Bahan – Bahan dalam Pembuatan Cookies

berkolerasi dengan kadar air adonan. Kadar air yang cukup akan menghasilkan kerenyahan yang diinginkan Hastuti, 2012. Cookies juga dapat bersifat fungsional bila di dalam proses pembuatannya ditambahkan bahan yang mempunyai aktivitas fisiologis dengan memberikan efek positif bagi kesehatan tubuh, misalnya cookies yang diperkaya dengan serat, kalsium atau provitamin A. Penyebab terjadinya peningkatan rasa enak dari suatu produk pangan cookies dan kue kering lain ditentukan oleh besarnya protein dan lemak dalam produk tersebut. Kandungan protein dari suatu bahan makanan berkolerasi cukup tinggi terhadap penilaian konsumen terutama dalam hal rasa Fatmawati, 2012.

2.3.1 Bahan – Bahan dalam Pembuatan Cookies

1. Tepung terigu Tepung terigu yang digunakan dalam pembuatan cookies adalah tepung terigu yang berprotein rendah, yang mana mempunyai kandungan protein 9-11 , Subagjo, 2007. Komposisi zat gizi tepung terigu dapat di lihat pada tabel 2.6 sebagai berikut. Tabel 2.6 Komposisi Zat Gizi Tepung Terigu per 100 gram Bahan Kandungan Gizi Tepung Terigu Energi kkal 333 Protein g 9,0 Lemak g 1,0 Karbohidratg 77,2 Kalsiummg 22 Fosfor mg 150 Besi mg 1,3 Vitamin C mg Air g 11,8 Sumber: Tabel Komposisi Pangan Indonesia 2009 Universitas Sumatera Utara 2. Mentega Mentega merupakan lemak berbentuk padatan. Lemak yang biasa digunakan dalam pembuatan biskuit adalah yang berasal dari lemak susu butter atau dari lemak nabati margarine. Lemak merupakan salah satu komponen penting dalam pembuatan biskuit.Di dalam adonan, lemak memberikan fungsi shortening dan fungsi tesktur sehingga biskuit menjadi lebih lembut.Selain itu, lemak juga berfungsi sebagai pemberi flavor. Mentega merupakan bahan yang sangat penting dalam pembuatan cookies.Lemak adalah pengemulsi pada adonan cookies.Margarin juga membuat cookies menjadi lembut, renyah, dan kaya rasa.Komposisi margarin untuk membuat adonan cookies adalah 65-75 dari terigu. Terlalu banyak menggunakan mentegaakan membuat adonan meluber saat dipanggang dan cookies menjadi terlalu rapuh Hastuti, 2012. 3. Gula Gula merupakan salah satu bahan pemanis yang sangat penting karena hampir setiap produk mempergunakan sugargula.Gula yang dipakai dalam pembuatan cookies biasanya adalah gula pasir dan gula palem. Untuk pemakaian gula bubuk, digiling gula pasir hingga menjadi gula bubuk, agar lebih mudah menyatu dan larut ketika dikocok atau diaduk dengan bahan lain. Gula bubuk membuat tekstur pada cookies lebih halus dengan hasil cookies renyah di luar dan empuk di dalam Habsari, 2010. Jenis gula yang paling baik untuk membuat cookies adalah gula tepung atau icing sugar atau confectioners sugar karena gula jenis ini mudah larut Universitas Sumatera Utara walaupun tanpa menggunakan cairan. Selain itu, gula tepung akan menghasilkan tekstur cookies yang berpori kecil dan halus. Gula tepung adalah gula yang dihaluskan hingga sangat halus menyerupai tepung.Agar tidak menggumpal, gula jenis ini sering kali dicampur dengan pati jagung, maka gula tepung tidak cocok untuk membuat minuman Hastuti, 2012. 4. Telur Putih dan kuning telur bisa digunakan dalam pembuatan cookies, namun kebanyakan produk cookies yang dipasarkan hanya menggunakan kuning telur dalam pengolahannya.Bagian kuning telur disebut sebagai pelembut, sedangkan bagian putihnya sebagai pengeras atau pengikat. Maka penambahan putih telur pada adonan cookies yang menggunakan kuning telur akan membuat cookies tersebut lebih kompak dan kuat Hastuti, 2012. Kuning telur mengandung lesitin emulsifier. Bentuknya padat, tetapi kadar airnya sekitar 50 sedangkan putih telur kadar airnya 86. Putih telur memiliki creaming yang lebih baik dibandingkan kuning telur Mudjajanto dan Yulianti, 2004. Komposisi zat gizi telur dapat di lihat pada tabel 2.7 berikut : Tabel 2.7 Komposisi Zat Gizi Telur Ayam per 100 gram Jenis Zat Gizi Kandungan Gizi Energi kkal Protein g Lemak g Karbohidrat g Kalsium mg Fosfor mg Besi mg Vitamin B1mg Vitamin C mg 152 12,80 11,50 0,70 54,00 180,00 3,0 0,1 Sumber : Daftar Komposisi Bahan Makanan 2009 Universitas Sumatera Utara 5. Bahan Pengembang dan Bahan Tambahan Kelompok leavening agents pengembang adonan merupakan kelompok senyawa kimia yang akan terurai menghasilkan gas di dalam adonan. Salah satu leavening agentsyang sering digunakan dalam pengolahan biskuit adalah baking powder. Baking powder memiliki sifat cepat larut pada suhu kamar dan tahan selama pengolahan.Fungsi bahan pengembang adalah untuk meng“aerasi” adonan, sehingga menjadi ringan dan berpori, menghasilkan biskuit yang renyah dan halus teksturnya Faridah, 2008.Bahan tambahan yang digunakan dalam pembuatan cookies seperti kacang-kacangan, rempah-rempah, coklat pasta atau bubuk, buah-buahan, essence dan pewarna makanan.

2.3.2 Resep Cookies