9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Teoritis
2.1.1 Pemasaran dan Pemasaran Jasa
Setiap perusahaan memiliki tujuan yang ingin dicapai dengan sukses. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan suatu upaya dan pemasaran
merupakan salah satu solusi untuk mencapai tujuan tersebut. Karena pemasaran adalah strategi yang berupaya untuk mendapatkan keuntungan dan mencapai
tujuan perusahaan melalui penyediaan kebutuhan konsumen. Pemasaran adalah salah satu strategi yang menghubungkan produsen
dengan konsumen sehingga memudahkan produsen untuk mencapai tujuannya. Tujuan setiap perusahaan yang menyediakan barang dan jasa adalah
menyampaikan hasil produksinya pada waktu yang tepat. Semakin banyaknya persaingan yang memproduksi barang dan jasa dengan segala keberagamannya,
hal tersebut bukanlah hal yang mudah. Pemasaran adalah strategi yang dapat membantu perusahaan dalam memenangkan persaingan.
Menurut Kotler dan Amstrong 2008:8, pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana pribadi atau organisasi memperoleh apa yang
mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan yang lain. Menurut Lovelock 2010:16, jasa adalah suatu aktivitas ekonomi yang
ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak yang lain. Dapat disimpulkan bahwa jasa merupakan proses atau aktivitas yang
didalamnya selalu ada aspek interaksi antara pihak konsumen dan pemberi jasa
Universitas Sumatera Utara
10
untuk mendapatkan kepuasan. Contohnya, jasa pengobatan, jasa telekomunikasi, jasa pengangkutan, dan berbagai jenis jasa lainnya. Hubungan antara jasa dengan
marketing adalah sangat erat seperti halnya terhadap produk barang. Secara garis besar Tjiptono 2014:28 menjelaskan karakteristik pemasaran jasa terdiri atas:
1. Intangibility tidak berwujud
Jasa berbeda dengan barang, karena barang merupakan suatu objek, alat atau benda, maka jasa adalah suatu perbuatan, tindakan, pengalaman,
proses, kinerja performance atau usaha. Bagi para pelanggan, ketidakpastian dalam pembelian jasa relatif tinggi, karena terbatasnya
search qualities, yakni karakteristik fisik yang dapat dievaluasi pembeli sebelum pembelian dilakukan.
2. Inseparability tidak terpisahkan
Barang biasanya diproduksi, kemudian dijual lalu dikonsumsi, sedangkan jasa umumnya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan
dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama. 3.
VariabilityHeterogenety keanekaragaman Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan non standarized output,
artinya banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis tergantung kepada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut diproduksi. Jasa melibatkan unsur manusia
dalam proses produksi dan konsumsinya.
Universitas Sumatera Utara
11
4. Perishability tidak tahan lama
Perishability berarti jasa tidak tahan lama dan tidak dapat di simpan dan dimasukkan ke dalam gudang atau dijadikan sebagai persediaan.
Contohnya: makanan yang telah dimasak pada restoran. 5.
Lack Of Ownership Lack of ownership merupakan perbedaan dasar antara jasa dan barang.
Pada pembelian barang, konsumen memiliki hak penuh atas penggunaan dan manfaat produk yang dibelinya. Di lain pihak pada pembelian jasa,
pelanggan mungkin hanya memiliki akses personal atas suatu jasa untuk jangka waktu yang terbatas misalnya kamar hotel, bioskop, jasa
penerbangan, dan restoran.
2.1.1.1 Konsep Pemasaran
Pada umumnya perusahaan menganut salah satu konsep atau filosofi pemasaran, yaitu falsafah atau anggapan yang diyakini perusahaan sebagai dasar
dari setiap kegiatannya dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Konsep-konsep tersebut bersifat dinamis, berkembang atau berevolusi seiring
dengan perjalanan waktu. Pemilihan dan penerapan konsep pemasaran tertentu dipengaruhi beberapa faktor yaitu, nilai dan visi manajemen, lingkungan internal,
dan lingkungan internal perusahaan. Tjiptono 2014:4 menyatakan
perkembangan konsep pemasaran meliputi:
1. Konsep Produksi, pemasar yang berpegang pada konsep ini berorientasi
pada proses produksioperasi. Asumsi yang diyakini adalah bahwa konsumen hanya akan membeli produk-produk yang murah dan gampang
Universitas Sumatera Utara
12
diperoleh. Dengan demikian, kegiatan organisasi harus difokuskan pada efisiensi biaya produksi dan ketersediaan produk distribusi, agar
perusahaan dapat meraih keuntungan. 2.
Konsep Produk, pemasar yang berpegang pada konsep ini menghendaki produk-produk yang memiliki kualitas, kinerja, fitur features, atau
penampilan superior. Konsekuensinya, pencapaian tujuan bisnis perusahaan dilakukan melalui inovasi produk, riset dan pengembangan,
pengendalian kualitas secara kesinambungan. 3.
Konsep Penjualan, konsep ini berorientasi pada tingkat penjualan internal, di mana pemasar beranggapan bahwa konsumen harus
dipengaruhi bilamana perlu dibujuk agar penjualan dapat meningkat, sehingga tercapai laba maksimum sebagaimana tujuan perusahaan. Fokus
konsep penjualan adalah usaha-usaha perbaikan teknik-teknik penjualan dan kegiatan promosi secara intensif dan agrsif agar mampu
mempengaruhi dan membujuk konsumen untuk membeli, sehingga pada gilirannya penjualan akan meningkat.
4. Konsep Pemasaran, konsep ini berorientasi pada lingkungan eksternal
yaitu berorientasi pada pelanggan, dengan anggapan bahwa konsumen hanya akan bersedia memmbeli produk-produk yang mampu memenuhi
kebutuhan dan keinginanya serta memberikan kepuasan. Fokus aktivitas adalah memuaskan pelanggan memalui pemahaman prilaku konsumen
secara menyeluruh.
Universitas Sumatera Utara
13
5. Konsep Pemasaran Sosial, pemasar yang menganut konsep ini
beranggapan bahwa konsumen hanya bersedia membeli produk-produk yang mampu memuaskan kebutuhan dan keinginannya serta berkontribusi
pada kesejahteraan masyarakat, sekaligus memperbaiki hubungan antara produsen dan msyarakat demi peningkatan kesejahteraan pihak-pihak
terkait.
2.1.1.2Bauran Pemasaran
Bauran Pemasaran merupakan strategi yang dijalankan perusahaan, yang berkaitan dengan penenetuan bagaimana perusahaan menyajikan penawaran
produk pada segmen pasar tertentu, yang merupakan sasaran pasarnya. Menurut Kotler dan Amstong 2008:62 bauran pemasaranmarketing mix adalah
kumpulan alat pemasaran taktisterkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan pada pasar sasaran. Bauran pemasaran
terdiri dari semua hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya. Bertujuan untuk menciptakan kesuksesan secara beturut-
turut dan kegiatan yang berkesinambungan untuk mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
Bagi pemasaran produk, manajemen pemasaran akan dipecah atas kebijakan pemasaran yang lazim disebut bauran pemasaran marketing
mix.Menurut Kotler dan Keller 2008:63 yaitu: 1.
Produk product, mengelola unsur produk termasuk perencanaan dan pengembangan produk atau jasa yang tepat untuk dipasarkan dengan
mengubah produk atau jasa yang ada dengan menambah dan mengambil
Universitas Sumatera Utara
14
tindakan yang lain yang mempengaruhi bermacam-macam produk atau jasa. Mutu produk menunjukkan sebuah produk untuk menjalankan
fungsinya, ciri produk merupakan sarana kompetitif untuk membedakan produk perusahaan dengan produk pesaing sedangkan desain dapat
menyumbangkan kegunaan atau manfaat produk serta coraknya. Jadi produk barang tidak hanya memperhatikan penampilan, tetapi juga
hendaknya berupa produk yang simpel, aman, tidak mahal, sederhana, dan ekonomis dalam proses produksi dan distribusinya.
2. Harga price, adalah suatu sistem manajemen perusahaan yang akan
menentukan harga dasar yang tepat bagi produk atau jasa dan harus menentukan strategi yang menyangkut potongan harga, pembayaran
ongkos angkut dan berbagai variabel bersangkutan. Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat memiliki atau
menggunakan produk yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar menawar atau ditetapkan penjual untuk satu harga yang
sama terhadap semua pembeli. Penetapan harga dan persaingan harga telah dinilai sebagai masalah utama yang dihadapi oleh perusahaan.
3. Distribusi place. Sebagian besar produsen menggunakan perantara
pemasaran untuk memasarkan produk, khususnya barang dengan membangun suatu saluran distribusi yaitu sekelompok organisasi yang
saling tergantung dalam keterlibatan mereka dalam proses yang memungkinkan suatu produk tersedia bagi penggunaan atau konsumsi oleh
konsumen atau pengguna industrial.
Universitas Sumatera Utara
15
4. Promosi promotion. Produk perlu dipromosikan kepada masyarakat agar
produk dikenal dan akhirnya dibeli. Untuk mengkomunikasikan produk perlu disusun suatu strategi yang sering disebut dengan strategi bauran
promosi promotion mix yang terdiri dari empat komponen utama yaitu periklanan advertising, promosi penjualan sales promotion, hubungan
masyarakat public relation dan penjualan perseorangan personal selling.
Dalam pemasaran jasa terdapat tiga tambahan untuk bauran pemasaran, karena 4p saja terlampau terbatas untuk bisnis jasa. Menurut Tjiptono 2014 : 48
yaitu: 1.
People. Bagi sebagian besar jasa, maka orang adalah unsur vital dalam bauran pemasaran. Dalam industri jasa, setiap orang merupakan ‘part time
marketer’ yang tindakan dan prilakunya memilki dampak langsung pada output yang diterima pelanggan. Oleh sebab itu, semua organisasi jasa
harus secara jelas menentukan apa yang diharapkan dari setiap karyawan dalam interaksinya dengan pelanggan.
2. Physical Evidance. Karakterisitik intangible pada jasa menyebabkan
pelanggan potensial tidak dapat menilai sutau jasa sebelum mengkonsumsinya. Oleh sebab itu, salah satu unsur penting dalam dalam
bauran pemasaran adalah upaya mengurangi tingkat resiko tersebut dengan jalan menawarkan bukti fisik dari karakteristik jasa. Bukti fisik dapat
dalam berbagai bentuk seperti brosur, foto-foto tujuan liburan, maupun dekorasi internal dan eksternal bangunan.
Universitas Sumatera Utara
16
3. Process. Proses produksi atau operasi adalah faktor yang penting bagi
konsumen high-contact services, yang kerapkali juga berperan sebagai co- producer jasa bersangkutan. Misalnya pelanggan restoran terpengaruh cara
staf melayani mereka dan lamanya menunggu selama proses produksi. Komponen marketing mix tersebut saling mempengaruhi satu sama lain
sehingga semuanya penting sebagai satu kesatuan yang dikombinasikan perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2.1.2 Produk