Ukuran Kinerja RSUD Rantauprapat

4.6 Ukuran Kinerja RSUD Rantauprapat

Tabel 4.15 Kriteria Keseimbangan Perspektif Sasaran Strategik Hasil Skor Keuangan Revenue Cost Laba ROA ROE Meningkatnya pendapatan Meningkatnya pengeluaran Penurunan laba RSUD Pengembalian aset Pengelolahan modal 1 -1 1 -1 -1 Pelanggan Meningkatnya kepercayaan pelanggan Retensi pelanggan Pangsa pasar Kepuasaan pelanggan pada dokter Kepuasaan pelangaan pada perawat Tingkat pertumbuhan pelanggan Persentase jumlah pelanggan dalam pemakaian produk -1 -1 1 1 Bisnis Internal Meningkatkan proses opeasional Meningkatnya inovasi Meningkatnya pelayanan Proses rujukan Kelengkapan fasilitas Rawat jalan dan rawat inap 1 1 1 Pembelajaran dan Pertumbuhan Meningkatnya komitmen karyawan Kemampuan sistem informasi Kepuasaan karyawan Turn over karyawan Infrastruktur teknologi terhadap kinerja karyawan -1 1 1 Tabel di atas menjelaskan hasil penetapan skor dari masing - masing variabel perspektif. Terdapat 14 variabel dari empat perspektif yang diteliti. Penetapan skor dilakukan oleh peneliti sendiri. Dalam menetapkan skor untuk masing-masing variabel, peneliti melihat dari hasil penelitian. Adapun penjelasan dari tabel di atas adalah sebagai berikut : 1. Peningkatan pendapatan memiliki skor 1 karena melebihi dari pendapatan tahun sebelumnya. Universitas Sumatera Utara 2. Peningkatan pengeluaran diberi skor -1 karena tidak ada target dari rumah sakit. 3. Laba diberi skor 1 karena hasil yang diperoleh lebih besar pengeluaran daripada pendapatan sehingga keutungan yang didapat mengalami penurunan. 4. ROA diberi skor -1 karena hasil yang diperoleh bahwa tingkat pengembalian dari seluruh asset yang dimiliki rumah sakit semakin menurun karena disebabkan oleh sikpakerugian yang diperoleh. 5. ROE diberi skor -1 karena rumah sakit tidak mampu mengelola modal yang tersedia secara efisien untuk menghasilkan pendapatan. 6. Kepuasaan pelanggan terhadap dokter memiliki skor -1 karena diperoleh hasil bahwa pasien tidak puas sebesar 80. 7. Kepuasaan pelanggan terhadap perawat memiliki skor -1 karena diperoleh hasil bahwa pasien tidak puas sebesar 70. 8. Tingkat pertumbuhan pelanggan memiliki skor 1 karena mengalami peningkatan jumlah pelanggan 9. Pengukuran pangsa pasar memiliki skor 1 karena jumlah pasien dalam pemakaian produk meningkat. 10. Rujukan prosedur diberi skor 1 karena prosedur rujukan sesuai dengan alur yang telah ditentukan. 11. Kelengkapan fasilitas diberi skor 1 karena fasilitas di rumah sakit sudah lengkap dan canggih. 12. Pelayanan pada rawat jalan dan rawat inap diberi skor 1 karena pelayanan meningkat. Universitas Sumatera Utara 13. Kepuasaan karyawan diberi skor -1 karena tingkat kepuasan karyawan masih rendah. 14. Turn over karyawan memiliki skor 1 karena tingkat turn over-nya rendah. 15. Kemampuan sistem informasi diberi skor 1 karena karyawan mudah dalam mengaskses informasi. Dari tabel di atas terlihat bahwa total bobot skor rumah sakit adalah 15 skor dari total bobot standar, sehingga rata-rata skor adalah 915 = 0,6. Berikut gambaran kinerja RSUD Rantauprapat. kurang cukup baik -1 0,6 1 Gambar 4.1 Skala Kinerja RSUD Rantauprapat Gambar di atas menunjukkan batas antara kurang, cukup dan baik. Kinerja kurang jika nilai kurang dari -1 - 0, kinerja cukup jika 0 - 0,5 dan kinerja baik jika 0,5 – 1. Dengan demikian dapat diartikan bahwa RSUD Rantauprapat jika dilihat menggunakan balanced scorecard terletak di daerah baik. Universitas Sumatera Utara 71

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Kinerja

RSUD Rantauprapat dalam Perspektif Keuangan Berdasarkan Balanced Scorecard. Perolehan data hasil penelitian dalam bentuk data sekunder diketahui bahwa kinerja keuangan dari variabel tingkat pendapatan menunjukkan kinerja yang baik. Hal ini dikarenakan hasil perhitungan tingkat pendapatan bernilai positif. Nilai positif ini dikarenakan pendapatan RSUD Rantauprapat pada tahun 2014 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2103 yaitu sebesar Rp 20.123.941.794,37 atau sekitar 88,02 dan pada tahun 2015 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2014 yaitu sebesar Rp 2.029.274.012,00 atau sekitar 4,72. Menurut analisis peneliti, hal ini dikaitkan dengan tahun 2013 RSUD Rantauprapat telah menjadi Badan Layanan Umum Daerah sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Labuhanbatu nomor : 90001DPPKAD2013 tanggal 3 Januari 2013 tentang Penetapan Status Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah PPK-BLUD Penuh. Kemudian pada tahun 2014 diberlakukannya program JKN oleh BPJS, sehingga masyarakat lebih memilih berobat ke fasilitas kesehatan dalam hal ini ke fasilitas primer dulu untuk mendapatkan surat rujukan baru ke RSUD Rantauprapat. Pada tingkat pengeluaran mengalami peningkatan pada tahun 2014 sebesar Rp 9.687.272.448,2 atau 17,32 dibandingkan tahun 2013 dan tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar Rp 24.268.887.516 atau sekitar 36,98 dibandingkan tahun 2014. Peningkatan pengeluaran ini disebabkan karena Universitas Sumatera Utara