BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Tidak ada perbedaan terhadap penilaian organoleptik warna dan aroma dalam
pembuatan cookies yang dimodifikasi dengan tepung biji nangka dan sari kubis merah. Tetapi ada perbedaan terhadap penilaian organoleptik rasa dan
tekstur pada cookies. 2.
Berdasarkan uji organoleptik cookies yang dimodifikasi dengan tepung biji nangka dan penambahan sari kubis merah yang disukai panelis adalah
cookies dengan tepung biji nangka sebesar 15 dan sari kubis merah sebesar 5 ml.
3. Penambahan tepung biji nangka dan sari kubis merah dalam pembuatan
cookies memberikan peningkatan jumlah kalsium, fosfor dan antosianin pada cookies.
4. Cookies yang memiliki kandungan kalsium, fosfor dan antosianin tertinggi
adalah cookies yang dimodifikasi tepung biji nangka sebesar 25 dan sari kubis merah sebesar 10 ml dengan kalsium sebesar 50,6 mg, fosfor sebesar
90,00 mg, dan antosianin sebesar 59,75 mg dalam 100 gram bahan yang memberikan sumbangan kalsium, fosfor dan antosianin sebesar 4,60,
12,85 dan 29,87 dari kebutuhan kalsium, fosfor, dan antosianin total remaja usia 19-29 tahun.
Universitas Sumatera Utara
5. Berdasarkan uji kandungan nilai gizi, cookies yang dimodifikasi dengan
tepung biji nangka dan penambahan sari kubis merah mengandung kalsium yang rendah dari cookies tepung terigu. Sedangkan kandungan fosfor dan
antosianinnya lebih tinggi dibandingkan cookies tepung terigu.
6.2 Saran
1. Agar biji nangka dapat dimanfaatkan dalam pembuatan cookies sebagai
cemilan yang sehat dan murah. 2.
Menciptakan inovasi baru tentang penggunaan bahan atau senyawa yang dapat menghilangkan rasa pahit pada pemanfaatan sari kubis merah.
3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan terkait kandungan gizi lain dalam cookies
yang dimodifikasi dengan tepung biji nangka dan penambahan kubis merah.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Biji Nangka