LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 39
Ulak  Pandan.Kebutuhan  dokter  umum  bagi  Puskesmas  Rawat  Inap  yang  mampu PONED  minimal  harus  2  orang  dokter  mengingat  Puskesmas  PONED  harus
memberikan pelayanan selama 24 jam sehingga jam tugas dokter jaga dibagi dalam 2 dua shift.
8.  Rasio tenaga kerja paramedis persatuan penduduk 10.000
Rasio tenaga kerja paramedis adalah perbandingan jumlah tenaga kerja perawat dan bidan yang bekerja di rumah sakit dan Puskesmasjaringannya baik itu tenaga PNS,
PTT dan Honor Daerahterhadap  jumlah  penduduk.Pada tahun 2016, ditargetkan 1 per  10.000penduduk  untuk  kabupaten  Ogan  Komering  Ulu  artinya  1  tenaga
paramedis melayani 10.000 penduduk dalam wilayah kerjanya. Sedangkan realisasi pada tahun 2016, jumlah tenaga Paramedis adalah 1:441,15 atau 204,41. Artinya
pada  tahun  2016,  1  orang  tenaga  paramedis  melayani  441penduduk  Kabupaten Ogan  Komering  Ulu  atau  ada  25  orang  tenaga  paramedis  per  10.000  jumlah
penduduk.  Maka  jika  rasio  tenaga  paramedis  dibandingkan  dengan  jumlah penduduk  dalampencapaian  kinerja  untuk  rasio  tenaga  kerja  paramedis  sudahjauh
melebihi  target  yang  ditetapkan.  Yang  perlu  dipertimbangkan  ke  depan  adalah status  tenaga  paramedis  yang  masih  PTT    Pusat,  PTT  Daerah,  Honor  Daerah
maupun  Tenaga  Kerja  Sukarela  yang  masih  memerlukan  pengangkatan  sebagai Pegawai  Negeri  Sipil  Daerah  agar pelayanan  yang  diberikan dapat  disertai  dengan
pertanggungjawaban yang sepadan.
9.  Jumlah Kecamatan yang memiliki Puskesmas  100
Pada tahun 2015 jumlah Kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu sebanyak 13 Kecamatan  terdapat  pemekaran  Kecamatan  Peninjauan  yaitu  Kecamatan  Kedaton
Peninjauan  Raya  terhitung  September  2015  dengan  jumlah  Puskesmas  18  unit. Kecamatan  yang  memiliki  lebih  dari  satu  Puskesmas  adalah  Kecamatan  Baturaja
Timur  4  Puskesmas  meliputi  Puskesmas  Sukaraya,  Sekar  Jaya,  Kemalaraja  dan Tanjung  Baru;  Kecamatan  Peninjauan    2  Puskesmas  yaitu  Puskesmas  Lubuk
Rukam  dan  Puskesmas  Peninjauan    serta Kecamatan  Semidang  Aji 2  Puskesmas adalah  Puskesmas  Pengaringan  dan  Ulak  Pandan.    Jika  dibandingkan  jumlah
Puskesmas dengan Jumlah Kecamatan yang ada  18 Puskesmas : 14 Kecamatan, maka target minimal ada 1 Puskesmas per Kecamatan belum tercapai yaitu sebesar
92,86  mengingat  di  wilayah  Kecamatan  Lubuk  Batang  diusulkan  pembangunan Puskesmas Gunung Meraksa mengingat daya tempuh beberapa desa ke Puskesmas
Lubuk  Batang    untuk  kasus
–  kasus  emergensi  membutuhkan  waktu  yang  relatif lama  lebih  dari  20  menit.    Rencana  pembangunan  Puskesmas  Gunung  Meraksa
tersebut  diagendakan  pada  tahun  2019  melalui  Dana  Alokasi  Khusus  Bidang Pelayanan Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan.
10.  Persentase RS Kabkota yang melaksanakan PONEK sebesar 100
Rumah  sakit  di  Kabupaten  Ogan  Komering  Ulusampai  dengan  bulan  Desember 2016  sebanyak  3  Rumah  sakit,  terdiri  dari  1  rumah  sakit  pemerintah    RSUD
Dr.Ibnu  Sutowo,  1  rumah  sakit  Tentara    RS  Tk.IV  Dr.  Noesmir  dan  1  rumah Sakit  Swasta    RS.  St  Antonio.  Dimana  ketiga  rumah  sakit  tersebut  telah
melaksanakan  PONEK  100.  Pencapaian  indikator  kinerja  untuk  Rumah  Sakit Kab.Kota yang melaksanakan PONEK sebesar 100.
LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 40
11.  Cakupan pelayanan nifas
Masa  nifas  adalah  masa  6-8  minggu  setelah  persalinan  dimana  organ  reproduksi mengalami  pemulihan  untuk  kembali  normal.  Akan  tetapi,  pada  umumnya,organ-
organ  reproduksi  akan  kembali  normal  dalam  waktu  tiga  bulan  pasca  persalinan. Kunjungan  nifas  bertujuan  untuk  deteksi  dini  komplikasi  dengan  melakukan
kunjungan  minimal  sebanyak  3  kali  dengan  distribusi  waktu:1    kunjungan  nifas pertama  pada  6  jam  setelah  persalinan  sampai  3  hari;2  kunjungan  nifas  kedua  di
lakukan pada minggu  ke-2 setelah persalinan; 3 kunjungan nifas ketiga dilakukan pada  minggu  ke-6  setelah  persalinan.  Diupayakan  kunjungan  nifas  ini  dilakukan
bersamaan kunjungan neonatus  di Posyandu Kemkes RI,2009. Dalam masa nifas, ibu  akan  memperoleh  pelayanan  kesehatan  yang  meliputi  pemeriksaan  kondisi
umum,  tekanan  darah,  nadi  respirasi,  dan  suhu,  pemeriksaan  lochia  dan pengeluaran pervaginam lainya, pemeriksaan payudaran  serta anjuran ASI ekslusif
6 bulan, pemberian kapsul vitamin A 200.00 IU sebanyak 2 kali  2x24 jam serta pelayanan  KB  pasca  persalinan.  Perawatan  nifas  yang  tepat  akan  memperkecil
risiko kelainan atau bahkan kematian pada ibu nifas. Yang dimaksuddengan  cakupan pelayanan nifas adalah pelayanan kepada ibu dan
neonatal  pada  masa  6  jam  sampai  dengan  42  hari  pasca  persalinan  sesuai  standar. Cakupan  pelayanan  nifas  di  Kab.  OKU  tahun  2016  sebesar  86  yang  dengan
capaian  indikator  kinerja  pelayanan  nifas  sebesar  95,56.  Pencapaian  target tersebut  menunjukkan  semakin  tinggi  kesadaran  ibu  nifas  untuk  memeriksakan
kesehatannya  dan  sudah  semakin  baiknya  akses  pelayanan  ibu  bersalin  maupun nifas  di  sarana  kesehatan.  Kondisi  tersebut  juga  menunjukkan  bahwa  petugas
kesehatan makin proaktif dalam  melakukan pelayanan pada ibu nifas dalam upaya memperkecil  risiko  kelainan  bahkan  kematian  pada  ibu  nifas  melalui  kunjungan
rumah.
12.  Cakupan kunjungan bayi