46
Lanjutan Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
2.7 Kerangka Konseptual
Berdasarkan Tinjauan Pustaka dan Peneltian Terdahulu, maka dapat disusun suatu kerangka pemikiran dalam penelitian ini dengan penjelasan dan gambaran
sebagai berikut:
Menurut Kotler dan Keller 2008 : 184, keputusan pembelian adalah sebuah pendekatan penyelesaian masalah untuk membeli suatu barang atau jasa
dalam memenuhi keinginan dan kebutuhannya yang terdiri dari pengenalanmasalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan
pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Menurut Kotler dan Keller 2009 : 143, kualitas adalah totalitas fitur dan karakteristik produk atau jasa yang
6.
Nofiawaty, Beli Yulinda
2012 Pengaruh
Store Atmosphere
terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen
pada Outlet Nyenyes
Palembang General
Interior, Store layout,
Interior Dsiplay
Analisis Regresi
Berganda Secara
simultan dan parsial
masing- masing
variabel independen
mempengaru hi secara
signifikan terhadap
keputusan pembelian,
hasil regresi linear
berganda variabel
General Interior
paling berpengaruh
terhadap keputusan
pembelian konsumen.
Universitas Sumatera Utara
47
bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan maupun tersirat.
Makanan adalah produk hybrid dimana porsi produk dan jasa sama besarnya. Menurut Kotler Keller 2009 : 143, kualitas adalah totalitas fitur
dan karakteristik produk dan jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan maupun tersirat. Kualitas merupakan
faktor yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian, untuk mencapai kualitas yang diinginkan maka diperlukan standarisasi produk. Hal tersebut dimaksudkan
agar produk yang dihasilkan memenuhi standar dan sesuai dengan keinginan konsumen.
Kualitas produk memiliki arti penting dalam keputusan pembelian. Sebuah perusahaan yang mampu menciptakan kualitas yang baik pada produk-produknya
dapat menimbulkan keinginan konsumen untuk melakukan pembelian. Pengalaman atas kualitas produk mengacu pada hasil evaluasi ketika mengalami,
memanfaatkan, atau mengkonsumsi suatu produk. Menurut Yunarto 2006 : 39, lokasi adalah salah satu kegiatan awal yang
harus dilakukan sebelum perusahaan beroperasi, penentuan lokasi yang tepat akan mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam melayani konsumen. Keputusan
lokasi menyangkut kemudahan akses yang cepat dan dapat menarik sejumlah besar konsumen untuk melakukan pembelian. Konsumen cenderung memilih
lokasi yang berada di pusat keramaian serta dekat dengan pusat kegiatan mereka seperti sekolah, perkantoran, dan tempat tinggal.Oleh sebab itu semakin tepat
Universitas Sumatera Utara
48
pemilihan lokasi oleh pihak manajemen, maka semakin tinggi pengaruhnya dalam menarik konsumen untuk melakukan pembelian.
Selain kualitas produk dan lokasi, faktor yang diduga berpengaruh terhadap keputusan pembelian adalah suasana toko store atmosphere. Suasana
toko store atmosphere merupakan kombinasi dari karakteristik fisik toko seperti arsitektur, tata letak, pencahayaan, pemajangan, warna, temperatur, musi, aroma
secara menyeluruh akan menciptkan citra dalam benak konsumen Utami, 2010:225. Menampilkan store atmosphere yang kuat dan kreatif pada unsur-
unsur di dalam maupun di luar toko, diharapkan konsumen akan datang dan tidak beralih pada pesaing. Store atmosphere selain dapat mempengaruhi perilaku
konsumen juga dapat mempengaruhi perilaku dan psikologis pekerja toko itu sendiri.Menurut Utami dalam Puspita, 2012:25 store atmosphere adalah suasana
terencana yang sesuai dengan sasarannya dan dapat menarik konsumen dalam melakukan pembelian.Suasana lingkungan yang tercipta dari penerapan
storeatmosphere dapat digunakan sebagai ciri khas dan pembeda denganyang lain. Selain itu, suasana toko juga bisa dijadikan alat untukmenarik kelompok yang
spesifik dari konsumen yang menjadikan makan dan minum tidak hanya sebagai pemenuhan kebutuhan akan tetapi juga lifestyle dantuntutan gaya hidup.
Oleh sebab itu, dapat dikatakan semakin baik pengelolaan suasana toko store atmosphere maka dapat mempengaruhi keinginan konsumen untuk
melakukan pembelian terhadap produk pada toko tersebut.Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, maka Peneliti menggambarkan Kerangka Konseptual yang
diterapkan adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
49
Gambar 2.3 Kerangka Konseptual
2.8 Hipotesis