Indikator Kinerja Rumah Sakit Menurut Depkes RI Tahun 2005

Pelayanan Medik Spesialis Dasar paling sedikit 2 dua dan pelayanan medik spesialis penunjang paling sedikit 1 satu. e. Rumah Sakit Umum Kelas D Pratama Didirikan dan diselenggarakan untuk menjamin ketersediaan dan meningkatkan aksesibilits masyarakat terhadap pelayanan kesehatan tingkat dua serta didirikan di daerah tertinggal, perbatasan atau kepulauan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 2. Rumah Sakit Khusus Rumah Sakit Khusus adalah Rumah sakit yang memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu, berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ atau jenis penyakit . Rumah Sakit Khusus diklasifikasikan lagi berdasarkan pelayanan,sumber daya manusia dan peralatan. Jenis Rumah Sakit khusus antara lain Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak, Jantung dan pembuluh darah, Kanker, Otak, Paru, Jiwa, Mata, Ketergantungan Obat, Penyakit Infeksi, Gigi dan Mulut, Telinga Hidung Tenggorokan, Bedah, Ginjal.

2.4.2 Indikator Kinerja Rumah Sakit Menurut Depkes RI Tahun 2005

Indikator kinerja rumah sakit dilaksanakan secara swa-nilai self Assesment. Penilaian dilaksanakan setiap hari yang dikompilasi secara bulanan. Hasil penilaian ini dijadikan sebagai bahan rapat bulanan peningkatan mutu oleh Direksi rumah sakit dan Komite medik. Bagi kalangan medik, hasilnya dapat digunakan untuk menilai pelaksanaan tindakan medik di beberapa bagianinstalasidepartemen. Setiap analisis yang dilakukan dapat digunakan Universitas Sumatera Utara untuk menjawab pertanyaan apakah kebutuhan dari bagianinstalasidepartemen ruanganpelayanan telah dipenuhi sehingga mutu pelayanan dapat terjamin. Agar suatu rumah sakit dapat diukur dan dimonitor kinerjanya dibutuhkan metode tertentu. Ada beberapa macam metode yang dapat digunakan untuk mengukur indikator kinerja rumah sakit antara lain :  Inspeksi Inspeksi hanya untuk mengukur apakah suatu rumah sakit telah memenuhi persyaratan minimal untuk keamanan pasien.  Survei Pelanggan Standarisasi dari cara survei ditujukan untuk mengidentifikasikan hal-hal yang bernilai bagi pasien dan masyarakat. Standarisasi dapat disesuaikan untuk mengukur hal-hal yang spesifik terhadap pengalaman dan kepuasan.  Penilaian oleh pihak ke tiga Penilaian dilakukan baik melalui penilaian internal maupun penilaian eksternal secara nasional dan penilaian yang dilakukan oleh pihak internasional. Penilaian pihak ketiga antara lain seperti standar ISO dan akreditasi.  Indikator statistik Indikator statistik adalah alat untuk menilai kinerja suatu rumah sakit baik secara internal maupun eksternal. Indikator didesain agar dapat mencapai tujuan secara objektif. Universitas Sumatera Utara Ada 12 dua belas indikator kinerja rumah sakit yang disepakati telah memenuhi persyaratan : 1. Rerata jam pelatihan per karyawan pertahun. 2. Persentase tenaga terlatih di unit khusus. 3. Kecepatan penanganan penderita gawat darurat. 4. Waktu tunggu sebelum operasi efektif. 5. Angka kematian ibu karena persalinan perdarahan, preklampsiaeklampsia dan sepsis, khusus untuk kasus non rujukan. 6. Angka infeksi nosokomial. 7. Kelengkapan pengisian rekam medis. 8. Persentasi kepuasan pasien survei. 9. Persentasi kepuasan karyawan survei. 10. Baku mutu limbah cair. 11. Status keuangan rumah sakit. 12. Persentase penggunaan obat generik di rumah sakit.

2.4.3 Standar Pelayanan Rumah Sakit