Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin Puskesmas memiliki minimal 5 jenis tenaga kesehatan menjadi 90;

LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 65 Jumlah masyarakat Kab. OKU yang memiliki akses Jamkesda JS-3 sebanyak 93.998 orang 54 dan Jaminan Kesehatan Nasional sebanyak 86.932 orang 50.Target kepesertaan SJSN tahun 2016 sebesar 60 yang tercapai baru 50 sehingga pencapaian kinerjanya 84. Pada masa- masa mendatang akan dilaksanakan integrasi Jaminan Kesehatan Daerah JamkesdaJS-3 ke SJSN sehingga pola pembiayaan jaminan kesehatan ini lebih terfokus, efisien dan tepat sasaran. Besarnya penerima bantuan iuran, paket manfaat dan model pengelolaan Jamkesda tentu akan berdampak pada sulitnya penyeragaman besaran iuran dan sasaran penerima bantuan iuran Jamkesda ke dalam mekanisme pembiayaan JKN. Diperlukan suatu formulasi kebijakan yang mampu mengintegrasikan penyelenggaraan Jamkesda KabupatenKota dalam skema JKN, baik dari sisi manajemen pengelolaan, paket manfaat maupun besaran iuran sehingga mencegah terjadinya tumpang tindih overlapping wewenang dan tanggung jawab Pemerintah Pusat, daerah maupun BPJS.

2. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin

Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin adalah jumlah pasien masyarakat miskin yang mendapakan pelayanan lanjutan di rumah sakit setelah sebelumnya mendapatkan pelayanan kesehatan dasar di sarana kesehatan strata pertama di satu wilayah kerja tertentu pada kurun waktu tertentu. Target kinerja tahun 2016 sebesar 100, jumlah masyarakat miskin dirujuk ke rumah sakit sebanyak 85, sehingga capaian kinerja tahun 2015 sebesar 85. Walaupun belum memenuhi target, tetapi capaian kinerja termasuk kategori sangat berhasil.Hal ini dipengaruhi adanya perbaikan sistem manajemen dan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit sebagai sarana rujukan dari fasilitas kesehatan tingkat I sehingga pasien yang dirujuk ke Rumah Sakit Rujukan Provinsi sudah merupakan filter bagi kasus penyakit yang belum dapat ditanggulangi oleh Sumber Daya Kesehatan Rumah Sakit Kabupaten. - 2 indikator yang memiliki capaian kinerja yang tergolong cukup berhasil dengan nilai 55 x 70 adalah :

1. Puskesmas memiliki minimal 5 jenis tenaga kesehatan menjadi 90;

Pusat Kesehatan Masyarakat sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama memiliki peranan penting dalam sistem kesehatan nasional, khususnya subsistem upaya kesehatan sehingga penyelenggaraan Pusat Kesehatan Masyarakat perlu ditata ulang untuk meningkatkan aksesibilitas, keterjangkauan dan kualitas pelayanan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta menyukseskan program Jaminan Sosial Nasional. Sumber daya manusia Puskesmas terdiri atas Tenaga Kesehatan dan tenaga non kesehatan. Kebutuhan jenis dan jumlah tenaga kesehatan maupun non kesehatan berdasarkan : a Perhitungan analisis beban kerja dengan mempertimbangkan jumlah pelayanan yang diselenggarakan b Jumlah penduduk dan persebarannya c Karakteristik wilayah kerja d Luas wilayah kerja e Ketersediaan fasilitas tingkat pertama lainnya di wilayah kerja, dan f Pembagian waktu kerja. LKjIP Dinas Kesehatan Kab. Ogan Komering Ulu Tahun 2016 66 Jenis tenaga kesehatan di Puskesmas paling sedikit terdiri atas :  Dokter atau dokter layanan primer;  Dokter gigi;  Perawat;  Bidan;  Tenaga Kesehatan Masyarakat;  Tenaga Kesehatan Lingkungan;  Ahli teknologi laboratorium medik;  Tenaga gizi; dan  Tenaga kefarmasian. Menurut data Seksi Evapor Dinas Kesehatan 2016 diketahui bahwa jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas belum memenuhi standar Permenkes nomor 75 tahun 2014 karena dari Sembilan jenis tenaga kesehatan di atas, empat jenis tenaga masih sangat dibutuhkan rata – rata membutuhkan 1 – 2 orang tenaga dokter layanan primer, dokter gigi, tenaga laboratoriumanalis kesehatan dan tenaga farmasi. Sesuai hasil akreditasi Puskesmas tahun 2016 diperoleh gambaran bahwa Puskesmas yang memiliki minimal 5 jenis tenaga kesehatan medis baru 11,11 target 20 dengan capaian kinerja indikator sebesar 55,55.

2. Penyelesaian Pelaporan Kesehatan Tepat Waktu menjadi 85;