26
2.2.3 Tujuan Kualitas Produk
Adapun tujuan kualitas produk menurut Kotler 2008 : 95 adalah sebagai berikut:
1. Mengusahakan agar hasil barang produksi dapat mencapai standar yang
telah ditetapkan. 2.
Mengusahkan agar biaya inspeksi dapat menjadi sekecil mungkin. 3.
Mengusahakan agar biaya desain dari produk tertentu menjadi sekecil mungkin.
4. Mengusahakan agar biaya produksi dapat menjadi serendah mungkin.
2.3 Lokasi
Menurut Utami 2012 : 89, lokasi merupakan struktur fisik sebuah usaha yang merupakan komponen utama yang terlibat dalam membentuk kesan sebuah
usaha yang dilakukan perusahaan dalam melakukan penempatan usahanya dan kegiatan dalam menyediakan saluran pelayanan yang dibutuhkan oleh konsumen.
Menurut Kotler Amstrong 2012 : 63, lokasi adalah kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi sasaran. Lokasi merupakan
saluran distribusi yaitu serangkaian organisasi yang saling bergantung dan terlihat dalam proses untuk menjadijan produk atau jasa sian untuk digunakan atau
dikonsumsi. Pemilihan loksi yang baik adalah keputusan yang sangat penting. Pertama, karena keputusan lokasi mempunyai dampak yang permanen dan jangka
panjang, apakah lokasi itu dibeli atau hanya disewa. Kedua, lokasi akan mempengaruhi pertumbuhan usaha di masa mendatang.
Universitas Sumatera Utara
27
Menurut Yunarto 2006 : 39, lokasi adalah salah satu kegiatan awal yang harus dilakukan sebelum perusahaan mulai beroperasi, penentuan lokasi yang
tepat akan mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam melayani konsumen. Keputuan lokasi menyangkut kemudahan akses yang cepat dan dapat menarik
sejumlah besar konsumen. Keputusan ini meliputi keputusan lokasi fisik misalnya, keputusan mengenai lokasi dimana sebuah hotel atau resotran
didirikan.Menurut Fitzsimmons Tjiptono, 2014 : 159, “Lokasi berpengaruh terhadap dimensi-dimensi pemasaran strategik, seperti fleksibilitas, competitive
positioning, manajemen permintaan, dan fokus strategis.” Bagi perusahaan jasa, lokasi yang spesifik kerap lebih mempengaruhi
pendapatan daripada mempengaruhi biaya. Hal ini berati bahwa fokus lokasi bagi perusahaan jasa seharusnya adalah pada penetapan volume bisnis dan
pendapatannya. Pemilihan lokasi bagi industri jasa memerlukan pertimbangan terhadap beberapa faktor berikut. Heizer Render, 2009:502
1. Daya beli di wilayah yang dapat menarik pelanggan.
2. Kesesuaian antara jasa dan citra perusahaan dengan demografi wilayah
yang dapat menarik pelanggan. 3.
Persaingan di wilayah tersebut. 4.
Kualitas persaingan. 5.
Keunikan lokasi perusahaan dan pesaing. 6.
Kualitas fisik fasilitas dan bisnis restoran di sekitarnya 7.
Kebijakan operasional perusahaan. 8.
Kualitas manajemen.
Universitas Sumatera Utara
28
Pemilihan tempat atau lokasi memerlukan pertimbangan cermat terhadap beberapa faktor berikut. Tjiptono, 2014 : 159
1. Akses, misalnya lokasi yang dilalui mudah dijangkau sarana transportasi
umum. 2.
Visibilitas, yaitu lokasi atau tempat yang dapat dilihat dengan jelas dari jarak pandang normal.
3. Lalu lintas traffic, menyangkut dua pertimbangan utama:
a. Banyaknya orang yang berlalu lalang bisa memberikan peluang besar
terjadinya impulse buying, yaitu keputusan pembelian yang sering kali terjadi secara spontan, tanpa perencanaan, dan tanpa melalui usaha-
usaha khusus. b.
Kepadatan dan kemacetan lalu-lintas bisa pula menjadi hambatan, misalnya terhadap pelayanan kepolisian, pemadam kebakaran dan
ambulans. 4.
Tempat pakir yang luas, nyaman, dan aman, baik untuk kendaraan roda dua maupun roda empat.
5. Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang cukup luas untuk perluasan usaha di
kemudian hari. 6.
Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan. Contohnya rumah makan berdekatasn dengan daerah kos, asrama
mahasiswa, dan perkantoran.Kompetisi, yaitu lokasi pesaing. Contohnyadalam menentukan lokasi wartel warung telefon, perlu
dipertimbangkan apakah di jalan atau daerah yang sama terdapat banyak
Universitas Sumatera Utara
29
wartel lainnya. Uniknya, dalam beberapa industri, justru ada kecenderungan perusahaan sejenis menempati lokasi berdekatan,
contohnya bengkel, showroom mobil, pengecer sepatu dan pakaian, toko mebel dan lai-lain.
7. Peraturan pemerintah, misalnya ketentuan yang melarang bengkel
kendaraan bermotor terlalu dekat berdekatan dengan pemukiman penduduk.
2.4 Store Atmosphere Suasana Toko