LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 58
2.  Meningkatnya Desa yang melaksanakan STBM menjadi 100,
Sanitasi  Total  Berbasis  Masyarakat  STBM  adalah  suatu  pendekatan  untuk memobilisasi  masyarakat  guna  membebaskan  secara  tuntas  kebiasaan  buang  air
besar  sembarangan  dengan  pemberdayaan  masyarakat  melalui  pemicuan.    STBM dimaksudkan  untuk  memperbaiki  kondisi  sanitasi  dalam  rangka  menurunkan
prevalensi  stunting  di  Indonesia  melalui  perubahan  perilaku  sanitasi  dan  hygiene masyarakat.    Perubahan  perilaku  sanitasi  dan  hygiene  dilakukan  melalui
pemberdayaan  masyarakat  untuk  meningkatkan  akses  terhadap  sanitasi. Pelaksanaa STBM di Kabupaten dilakukan oleh Dinas Kesehatan melalui berbagai
tahap yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan.  Dari data Seksi Kesehatan Lingkungan  Dinas  Kesehatan  Kab.  OKU,  didapatkan  data  desa  pelaksana  STBM
sebanyak 30 desa dari 156 desa yang ada 19,2. Target desa STBM pada tahun 2016 sebesar 20 sehingga pencapaian kinerja indikator desa yang melaksanakan
STBM  sebesar  96  dengan  kriteria  sangat  berhasil.    Desa  yang  belum melaksanakan STBM terdistribusi pada wilayah lima Puskesmas yaitu : Sukaraya,
Kemalaraja, Tanjung Baru, Ulak Pandan dan Muara Jaya.  Pelaksana desa STBM terbesar pada wilayah Kecamatan Lubuk Raja dan Sinar Peninjauan.
3.  Meningkatnya  Cakupan  Penjaringan  Kesehatan  Sekolah  Dasar  dan setingkatnya menjadi 90
Cakupan  penjaringan  kesehatan  siswa  SD  dan  setingkatnya  adalah  cakupan  siswa SD  dan  setingkat  yang  diperiksa  kesehatannya  oleh  tenaga  kesehatan  atau  tenaga
terlatih guru UKSdokter kecil melalui penjaringan kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Target  tahun  2016  adalah  30    siswa  SD  dan  setingkatnya  yang  diperiksa kesehatannya,  ternyata  baru  26,7  terealisasi,  sehingga  pencapaian  kinerja  untuk
indikator  ini  89  dengan  kriteria  sangat  berhasil.  Jumlah  sasaran  anak  SD  yang akan  diperiksa  sebesar  24.260  siswa  yang  dilakukan  pemeriksaan  sebanyak  6.475
siswa.Pencapaian Kinerja indikator ini sangat butuh dukungan dari sekolah terutama peran  aktif  guru  UKS  dan  dokter  kecil  dalam  melakukan  kegiatan  penjaringan
kesehatan  murid  sekolah.  Diharapkan  kepada  pengelola  program  UKS  Dinas Kesehatan  agar  dapat  menyusun    kegiatan  yang  langsung  mengenai  sasaran  utama
bukan sasaran perantara.
4.  Rasio Posyandu per satuan Balita menjadi 1 : 50
Indikator  ini  menggambarkan  peran  serta  masyarakat  dalam  upaya  kesehatan promotif  dan  preventif.    Pos  Pelayanan  kesehatan  Terpadu  Posyandu  merupakan
Upaya  Kesehatan  Berbasis  Masyarakat  dan  milik  masyarakat  desakelurahan. Kepedulian masyarakat dalam program  kesehatan diwujudkan dalam pembentukan
dan penyelenggaraan Posyandu.  Secara nasional, rasio Posyandu per satuan Balita adalah  1  :  100.    Namun  di  Kabupaten  OKU  pada  tahun  2016,  rasio  Posyandu  per
satuan  Balita  mencapai  1,1  :  100  sedangkan  target  untuk  tahun  2016  ditetapkan sebesar 1,29 : 100 sehingga pencapaian kinerja indikator ini sebesar 85,27 dengan
kategori  sangat  berhasil.    Keberhasilan  ini  tidak  terlepas  dari  peranan  Pemerintah Desa  melalui  Dana  Desa  maupun  Alokasi  Dana  Desa  untuk  menganggarkan
operasional Posyandu dengan bantuan teknis dari Bidan Desa sebagai perpanjangan tangan  Dinas  Kesehatan  yang  bertugas  memberikan  panduan  teknis  dan
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 59
pendampingan terhadap kader dalam pelaksanaan kegiatan rutin Posyandu maupun pengembangannya.
5.  Meningkatnya  Cakupan  Tempat-Tempat  Umum  yang  memenuhi  syarat kesehatan menjadi  100