Meningkatnya cakupan Desa Siaga Aktif menjadi 85 Meningkatnya Cakupan Penggunaan Air Bersih Rumah Tangga menjadi 100

LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 60  Target penduduk yang menggunakan sarana air bersih yang memenuhi syarat pada tahun 2016 adalah 75, ternyata 69,87 penduduk telah menggunakan SAB.yang memenuhi syarat, artinya capaian kinerja 93.  Target penduduk yang menggunakan jamban sehat pada tahun 2016 adalah 75, dan realisasi 67,7 penduduk telah menggunakan jamban sehat, artinya capaian kinerja 90  Target penduduk yang tinggal di rumah sehat pada tahun 2016 adalah 85, ternyata 69 penduduk dengan rumah sehat, artinya capaian kinerja 81  Target penduduk yang menggunakan seluruh pembangunan air limbah SPAL sehat pada tahun 2016 adalah 70 ternyata 53,8 penduduk telah SPAL sehat, artinya capaian kinerja 77.  Target penduduk yang melakukan pengelolaan sampah pada tahun 2016 adalah 70, ternyata 65 penduduk telah melakukan pengelolaan sampah, artinya capaian kinerja 93. Keberhasilan ini didukung oleh faktor tingkat pengetahuan penduduk, yang telah menyadari pentingnya sarana sanitasi yang memenuhi syarat kesehatan dalam menurunkan angka kematian dan kesakitan yang dapat disebabkan oleh sarana sanitasi dasar yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Dua indikator pada sasaran strategis ke-empat memiliki kategori berhasil 70 ≤x85, yakni indikator :

1. Meningkatnya cakupan Desa Siaga Aktif menjadi 85

Indikator Desa Siaga Aktif tahun 2016 memiliki target desa siaga aktif madya sebesar 40. Realisasi desa siaga aktif strata madya sebanyak 51 desa dari 157 desakelurahan yang sudah menjadi DesaKelurahan Siaga Aktif 32,48 sehingga pencapaian kinerja indikator ini sebesar 81,2. Jumlah Desa Siaga Aktif di Kabupaten OKU tahun 2016 sebanyak 157 desakelurahan dengan perincian : Desa Siaga strata Pratama terdiri 89 desa, kategori Madya sebanyak 51 desa, kategori Purnama sebanyak 17 desa dan belum ada desa dengan strata Mandiri. Desa Siaga Strata Madya harus memenuhi syarat sebagai berikut : - Memiliki Forum DesaKelurahan yang sudah melakukan MMD minimal tiap triwulanSudah ada dana dari Pemerintah Daerah melalui desakelurahan untuk kegiatan di desakelurahan tersebut dan satu sumber dana lainnya - Mempunyai kader kesehatan minimal 3 – 5 orang - Akses pelayanan kesehatan dasar ke Poskesdes mudah dijangkau - Hanya kegiatan Posyandu yang aktif dan 2 UKBM lainnya yang aktif - Ada peran aktif masyarakat dan satu peran aktif Organisasi Masyarakat - Memiliki Peraturan DesaKelurahan, Peraturan daerah namun belum direalisasikan - Pembinaan PHBS ≥ 20 dari Rumah Tangga yang ada.

2. Meningkatnya Cakupan Penggunaan Air Bersih Rumah Tangga menjadi 100

Adalah air yang memenuhi syarat kesehatan yang digunakan dalam kegiatan rumah tangga pada kurun waktu tertentu. Pada tahun 2016 dari data yang ada, sebanyak 65,12 rumah tangga menggunakan air bersih yang memenuhi syarat kesehatan, atau pencapaian kinerja indikator ini sebesar 81,4 dari target sebesar 80. LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 61 Peningkatan ini didukung dengan adanya peningkatan sarana dan prasarana air bersih di desa-desa melalui program PAMSIMAS. Selain itu untuk daerah- daerah perkotaan PDAM telah meningkatkan ketersediaan air bersih dan pendistribusiannya ke masyarakat. Pada tahun 2016, dari data Seksi Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan diperoleh gambaran bahwasanya 227.796 penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air minum layak dari 349.830 jumlah penduduk di wilayah Kab. OKU. Satu indikator dengan kategori cukup berhasil 55 ≤ x 70, yakni indikator : 1. Meningkatnya Cakupan Posyandu Mandiri menjadi 50 Posyandu adalah salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat UKBM yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Posyandu bertujuan memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Perkembangan jumlah Posyandu di Kab. OKU secara kuantitas bertolak belakang dengan data Nasional dimana jumlah Posyandu justru berkurang sebanyak 118 Posyandu. Penurunan ini dapat digambarkan dengan grafik dibawah ini : Grafik 3.4. Jumlah Posyandu Menurut Strata Kabupaten OKU Tahun 2015 - 2016 Dari tampilan grafik di atas, didapatkan pengurangan secara kuantitas pada strata Posyandu Madya dan Purnama sedangkan peningkatan yang kecil diperoleh pada strata pratama bertambah 14 Posyandu dan strata mandiri bertambah hanya 7 Posyandu. Makin sedikitnya jumlah Posyandu mandiri saat ini menunjukkan belum optimalnya kinerja . Target cakupan Posyandu Mandiri tahun 2016 sebesar 50 dengan realisasi cakupan Posyandu mandiri sebesar 10,42 sehingga pencapaian kinerja untuk indikator dimaksud sebesar 69,47. Banyak faktor penghambat dalam menunjang sebuah Posyandu menjadi mandiri, diantaranya karena belum optimalnya sistem kinerja dan pengelolaan dari 5 kriteria penentu strata yang meliputi kegiatan jam buka, rata-rata jumlah kader, cakupan kegiatan utama, penyelenggaraan kegiatan tambahan dan dana sehat. 100 200 300 400 500 Pratama Madya Purnama Mandiri Total Posy Posy Aktif 20 263 143 28 454 171 34 171 96 35 336 131 Tahun 2015 Tahun 2016 LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 62 Ditinjau dari aspek kualitas ditemukan banyak masalah di Posyandu, antara lain kelengkapan sarana dan keteramplan kader yang belum memadai, cakupan kegiatan masih rendah, cakupan kegiatan masih rendah, cakupan anak usia di bawah dua tahun masih dibawah 50, sedangkan cakupan ibu hamil hanya sekitar 20 Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2006. Satu indikator lainnya termasuk dalam golongan tidak berhasil x ≤ 55, adalah indikator :

1. Meningkatnya Cakupan Tempat Pengolahan Makanan yang memenuhi syarat menjadi 100;