Analisa Koefisien Korelasi Uji Analisis Regresi Linear Berganda

46 Sebaliknya, jika nilai Cronbach Alpha dari suatu variabel lebih kecil dari 0,6 maka butir pertanyaan tersebut tidak reliable Ghozali, 2009:46.

3. Analisa Koefisien Korelasi

Analisa statistik ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antara 2 dua varibel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.Dalam hal ini yang akan dicari adalah hubungan tayangan iklan ditelevisi dan harga tarif sebagai variabel bebas dan tindakan brand switching sebagai varibel terikat.Koefisien korelasi bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara kedua variabel independent dan dependent. Tabel 3.1 Pedoman Untuk Memberikan Koefisien Korelasi Internal Koefisien Tingkat Hubungan 0.00 – 0.199 0.20 – 0.399 0.40 – 0599 0.60 – 0.799 0.80 – 1.000 Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat Sumber : Sugiyono, 2005

4. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Data Uji Normalitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi dependen variabel, independen variabel ataupun keduanya mempunyai distribusi yang normal atau tidak. Salah satu cara untuk melihat data yang telah memenuhi uji Normalitas adalah dengan menggunakan 47 normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Tujuan dari uji normalitas ini adalah untuk menguji apakah model regresi mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah bila distribusi errornya normal atau mendekati normal. Terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik Ghozali, 2009: 27-32. 1 Analisis Grafik Metode yang digunakan dalam analisis grafik adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Deteksi normalitas dapat dilakukan dengan: a Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 2 Analisis Statistik Selain itu penelitian uji normalitas dapat juga menggunakan uji Kolmogrov Smirnovdengan bantuan program SPSS. Dalam penelitian ini, uji yang dilakukan untuk menentukan normalitas dengan menggunakan statistik Kolmogorov – Smirnov Ghozali, 2009:30. Hal ini dapat dilihat sebagai berikut: 48 a Dengan membandingkan K-S hitung dengan K-S tabel : 1 Jika K-S K-S tabel, H o ditolak. 2 Jika K-S K-S tabel, H o diterima. b Dengan melihat angka probabilitas, dengan ketentuan : 1 Probabilitas 0,05, maka H o ditolak. 2 Probabilitas 0,05, maka H o diterima. b. Uji Multikolinieritas Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan atau korelasi diantara variabel independen. Multikolinearitas menyatakan hubungan antar sesama variabel independen. Dalam penelitian ini uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah ada korelasi atau hubungan diantara variabel citra, kepercayaan dan kepuasan terhadap loyalitas merek. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal, variabel orthogonal adalah variabel independen yang memiliki nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor VIF. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukan adanya nilai multikolinearitas adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10 Ghozali, 2009: 96. 49

c. Uji Autokolerasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data rentet waktu time series karena “gangguan” pada seorang individu kelompok cenderung mempengaruhi “gangguan” pada individu kelompok yang sama pada periode berikutnya. Pada data crossection silang waktu, masalah autokorelasi relatif jarang terjadi karena “gangguan” pada observasi yang berbeda berasal dari individu kelompok yang berbeda.Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi Ghozali, 2009:99. Adanya autokorelasi dapat mengakibatkan: 1 Varians sampel tidak dapat menggambarkan varians populasi. 2 Model regresi yang dihasilkan tidak dapat digunakan untuk menduga nilai variabel terikat dari nilai variabel bebas tertentu. 3 Varians dari koefisiennya menjadi tidak minim lagi, sehingga koefisien estimasi yang diperoleh kurang akurat. Uji t tidak berlaku lagi, jika uji t tersebut tetap digunakan, maka kesimpulan yang diperoleh salah. 50 Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainya. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dalam suatu penelitian. Uji durbin Watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu first order autocorrelation dan mensyaratkan adanya intercept konstanta dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi di antara variabel independen hipotesis yang akan diuji adalah Ghozali, 2009:100: H o : tidak ada autokorelasi r = 0 H a : ada autokorelas i r ≠ 0 Tabel 3.2 Pengambilan Keputusan Ada Tidaknya Autokorelasi Dw kesimpulan Kurang dari 1,10 1,10 dan 1,54 1,55 dan 2,46 2,46 dan 2,90 Lebih dari 2,91 Ada autokorelasi Tanpa kesimpulan Tidak ada autokorelasi Tanpa kesimpulan Ada autokorelasi Sumber: Algifari, 2000

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroksiditas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke satu pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroksiditas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau jika terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2009:125. 51 Pada saat mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat ditentukan dengan melihat grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat ZPRED dengan residual SRESID. Jika grafik plot menunjukkan suatu pola titik yang bergelombang atau melebar kemudian menyempit, maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi heteroskedastisitas. Namun, jika tidak ada pola yang jelas, serat titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2009:125.

5. Uji Analisis Regresi Linear Berganda

a. Persamaan Regresi Linier Berganda Model regresi berganda bertujuan untuk memprediksi besar variabel dependen dengan menggunakan data variabel independen yang sudah diketahui besarnya Santoso, 2002:163. Model regresi berganda umumnya digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen dengan skala pengukuran ordinal dalam suatu persamaan linier Indriantoro dan Bambang, 2002:211. Variabel independen terdiri dari kualitas produk, promosi, desain, dan citra perusahaansedangkanvariabel dependennya adalah keputusan pembelian. Rumus persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut: Y = a + b 1 x 1 + b 2 x 2 + b 3 x 3 + b 4 x 4 + e 52 Dimana: Y : Variabel Terikat keputusan pembelian a : Konstanta b 1 -b 3 : Koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada hubungan nilai variabel independen X 1 :Variabel bebas kualitas produk X 2 :Variabelbebas citra perusahaan X 3 : Variabelbebas promosi X 4 : Variabel bebas desain e : Standar error b. Koefisien Determinasi Adjusted R² Menurut Ghozali 2009:87 menyatakan Uji koefisien determinasi bertujuan untuk melihat seberapa besar kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat yang dilihat melalui adjusted R ². Adjusted R ² ini digunakan karena variabel bebas dalam penelitian ini lebih dari dua.Nilainya terletak antara 0 dan 1. Jika hasil yang diperoleh 0,5, maka model yang digunakan dianggap cukup handal dalam membuat estimasi.Semakin besar angka Adjusted R² maka semakin baik model yang digunakan untuk menjelaskan hubungan variabel bebas terhadap variabel terikatnya.Jika R ² semakin kecil berarti semakin lemah model tersebut untuk menjelaskan variabilitas dari variabel terikatnya. 53

6. Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi Dan Popularitas Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha V-Ixion Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

2 131 157

Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Promosi, Kepercayaan Merek, dan Kepuasan Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha Mio Soul (Studi pada pengguna Yamaha Mio Soul di wilayah Ciputat

1 10 152

PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO DI BANDAR LAMPUNG

2 19 75

PENGARUH HARGA, PROMOSI, DAN DESAIN PRODUK TERHADAP PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA Pengaruh Harga, Promosi, Dan Desain Produk Terhadap Pembelian Sepeda Motor Yamaha (Studi Kasus Area di Sekitar Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 6 16

PENGARUH HARGA, PROMOSI, DAN DESAIN PRODUK TERHADAP PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA Pengaruh Harga, Promosi, Dan Desain Produk Terhadap Pembelian Sepeda Motor Yamaha (Studi Kasus Area di Sekitar Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 3 16

PENGARUH HARGA, KUALITAS, DAN DESAIN PRODUK SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO TERHADAP KEPUASAN Pengaruh Harga, Kualitas, Dan Desain Produk Sepeda Motor Yamaha Mio Terhadap Kepuasan Konsumen Di Kecamatan Banyudono.

0 1 15

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN MOTIVASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.

0 1 22

PENGARUH KUALITAS PRODUK, PROMOSI DAN DESAIN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KENDARAAN BERMOTOR YAMAHA MIO.

1 2 105

PENGARUH KUALITAS PRODUK, PROMOSI, FAKTOR SOSIAL DAN FAKTOR PSIKOLOGI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MATIC YAMAHA MIO (STUDI PADA YAMAHA AGUNG MOTOR SEMARANG)

0 0 9

PENGARUH CITRA MERK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO

4 40 13