18 Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa citra merupakan
hasil evaluasi dalam diri seseorang berdasarkan pengertian, pemahaman terhadap suatu rangsangan yang telah diolah dan disimpan dalam benaknya
dan merupakan suatu persepsi seseorang terhadap suatu objek dengan berbagai karakter, aktivitas serta bentuk fisik objek tersebut dalam
mengambil keputusan.
2. Proses Terbentuknya Citra Perusahaan
Menurut Sutisna
2003:83 dikutip
dari www.e-iman.uni.cc,
terbentuknya citra perusahaan pada benak konsumen ketika seseorang konsumen memperhatikan informasi mengenai perusahaan atau korporasi
dan bagaimana pengalamannya atas penggunaan produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Ketika konsuemen mempunyai pengalaman yang baik atas
penggunaan berbagai
merek produk
yang dihasilkan
oleh sebuah perusahaan, maka konsumen akan mempunyai citra positif atas perusahaan
tersebut dan pada saat itulah terbentuk apa yang disebut sebagai citra perusahaan atau citra korporasi. Masih dikutip dari www.e-iman.uni.cc,
adapun proses terbentuknya citra menurut hawkins et al, ditunjukan oleh gambar berikut:
Gambar 2.1 Grafik Proses Terbentuknya Citra
Sumber: Hawkins et all 2000 Consumer Behavior: Building Market Strategy image
attention behavior
ekposure comprehensive
19 Berdasarkan
gambar proses
terbentuknya citra
perusahaan berlangsung pada beberapa tahap:
1. Obyek mengetahui melihat atau mendengar upaya yang dilakukan perusahaan dalam membentuk citra perusahaan.
2. Memperhatikan upaya perusahaan tersebut. 3. Setalah adanya perhatian obyek mencoba memahami semua yang ada
pada upaya perusahaan. 4. Terbentuknya citra perusahaan pada obyek yang kemudian.
5. Citra perusahaan yang terbentuk akan menentukan perilaku obyek sasaran dalam hubungannya dengan perusahaan.
Rhenald Kasali 2003:28 mengemukakan, “pemahaman yang
berasal dari suatu informasi yang tidak lengkap menghasilkan citra yang tidak sempurna”. Dia jugamengemukakan, informasi yang lengkap
mengenai citra perusahaan meliputi empat elemen sebagai berikut: 1. Personality, keseluruhan karakteristik perusahaan yang dipahami publik
saaran seperti perusahaan yang dapat dipercaya, perusahaan mempunyai tanggung jawab sosial.
2. Reputation. Hal yang dilakukan perusahaan dan diyakini publik sasaran berdasarkan pengalaman sendiri maupun pihak lain, seperti kinerja
keamanan transaksi sebuah bank, pelayanan yang memuaskan.
20 3. Value. Nilai-nilai yang dimiliki perusahaan dengan kata lain budaya
perusahaan seperti sikap manajemen yang peduli terhadap pelanggan, karyawan yang cepat tanggap terhadap permintaan maupun keluhan
pelanggan. 4. Corporat identity. Adalah Komponen-komponen yang mempermudah
mengenal publik sasaran terhadap perusahaan seperti logo, warna dan slogan.
C. Promosi