitas Sumatera Utara
4.5 Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan