c. Memberikan penjelasan singkat kepada panelis tentang cara memulai dan
cara pengisian formulir. d.
Memberikan kesempatan kepada panelis untuk memulai dan menuliskan penilaian pada lembar formulir penilaian.
e. Mengumpulkan formulir yang telah diisi oleh panelis.
f. Formulir penilaian dianalisis dengan menggunakan analisa deskriptif
persentase
3.7 Metode Analisa 3.7.1 Uji Kalsium
Penentuan kadar kalsium dilakukan dengan menggunakan metode AAS Spektrofotometri Serapan Atom.
3.7.2 Uji Fosfor
Penentuan kadar fosfor dilakukan dengan menggunakan metode Spektrofotometri
3.7.3 Uji Antosianin
Penentuan kadar antosianin dilakukan dengan menggunakan metode Spektrofotometri UV-VIS.
3.8 Pengolahan dan Analisa Data
Data yang telah dikumpulkan diolah secara manual, kemudian di analisis dengan menggunakan analisa deskriptif persentase. Analisa deskriptif persentase
digunakan untuk mengkaji reaksi panelis terhadap suatu bahan yang diujikan. Untuk mengetahui tingkat kesukaan panelis, hasil data kualitatif akan diubah
Universitas Sumatera Utara
menjadi data kuantitatif. Skor nilai untuk mendapatkan persentase dirumuskan sebagai berikut Pulungan, 2013 :
= 100 Keterangan :
= skor persentase n = jumlah skor yang diperoleh
N = skor ideal Skor tertinggi x jumlah panelis Untuk mengubah data skor persentase menjadi nilai kesukaan konsumen,
analisanya sama dengan analisa kualitatif. Akan tetapi dengan nilai yang berbeda, yaitu sebagai berikut :
Nilai tertinggi : 3 suka
Nilai terendah : 1 tidak suka
Jumlah kriteria yang ditentukan : 3 kriteria Jumlah panelis
: 30 orang a. Skor maksimum
= jumlah panelis x nilai tertinggi = 30 x 3
= 90 b. Skor minimum
= jumlah panelis x nilai terendah = 30 x 1
= 30 c. Persentase maksimum =
x 100 = x 100
= 100 d. Persentase minimum =
x 100 = x 100
Universitas Sumatera Utara
= 33,3 e. Rentangan
= nilai tertinggi – nilai terendah = 100 - 33,3
= 66,7 f. Interval persentase
= rentangan : jumlah criteria = 66,7 : 3
= 22,2 22 Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka didapatkan interval
persentase dan kriteria kesukaan sebagai berikut :
Tabel 3.4 Interval Persentase dan Kriteria Kesukaan Persentase
Kriteria Kesukaan
78 – 100 Suka
56 – 77,9 Kurang Suka
34 – 55,9 Tidak Suka
Setelah mengetahui bagaimana penerimaan panelis terhadap cookies yang dimodifikasi dengan tepung biji nangka dan penambahan sari kubis merah yang
dihasilkan, langkah selanjutnya adalah mengetahui ada atau tidaknya perbedaan pada organoleptik cookies dengan penambahan tepung biji nangka dan sari kubis
merah, maka dapat dilakukan beberapa tahap uji yaitu : 1. Uji Barlett, dilakukan untuk menguji kesamaan varians populasi.
2. Uji Anova, dilakukan apabila varians populasi dimana sampel ditarik adalah sama homogen.
3. Uji Kruskal Wallis, dilakukan apabila varians populasi dimana sampel ditarik adalah tidak sama.
Data yang sudah dikumpulkan, diolah secara manual kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis sidik ragam dengan rumus sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Uji analisis varians anova, dengan analisis sidik ragam rancangan acak lengkap.
Tabel 3.5 Daftar Analisis Sidik Ragam Rancangan Acak Lengkap Sumber
keaneka ragaman
Derajat Bebas
Jumlah Kuadrat
Kuadrat Tengah F Hitung
f Tabel 5 1
Perlakuan r-1=V1
JKP
JKP r − 1
KTP KTG
Galat rt-1-r-1=V2
JKG
JKG rt − 1 − r − 1
FV1,V2 Total
rt-1 JKT
Keterangan : F : Uji-F
r : jumlah perlakuan t : jumlah Panelis
rumus : 1. Derajat Bebas db
a. db perlakuan = r-1
b. db galat = rt-1-r-1
c. db total = rt-1
2. Faktor Koreksi FK faktor koreksi =
+ ,- .
3. Jumlah Kuadrat JK a. Jumlah kuadrat total = ΣXij
2
– FK b. Jumlah Kuadrat Perlakuan =
+ ,- .
− FK
c. Jumlah kuadrat galat = jumlah kuadrat total - jumlah kuadrat perlakuan 4. Kuadrat Total KT
a. KT Perlakuan =
01 23 45 5 67 23 45 5
b. KT galat =
01 8545. 67 8545.
5. F Hitung
Universitas Sumatera Utara
F Hitung =
19 23 45 5 19 8545.
Bandingkan F.hitung dengan F. tabel Lihat tabel F, dimana : pembilang = db perlakuan, penyebut = db galat
Bila F.Hitung F.Tabel = H0 di tolak, Ha diterima Bila F.Hitung F.Tabel = H0 diterima, Ha ditolak
Dengan menggunakan derajat bebas α 5 Bila F.Hitung F. Tabel berarti ada perbedaan antara perlakuan-perlakuan
tersebut. Untuk mengetahui pengaruh perbedaan tiap-tiap perlakuan maka akan dilanjutkan dengan uji ganda Duncan Duncan’s Multiple Range Test. Dengan uji
ganda Duncan maka dapat diketahui perlakuan mana yang paling berbeda dengan perlakuan lainnya dan perlakuan mana yang hanya sedikit berbeda dengan
perlakuan lainnya. Sy =
:
19 8545. ,
45; 34 2
Kemudian dilanjutkan dengan menghitung range tingkat nyata 5 dengan melihat derajat bebas galat dimana akan diperoleh :
LSR = Range x Sy Standar Error Rata-rata
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Karakteristik Tepung Biji Nangka