LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 41
belum  seluruhnya    proaktif  melakukan  pelayanan  kesehatan  pada  balita  dalam rangka  menurunkan  AKABAmelalui  peningkatan  kesadaran  masyarakat  untuk
memantau  tumbuh  kembang  balitanya  setelah  status  imunisasi  lengkap  di posyandu.Guna  meningkatkan  cakupan  kunjungan  balita  upaya  yang  secara  rutin
dilakukan adalah pembentukan kelas balita dan pemilihan balita sehat mulai tingkat Desa sampai Provinsi Sumatera Selatan.
14.  Cakupan gizi buruk yang mendapat perawatan 100
Kekurangan gizi terutama pada anak-anak balita dapat menyebabkan meningkatnya risiko  kematian,  terganggunya  pertumbuhan  fisik  dan  perkembangan  mental
maupunkecerdasannya.Dalam    beberapa  hal  dampak  kekurangan  gizi  bersifat permanen  yang  tidak  dapat  diperbaiki  walaupun  pada  usia  berikutnya    kebutuhan
gizinya  terpenuhi.  Kekurangan  gizi  biasanya  biasanya  terjadi  secara  tersembunyi dan sering terlewatkan dari pengelihatan atau pengamatan biasa.
Cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan pada tahun 2016 sebesar 100 dengan  jumlah  balita  gizi  buruk  sebanyak  18  orang  dengan  penyebaran  kasus
sebagai  beriku  :  Puskesmas  Tanjung  Agung  4  kasus,  Puskesmas  Kemalaraja  2 kasus,  Puskesmas  Tanjung  Baru  2  kasus  dan  Puskesmas  Ulak  Pandan  sebanyak
10 kasus gizi buruk.  Cakupan perawatan gizi 100 artinya semua balita gizi buruk yang  ditemukan  pada  tahun  bersangkutan  telah  mendapat  perawatan  sesuai
standar.Faktor yang mempengaruhi pencapaian target ini adalah :
a  Tersedianya  pendidikan  gizi,  pelayanan  gizi  dan  tata  laksana  gizi  buruk yang baik di fasilitas kesehatan
b  Terdeteksinya  kasus  gizi  buruk  secara  dini  oleh  kader  posyandu    kader desa
15. Cakupan Pemberian  Makanan Tambahan pada anak keluarga miskin
Capaian kinerja indikator pemberian makanan tambahan pada anak keluarga miskin pada  tahun  2016sebesar  100dengan  indikasi  gizi  kurang  sebanyak  100  orang.
Namun  jumlah  anak  di  atas  2  tahun  pada  keluarga  miskin  tidak  tersedia  datanya sehingga  cakupan  PMT  pada  keluarga  miskin  tidak  dapat  dihitung.    Pemberian
makanan tambahan dimonitoring secara berkala oleh petugas kesehatan Puskesmas untuk  meminimalkan  kesalahan  penerima  makanan  tambahan.    Angka  ini
menunjukkan  kesinambungan  program  Pemberian  Makanan  Tambahan  pada keluarga  miskin  dengan  sasaran  anak  usia    2  tahun.    Faktor  yang  mendukung
tercapainya kinerja ini adalah :
a  Keluarga  miskin  yang  mempunyai  anak  dengan  kondisi  gizi  buruk  akan diberikan bantuan PMT berupa susu, roti dan vitamin
b  Adanya penyuluhan dan pendidikan gizi ke masyarakat c  Peran  aktif  kader  Posyandu  dalam  penemuan  balita  bawah  garis  merah
BGM.
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 42
- 6 indikator yang capaian kinerjanya yang termasuk kategori cukup berhasil  55
˂ x ≤ 85
1.  Bed Occupancy Rate BOR